بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Monday, January 5, 2015

Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia

Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia
           
            

            Sistem Koordinasi adalah  system yang mengatur  kerja alat tubuh. Sistem Koordinasi terdiri dari :
1.        Sistem Saraf
2.        Alat Indera
3.        Sistem Hormon

A.    Sistem Saraf pada Manusia
            Sistem saraf pada manusia terdiri dari komponen-komponen :
a.       Reseptor : bagian yang menerima rangsang  ( saraf yang terdapat pada alat indra )
b.      Neuron Sensorik : bagian yang meneruskan rangsangan kepusat saraf
c.       Syaraf pusat : bagian yang menafsirkan rangsangan
d.      Neuron Motorik : bagian yang meneruskan jawaban ke reseptor
e.       Efektor : bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar
             Fungsi Sistem Saraf adalah :
a.       Mengendalikan atau mengkoordinasikan kerja alat-alat tubuh agar bekerja secara serasi
b.        Alat komunikasi antara tubuh dengan lingkungan di luar tubuh, yang dilakukan oleh ujung saraf pada indera, dan lingkungan dalam tubuh
c.         Pusat kesadaran, kemauan dan pikiran

B. Sel Saraf
       Sistem saraf tersusun dari sel saraf (neuron). Masing-masing sel saraf (neuron) memiliki bagian-bagian, yaitu:
a.       Dendrit merupakan perpanjangan badan sel membentuk cabang-cabang pendek, seperti pohon (dendron). Dendrit berfungsi menerima implus yang selanjutnya diantarkan ke badan sel.
b.        Badan sel saraf merupakan bagian sel saraf yang memiliki sitoplasma dan inti sel
c.         Akson (neurit) merupakan perpanjangan badan sel, lebih panjang dibanding dendrit dan berjumlah umumnya satu. Akson memiliki lapisan pelindung disebut selubung myelin. Selubung myelin tersusun dari sel Schwann. Akson tidak penuh memiliki selubung myelin sehingga terdapat celah-celah tempat yang tidak terselubung. Celah-celah antar sel Schwann disebut nodus ranvier.







 













       Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu neuron dan neuroglia. Neuron berfungsi sebagai pembawa impuls dari organ ke saraf pusat atau sebaliknya. Sedangkan, neuroglia berperan untuk mendukung neuron melaksanakan tugasnya dengan baik.
       Berdasarkan struktur dan  fungsinya terdapat 3 macam sel syaraf, yaitu :
a.    Neuron Sensorik yaitu saraf yang menghantarkan implus dari ujung saraf pada alat indra (reseptor) ke pusat saraf.
b.    Neuron Motorik yaitu saraf yang mengantarkan implus dari pusat saraf ke ujung saraf yang terletak pada efektor, misalnya otot.
c.    Neuron Perantara (interneuron) terdiri atas dua macam, yaitu saraf konektor dan saraf adjustor. Saraf konektor merupakan saraf yang menghubungkan saraf satu dengan saraf yang lain 

C. Gerak Biasa dan Gerak Refleks
            Gerak adalah suatu aktivitas tubuh karena adanya rangsangan oleh saraf. Gerak dibagi menjadi dua macam, yaitu gerak biasa dan gerak refleks.
a.         Gerak biasa ( Gerak sadar )  adalah gerak yang dilakukan dengan kesadaran atau gerak yang terjadi karena disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang dapat digambarkan dengan bagan sbb :

Impuls à Receptor à Saraf sensorik à Otak à saraf motorik à Efektor ( Otot )

b.        Gerak refleks adalah gerak yang dilakukan di luar kesadaran. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang singkat dan tidak melewati otak. Bagannya adalah sbb :

Impuls à Receptor à Saraf sensorik à Sumsum Tulang Belakang à saraf motorik à Efektor ( Otot )

Gerak refleks sangat dibutuhkan untuk menghindari bahaya.
Berdasarkan letak neuron penghubung (neuron konektor), gerak refleks dibagi menjadi dua macam, yaitu refleks otak dan refleks tulang belakang. Jika neuron konektornya terletak di otak disebut refleks otak. Contohnya, gerakan pupil mata yang menyempit dan melebar karena terkena rangsangan cahaya. Jika neuron konektornya terletak di sumsum tulang belakang disebut refleks sumsum tulang belakang. Contohnya, gerakan lutut yang tidak disengaja.

D. Susunan Sistem Saraf
            Sistem saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu system saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum  tulang belakang. Sedangkan, sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar (saraf kraniospinal) dan saraf tak sadar (saraf otonom).

1.      Sistem Saraf Pusat
            Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan informasi. Seluruh aktivitas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas
tulang belakang.
            Otak dan sumsum tulang belakang dibungkus oleh selaput meningia yang melindungi sistem saraf halus, membawa pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis cairan yang disebut cairan serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil benturan dan guncangan. Meningia  terdiri atas tiga lapisan, yaitu piamater, arachnoid, dan duramater.

a.      Otak
            Otak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga tengkorak. Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh  bagian kiri. Hal ini terjadi karena pindah silang pada jalur-jalur spinal. Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu otak besar, otak tengah, otak kecil, dan sumsum lanjutan.

1). Otak besar (cerebrum)
            Otak besar pada manusia dewasa memiliki volume sekitar ± 1500 cm3. Permukaan otak berlipat-lipat sehingga dapat memuat jutaan neuron. Bagian luar otak berisi neuron sehingga berwarna kelabu (substansia grissea). Sedangkan, otak bagian dalam berisi neurit dan dendrit sehingga  berwarna putih (substansia alba).
            Otak besar merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan kemauan. Selain itu, otak besar juga merupakan sumber semua kegiatan yang manusia sadari. Otak besar terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :
-            Lobus olfactorius sebagai pusat pembau ( depan )
-            Lobus oksipitalis sebagai pusat penglihatan ( belakang )
-            Lobus temporalis sebagai pusat pendengar dan pengecap
-            Lobus parietalis bagian belakang ( ubun-ubun belakang ) sebagai pusat sensoris
-            Lobus parietalis bagian depan ( ubun-ubun depan ) sebagai pusat motoris, yaitu sebagai koordinasi gerak sadar
-            Korteks serebri ( bagian luar otak besar ) sebagai pusat kesadaran, ingatan, kecerdasan, kemauan dan sikap.

2).Otak tengah (mesensefalon)
            Otak tengah merupakan bagian otak yang terletak di antara pons vasoli dan diensefalon. Otak tengah berhubungan  dengan sistem penglihatan dan pendengaran. Di bagian depan dari otak tengah terdapat:
-            Talamus, yaitu bagian yang menjalankan pemisahan pertama impuls yang tiba dan mengarahkan impuls ke bagian cerebrum yang berbeda, serta mengarahkan sebagian dari impuls ke sumsum tulang belakang.
-            Hipotalamus, yaitu bagian yang mengatur suhu tubuh, selera makan, dan keseimbangan cairan tubuh.

3). Otak kecil (cerebelum)
            Otak kecil terletak di bawah otak besar, di dalam rongga tengkorak bagian belakang. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur keseimbangan tubuh, posisi tubuh, dan gerakan otot yang disadari. Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungkan oleh suatu penghubung yang disebut jembatan  varol, seperti otak besar. Bagian luar otak kecil (korteks) berwarna kelabu dan bagian dalam (medula) berwarna putih.













4). Sumsum lanjutan (medula oblongata)
            Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan  di bawah otak besar, dan merupakan perpanjangan dari sumsum tulang belakang. Bagian dalamnya berisi neuron sehingga berwarna kelabu. Sedangkan, bagian luarnya berwarna putih karena berisi neurit dan dendrit. Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai pengatur pernapasan, gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.

b.      Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
            Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di  dalam ruas-ruas tulang belakang. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari ruas-ruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga menyelaputi sumsum tulang belakang. Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu:
-            Pusat perantara antara susunan saraf tepi dan otak.
-            Menghantarkan impuls menuju atau dari otak.
-            Mengatur gerak refleks tubuh.

2.  Sistem Saraf Tepi
            Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan  sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi system saraf kepala (kranial). Sedangkan, sistem saraf tidak sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.
a.      Sistem saraf sadar
            Sistem saraf sadar (kraniospinal) merupakan saraf yang  mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf  sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu kranial dan spinal. Sistem saraf kranial atau kepala disusun oleh 42 pasang saraf yang keluar dari otak. Saraf kranial berhubungan  dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala. Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.

b.      Sistem saraf tak sadar (saraf otonom)
            Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik yang memiliki susunan dan fungsi yang khas.
-        Sistem saraf simpatik
Sistem saraf simpatik terdiri atas serangkaian urat kembar berupa ganglion-ganglion yang tersebar di beberapa daerah, seperti daerah leher, daerah dada, daerah pinggang, dan daerah pelvis. Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang  kerja otot jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh  darah, dan semua alat-alat dalam, seperti lambung, pankreas,  dan usus. Selain itu, merangsang serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat dan mempertahankan tonus semua otot, termasuk tonus otot sadar. 
-        Sistem saraf parasimpatik
Susunan saraf parasimpatik berupa jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikan dari saraf simpatik.

Contoh : cara kerja saraf simpatik dan parasimpatik yang berlawanan (antagonis)

Simpatik
Parasimpatik
-          mempercepat denyut jantung
-          memperlebar pembuluh darah
-          mengendorkan lambung
-          melebarkan iris mata
-          mempertinggi tekanan darah

-          memperlambat denyut jantung
-          mempersempit pembuluh darah
-          mengontraksikan lambung
-          menyempitkan iris mata
-          mengurangi tekanan darah


E.  Alat Indera
Alat indra merupakan bagian tubuh untuk menerima rangsangan yang berasal dari luar tubuh. Didalam alat indra terdapat ujung-ujung saraf reseptor yang peka terhadap rangsangan yang bersifat khusus. Ada tiga macam alat reseptor pada indra manusia, yaitu reseptor yang peka terhadap rangsang cahaya ( fotoreseptor), reseptor yang peka terhadap rangsang tekanan (mekanoreseptor), dan reseptor yang peka terhadap rangsang kimia (kemoreseptor).Alat indra pada manusia adalah indra penglihat (mata), indra pembau (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengar (telinga), dan indra peraba (kulit).

1.      Indra penglihat ( mata )
            Indra penglihat pada manusia memiliki reseptor yang peka terhadap rangsang cahaya (fotoreseptor). Indra penglihat manusia berupa mata dengan satu lensa mata yang dapat diatur kecembungannya. Hal ini agar bayangan benda yang dilihat dapat persis jatuh pada ujung saraf fotoreseptor.

a.Bola  mata
            Bola mata terbentuk bulat agak memanjang ke arah depan dan belakang dengan diameter lebih kurang 2,5 cm. Bola mata dilapisi oleh tiga lapis jaringan yang berlainan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam mata.
1)      Lapisan luar mata (lapisan sklera)
Lapisan sklera sangat kuat dan berwarna putih. Di lapisan ini terdapat kornea yang bening, yang menerima cahaya masuk kebagian dalam mata dan membelokkan berkas cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan.
2)      Lapisan tengah mata (lapisan koroid)
Lapisan koroid berpigmen melanin dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan ini berfungsi untuk  menghentikan refleksi berkas cahaya yang menyimpang di dalam mata. Lapisan koroid membentuk iris.
3)        Lapisan dalam mata (retina)
Retina terdiri atas reseptor cahaya yang sesungguhnya, yaitu berbentuk batang dan kerucut. Pada bagian lapisan retina yang dilewati berkas saraf ke otak tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta.

            b. Struktur Mata      
Struktur mata mulai dari depan ke belakang, adalah sebagai berikut:
1)      Kornea merupakan bagian depan mata yang transparan dan tembus cahaya. Kornea berfungsi membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2)        Iris adalah tirai berwarna di depan lensa yang bersambung dengan selaput koroid. Iris berfungsi mengecilkan atau membesarkan ukuran pupil. Iris menentukan warna mata.
3)        Pupil merupakan bintik tengah iris mata dan merupakan celah dalam iris yang dilalui cahaya untuk mencapai retina.
4)        Aqueus humor merupakan cairan yang berasal dari badan siliari dan diserap kembali ke dalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui vena halus yang dikenal sebagai saluran schlemm.
5)        Lensa adalah sebuah benda transparan bikonveks (cembung pada kedua sisi). Lensa terletak persis di belakang iris, terikat dengan otot pemegang lensa. Otot tersebut mengatur kecembungan lensa. Lensa akan lebih cembung saat melih benda yang dekat akan menjadi kurang cembung saat melihat benda yang berjarak jauh. Kemampuan lensa untuk menjadi cembung atau kurang cembung di sebut daya akomodasi.
6)        Vitreus humor merupakan cairan berwarna putih seperti agar-agar. Cairan ini berfungsi untuk member bentuk dan kekokohan pada mata. Selain itu, berfungsi juga untuk mempertahankan hubungan antara retina dengan selaput koroid.






 












c.       Reseptor Mata
       Reseptor penglihatan mata ialah sel batang dan sel kerucut, yaitu sel-sel yang tersusun rapat di bawah permukaan retina.
1)      Sel batang
       Sel batang berfungsi untuk penglihatan dalam cahaya suram, tetapi tidak mampu membedakan warna. Agar cahaya dapat diserap, pada sel batang terdapat pigmen yang disebut rodopsin. Untuk pembentukan rodopsin diperlukan vitamin A. Jika kamu kekurangan vitamin A, rodopsin yang dihasilkan sedikit sehingga kamu tidak bisa melihat dalam gelap atau yang disebut buta senja. 
2)      Sel kerucut
       Sel kerucut sangat peka terhadap intensitas cahaya tinggi sehingga berperan untuk penglihatan pada siang hari dan dapat membedakan warna. Satu sel kerucut hanya menyerap satu macam warna. Pada mata terdapat tiga sel kerucut yang masing-masing menyerap warna merah, hijau, dan biru.

d.      Otot pada Mata
       Mata memiliki enam otot penggerak mata, empat di antaranya lurus, sementara yang dua lagi agak serong. Aksi otot-otot ini memungkinkan bola mata diputar ke segala arah. Biasanya, sumbu kedua mata mengarah serentak pada satu titik yang sama. Jika mata tidak dapat mengarah secara serentak lagi, mata mengalami kelainan yang disebut juling.

e.       Proses Melihat
       Mata bisa melihat benda karena adanya cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut ke mata, jika tidak ada cahaya yang dipantulkan benda benda, maka mata tidak bisa melihat benda tersebut.
       Proses mata melihat benda adalah sebagai  berikut :
1)        Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, menembus korne dan diteruskan melalui pupil
2)        Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata
3)        Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning
4)        Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang kemudian disampaikan ke otak
5)        Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehingga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat
2.      Indra pembau (hidung)
            Hidung adalah alat indera yang menanggapi rangsangan berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Didalam rongga hidung bagian atas terdapat serabut-serabut saraf pembau dengan sel-sel pembau di ujungnya. Serabut-serabut saraf itu bergabung menjadi urat saraf  pembau yang menuju pusat pembau di otak. Sel-sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfactori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab. Sel-sel pembau peka terhadap zat-zat kimia dalam udara (berupa gas atau uap).

3.      Indera Perasa (Pengecap)
                        Lidah merupakan indera perasa. Selain membantu proses pencernaan, lidah juga dapat merasakan rasa makanan. Permukaan lidah kasar karena terdapat tonjolan yang disebut papila. Papila ini berfungsi untuk mengecap. Ada empat macam rasa kecapan, yaitu rasa manis, pahit, asam, dan asin. Umumnya, makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa.                                  Ciri harum merangsang ujung saraf penciuman, bukan pengecapan. Agar dapat dirasakan, semua makanan harus menjadi cairan dan harus bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan berbeda-beda.
            Reseptor rasa manis dan asin terdapat di ujung lidah, rasa pahit di pangkal lidah, dan untuk rasa asam ada di sisi lidah bagian dalam.

4.      Indra pendengar (telinga)
                        Telinga merupakan alat  indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara. Selain sebagai alat pendengaran, telinga juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh. Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1)        Telinga Luar
                       Telinga luar terdiri atas :
-            daun telinga yang merupakan tulang rawan elastis. Daun telinga berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk
-            rambut-rambut halus yang berfungsi untuk menghalangi benda asing yang masuk.
-            kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
-            Kelenjar minyak berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa gelombang suara
-            Saluran telinga luar atau lubang telinga berfungsi untuk menyalurkan getaran
-            Membrane timpani ( selaput gendang ) berfungsi menerima dan memperbesar getaran suara

2)        Telinga Tengah
                       Telinga tengah disebut juga rongga timpani merupakan bilik kecil yang mengandung udara. Rongga ini terletak disebelah dalam membran timpani atau gendang telinga. Disebelah depan telinga tengah terdapat saluran neustachius yang menghubungkan rongga dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara  udara luar dengan udara di dalam telinga tengah.
                       Di dalam rongga telinga tengah terdapat tiga tulang, yaitu tulang martil yang melekat pada gendang telinga, tulang landasan, dan tulang sanggurdi yang berhubungan dengan jendela oval pada telinga dalam. Ketiga tulang ini berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga ke rongga telinga dalam.

3)        Telinga Dalam
                       Rongga telinga dalam terdiri atas berbagai rongga Yang menyerupai saluran-saluran dalam tulang temporalis. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan dilapisi membran membentuk labirin membranosa.
                       Labirin tulang terdiri atas tiga bagian, yaitu vestibula, saluran setengah lingkaran yang bersambung dengan vestibula, dan kokhlea. Kokhlea adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput. Dalam setiap belitan terdapat saluran membranosa yang mengandung ujung-ujung akhir saraf pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa disebut endolimfa dan di luar labirin membranosa disebut perilimfa.

a.      Saraf Pendengaran
                        Saraf pendengaran (nervus auditorius) terdiri atas dua bagian, salah satunya berkaitan dengan bagian vestibuler rongga telinga dalam yang berhubungan dengan keseimbangan. Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju nukleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medula oblongata, kemudian bergerak ke cerebellum.
                        Bagian kokhleris pada nervus auditorus adalah saraf pendengar yang sebenarnya. Cedera pada saraf kokhlearis akan mengakibatkan ketulian saraf. Sedangkan, cedera pada saraf vestibularis akan menimbulkan vertigo.
 











b.      Proses Mendengar
                        Suara yang kita dengar akan ditangkap oleh daun telinga, kemudian sampai ke gendang telinga sehingga membuat gendang telinga bergetar. Getaran ini diteruskan oleh tiga tulang pendengaran ke tingkap jorong dan diteruskan ke rumah siput. Di dalam rumah siput, cairan limfe akan bergetar sehingga merangsang ujung-ujung saraf pendengaran dan menimbulhan impuls saraf yang ditujukan ke otak. Di dalam otak, impuls tersebut akan diolah sehingga kita bisa mendengar dan mengenali suara tersebut.



5.      Indra peraba (kulit)
                        Kulit adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin dan nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang ada pada kulit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada 2 macam, yaitu ujung saraf bebas yang mendeteksi rasa nyeri atau sakit dan ujung saraf yang berselaput (berpapilia). Ujung saraf yang berselaput ada beberapa macam, yaitu :
-            Korpuskel pacini untuk rangsang tekanan
-            Korpuskel ruffini untuk rangsang panas
-            Korpuskel Krause untuk rangsang dingin
-            Korpuskel meissner untuk rangsang sentuhan



 








Kegiatan 3.1
Bagian-bagian Otak Manusia

Tujuan                         : 1. menyebutkan bagian-bagian otak manusia
                                      2. Menjelaskan urutan gerak biasa dan gerak reflek
Alat dan bahan            : - gambar otak manusia
                                      - es batu, kursi dan pelaku/siswa
Cara kerja                    :

KEGIATAN A
1)        Isilah kolom dibawah ini dengan memberi tanda (+) bila ada, dan (-) bila tidak ada !
No
Pusat Kegiatan
Pusat susunan saraf
Otak besar
Otak kecil
Sumsum lanjutan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penglihatan
Keseimbangan
Pernapasan
Ingatan
Pergerakan
Percakapan
Pegertian






2)        Perhatikan Gambar di bawah ini dan sebutkan nama bagian-bagian yang ditunjuk serta jelaskan fungsinya !
No
Nama Bagian
Fungsi
1


2


3




KEGIATAN B
1.        Siswa salah satu duduk dikursi
2.        Tanpa sepengetahuan siswa yang duduk disentuhkan es batu pada lengan (tungkainya)
3.        Amatilah reaksi yang ditunjukkan oleh tubuh siswa yang terkena es batu tadi.

Pertanyaan:
1.        Bagaimankah reaksi teman anda tadi?
2.        Apakah gerak tersebut disadari ?
3.        Apa nama gerakan yang dilakukan oleh teman anda tadi ?
4.        apa bedanya gerak sadar dan gerak tidak sadar dari sumber rangsangannya?
5.        Bagaimana urutan gerak refleks?
6.        Bagaimana urutan gerak biasa?



Kegiatan 3.2
Alat Indera pada Manusia

Tujuan             : Menyebutkan bagian-bagian anda, hidung, dan lidah
Cara kerja        : Amati gambar di bawah ini, kemudian berilah keterangan nama organ sesuai nomor-nomor pada gambar.

Keterangan indra pembau atau hidung
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan indra pengecap atau lidah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13

Pertanyaan:
1.      Mengapa kepekaan permukaan kulit kita terhadap rangsangan tidak sama?........
Faktor apa yang menyebabkanya?......
2.      Sebutkan fungsi rambut bulu pada hidung?.......
3.      Berada pada daerah manakah lidah kita merasakan rasa masam, asin, manis dan pahit?..........
4.      Bagaimana mekanisme bekerjanya indra pembau?..................
5.      Bagaimana pada mekanisme bekerjanya indra pengecap? .................

F. Hormon pada Manusia
            Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjear buntu yang langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang.
            Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).


1. Hipotalamus
            Hipotalamus merupakan bagian dari otak. Salah satu fungsi hipotalamus adalah menghasilkan hormon yang disebut neurohormon. Neurohormon merupakan hormone pelepas yang disekresikan ke dalam darah menuju hipofisis. Neurohormon ini merangsang hipofisis mengeluarkan hormon yang sesuai. Contohnya, hormon pelepas tirotrofik (TRF) yang berfungsi merangsang hipofisis anterior agar mengeluarkan hormonTirotrofik Stimulating Hormone(TSH).
            Neurohormon tidak hanya bekerja sebagai stimulan  atau perangsang, ada juga yang bekerja sebagai penghambat. Contohnya,Prolactin Inhibitin Factor(PIF) yang menghambat pengeluaran prolaktin.

2.      Hipofisis
            Hipofisis merupakan kelenjar yang terletak di dasar otak, sebesar kacang ercis. Kelenjar ini terdiri atas tiga lobus, yaitu anterior, intermediet, dan posterior. Lobus intermediet terdapat dalam kelenjar pituitari bayi, pada orang dewasa hanya merupakan sisa.
            Hipofisis memegang peranan penting dalam koordinasi kimia tubuh. Sering disebut master of gland karena sekresinya mengontrol kegiatan kelenjar endokrin lainnya.
Beberapa hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Hipofisi antara lain :
No
Nama Hormon
Fungsi
1
Somatropik
Mengendalikan pertumbuhan tubuh
2
Tirotropik
Mengendalikan kelenjar tiroid
3
Adrenokortikotropik (ATCH )
Mengendalikan kelenjar adrenal
4
Gonadotropik
Mengendalikan kelenjar gonad
5
Folikel Stimulating Hormon (FSH)
Merangsang perkembangan folikel di dalam ovarium
6
Luteinishing Hormon (LH)
Mengendalikan sekresi estrogen dan progesterone di dalam ovarium
7
Prolactin
Mengendalikan sekresi air susu
8
Melanosit Stimulating Hormon (MSH)
Merangsang pembentukan melanosit
9
Anti Duretik (ADH)
Mengatur jumlah air yang masuk melalui ginjal
10
Oksitosin
Merangsang kontraksi uterus ketika melahirkan bayi dan mengeluarkan air susu ketika menyusui

3.        Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
            Kelenjar tiroid terletak di leher manusia, tepatnya di bawah jakun di depan trachea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi proses metabolisme, pertumbuhan, dan untuk distribusi garam (yodium). Kekurangan hormon tiroksin menurunkan kecepatan metabolism sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak dapat menyebabkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Pada orang dewasa dapat menyebabkan miksedema. Jika kelebihan hormone tiroksin dapat menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedow) dengan gejala sebagai berikut : kecepatan metabolism meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup dan merasa demam. Gejala lain yang Nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

4.        Kelenjar Paratiroid ( kelenjar Anak Gondok )
            Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormone ini menyebabkan tetani dengan gejala : kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok kea rah pangkal, gelisah, sukar tidur dan kesemutan. 

5.        Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal)
            Kelenjar adrenal (anak ginjal) terdapat di bagian atas ginjal. Kelenjar adrenal dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar yang disebut korteks dan bagian dalam yang  disebut medula.Korteks adrenal mengeluarkan hormon glukokortikoid, yaitu kortisol dan kortikosteron yang berfungsi membantu pengolahan lemak dan protein menjadi glukosa. Hormon ini menyebabkan kadar gula dalam darah naik. Organ yang menjadi sasaran utama respons ini adalah hati.
            Medula adrenal menghasilkan adrenalin untuk meningkatkan kerja jantung sehingga tekanan darah meningkat, kadar gula dan laju metabolisme meningkat, bronkus membesar, dan pupil mata membesar. Selain itu, medula juga menghasilkan noradrenalin yang menyebabkan anteriol berkontraksi sehingga tekanan darah meningkat.

6.        Kelenjar Pankreas
            Dalam pankreas terdapat sekelompok kecil sel yang disebut pulau langerhaus. Pulau-pulau ini kaya akan pembuluh-pembuluh darah dan berfungsi menghasilkan hormon insulin untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes melitus.

7.        Kelenjar Gonad
            Gonad berfungsi sebagai penghasil sel-sel kelamin, selain itu juga berfungsi menghasilkan hormon. Gonad pada wanita (ovarium) menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.Estrogen berfungsi dalam perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder di awal masa remaja. Sedangkan, hormone progesteron berfungsi untuk memelihara kehamilan.
            Gonad pada pria (testis) menghasilkan hormon testosteron. Hal ini dimulai pada permulaan masa remaja. Testosteron berfungsi memicu perkembangan ciri-ciri  kelamin sekunder.

G. Kelainan pada Sistem Koordinasi dan Panca Indera
1.        Meningitis
            Meningitis adalah radang membran pelindung system syaraf pusat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, lukafisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis merupakan penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.
            Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak.

2.        Alzheimer
            Alzheimer adalah jenis kepikunan yang mengerikan karena dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang. Keadaan ini ditunjukkan dengan kemunduran kecerdasan dan ingatan secara perlahan sehingga mengganggu kegiatan sosial sehari-hari. Alzheimer timbul karena adanya proses degenerasi sel-sel neuron otak. Alzheimer merupakan penyakit pembunuh otak karena mematikan fungsi sel-sel otak. Orang yang rentan terserang alzheimer ini adalah para lansia di atas 60 tahun, tetapi orang dewasa muda juga tak tertutup kemungkinan bila memiliki faktor resiko keturunan. Alzhemier dapat dicegah sejak dini dengan mengenali gejala-gejalanya. Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang patut diwaspadai tentang kemungkinan hadirnya penyakit alzhemier:
-      Kemunduran memori/daya ingat.
-      Sulit melaksanakan kegiatan/pekerjaan sederhana.
-      Kesulitan bicara dan berbahasa.
-      Sulit dalam berhitung.
-      Salah meletakkan benda.
-      Penampilan buruk karena lupa cara berpakaian atau berhias.
-      Perubahan emosi dan perilaku.
-      Gangguan berpikir abstrak atau kemampuan imajinasi penderita terganggu.
-      Hilang minat dan inisiatif, misalnya cenderung menjadi  pendiam, tak mau bergaul, dan menyendiri.
-      Tidak dapat membedakan berbagai jenis bau-bauan (kecuali sedang menderita flu).
-       
3.        Dermatitis Atopik
            Dermatitis atopik atau eksema adalah peradangan kronik kulit yang kering dan gatal. Pada umumnya dimulai di awal masa kanak-kanak. Eksema dapat menyebabkan gatal yang tidak tertahankan, peradangan, dan gangguan tidur. Eksema merupakan penyakit tidak menular.
            Sebagian besar anak akan sembuh dari eksema sebelum usia 5 tahun. Sebagian kecil anak akan terus mengalami eksema hingga dewasa. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun penanganan yang tepat akan mencegah dampak negatif penyakit ini terhadap anak yang mengalami eksema dan keluarganya.

4.        Anosmia
            Anosmia adalah hilangnya atau berkurangnya kemampuan untuk membaui, merupakan kelainan yang paling sering ditemui. Penciuman dapat dipengaruhi oleh beberapa perubahan di dalam hidung, di dalam saraf yang berasal dari hidung menuju ke otak atau di dalam otak.  Misalnya, jika rongga hidung tersumbat karena pilek, penciuman bisa berkurang karena bau tidak sampai ke penerima bau. Kemampuan membaui akan mempengaruhi rasa sehingga pada penderita pilek, rasa dari makanan terasa kurang enak.
            Sel-sel penciuman kadang mengalami kerusakan sementara oleh virus flu. Beberapa penderita tidak dapat membaui atau merasa dengan baik setelah mengalami flu. Kadang, hilangnya penciuman atau pengecapan berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bersifat menetap.

5.        Otitis
            Radang telinga atau otitis adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius (saluran yang menghubungkan telinga tengah dan rongga mulut), antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. Sebagian besar anak-anak pernah mengalami radang telinga dan tidak sedikit yang mengalami gangguan pendengaran akibat penanganan yang terlambat.
            Bila terjadi proses radang pada telinga tengah, tentu akan terjadi gangguan dalam penghantaran bunyi/suara ke telinga dalam. Akibatnya, kamu seperti menjadi tuli. Penyebab terjadinya radang pada telinga tengah, antara lain:
-    Perubahan tekanan udara yang tiba-tiba.
-    Alergi.
-    Infeksi.
-    Sumbatan pada telinga.

6.        Tuli
            Tuli merupakan gangguan pendengaran karena kerusakan saraf pendengaran, infeksi bakteri, atau jamur. Tuli merupakan gejala utama radang telinga (otitis). Gendang telinga terlihat utuh, namun tertarik/retraksi, suram, kuning kemerahan, atau keabu-abuan.
            Penderita tuli tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang diucapkan oleh orang lain. Akibatnya, ketika berkomunikasi dengan temannya yang lain, terkadang tidak nyambung. Dalam kondisi yang sudah parah, penderita tuli tidak dapat mendengar sama sekali apa yang diucapkan
oleh orang lain.
            Penderita tuli akan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Oleh karena itu, penderita tuli dapat dibantu dengan alat bantu pendengaran. Alat ini biasanya dipasang di telinga bagian luar. Dengan alat ini, penderita tuli dapat mendengar dengan jelas.

7.        Buta Warna
            Istilah buta warna dapat diartikan sebagai suatu kelainan penglihatan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu sehingga warna objek yang terlihat bukan warna yang sesungguhnya. Penyebab buta warna adalah faktor keturunan, gangguan terjadi biasanya pada kedua mata, namun tidak memburuk. Penyebab lainnya adalah kelainan yang didapat selama kehidupannya, misalnya kecelakaan/trauma pada mata, umumnya kelainan hanya terjadi pada salah satu mata saja dan bisa mengalami penurunan fungsi seiring berjalannya waktu.

8.        Katarak
            Katarak adalah perubahan lensa mata yang tadinya bening dan tembus cahaya menjadi keruh sehingga menyebabkan gangguan pada penglihatan. Pada umumnya, katarak merupakan proses penuaan pada mata. Paparan sinar ultraviolet jangka panjang, penggunaan obat-obatan dan penyakit tertentu, misalnya diabetes, juga dapat mempercepat timbulnya katarak. Katarak juga dapat merupakan bawaan lahir, artinya semenjak dilahirkan sudah menderita katarak. Beberapa gejala umum katarak, antara lain:
-    Pandangan menjadi kabur atau ukuran kacamata yang sering berubah.
-    Warna-warna tampak kusam.
-    Susah melihat di tempat yang terang akibat silau.
-    Kesulitan saat membaca atau mengemudi di malam hari.
Penderita katarak dapat dibantu dengan menggunakan kacamata yang sesuai. Akan tetapi, jika penglihatan penderita katarak tidak dapat diperbaiki dengan kacamata, harus dilakukan operasi katarak. Operasi katarak dapat dilakukan oleh dokter mata.

9.        Hipermetropi
            Hipermetropi (rabun dekat) adalah suatu keadaan dimana lensa mata tidak dapat menyembung atau bola mata terlalu pendek sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina. Penderita hipermetropi akan merasa tidak jelas pada saat melihat benda dari jarak dekat, meskipun untuk jarak jauh masih lumayan jelas. Keadaan ini akan diperparah lagi jika sudah menginjak usia tua. Kesulitan yang hebat akan dialami saat melihat dari jarak dekat atau membaca. Penderita hipermetropi dapat ditolong dengan lensa cembung atau positif. Dengan menggunakan kacamata yang berlensa cembung, penglihatan penderita hipermetropi  menjadi normal kembali.

10.    Miopi
            Miopi (rabun jauh) adalah suatu keadaan dimana lensa mata terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga bayangan mata jatuh di depan retina. Miopi  biasanya terjadi pada anak-anak remaja usia 8 sampai 14 tahun. Faktor yang menyebabkannya adalah keturunan, membaca sambil tiduran, menonton televisi dari jarak yang terlalu dekat, atau menggunakan komputer terlalu lama. Penderita rabun jauh dapat ditolong dengan lensa cekung atau negatif. Dengan menggunakan kacamata yang berlensa  cekung, penderita miopi dapat melihat dengan jelas dan normal.

11.    Presbiopi ( Rabun Jauh Dekat )
            Presbiopi adalah hilangnya kemampuan mata untuk melakukan akomodasi karena umur.  Karenanya, presbiopi disebut juga sebagai mata tua. Pada umumnya, penderita presbiopi berumur di atas 60 tahun. Gejala yang Nampak biasanya dimulai dengan hilangnya kemampuan membaca pada jarak normal, namun tidak mempengaruhi penglihatan  jarak jauhnya. Hilangnya daya akomodasi mata akibat menurunnya kemampuan mata untuk mengubah bentuk lensa mata.
            Salah satu cara untuk mengatasi presbiopi adalah  dengan menggunakan kacamata fokus ganda (bifokal). Bagian bawah lensa mata memiliki kuat lensa yang lebih besar dibandingkan bagian atas karena pada saat melihat benda dekat diperlukan kuat lensa yang lebih besar.

12.    Astigmatisme
            Astigmatisme adalah suatu keadaan dimana permukaan lensa mata tidak sama sehingga fokus dan bayangan yang terbentuk tidak sama. Kelainan ini dapat ditolong dengan lensa silindris.














Uji Kompetensi 3
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1.        Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut ….
a.    Impuls
b.    Neuron
c.    Reseptor
d.   efektor
2.        Bagian sel saraf yang berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson adalah bagian yang bernomor ….
a.    1
b.    2
c.    3
d.   4
3.        Bagian yang bernomor 4 disebut …….
a.    badan sel
b.    dendrit
c.    axon
d.   mielin
4.        Sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor disebut sel saraf ….
a.    Sensorik
b.    Motorik
c.    Konektor
d.   simpatik
5.        Pada gerak refleks, setelah diterima reseptor, rangsangan diteruskan ke ....
a.    serebelum
b.    medula oblongata
c.    medula spinalis
d.   serebrum
6.        Yang berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh adalah ....
a.    otak besar
b.    otak kecil
c.    otak tengah
d.   medula oblongata
7.        Penderita buta warna mengalami gangguan pada ....
a.    retina
b.    koroid
c.    sklera
d.   otot mata
8.        Tulang-tulang pendengar terdiri dari seperti di bawah ini,kecuali ....
a.    tulang martil
b.    tulang landasan
c.    tulang sakulus
d.   tulang sanggurdi
9.        Bagian telinga yang berfungsi sebagai alat keseimbangan adalah ....
a.    vestibulum
b.    kanalis semisirkularis
c.    saluran eustachius
d.   lingkap jorong
10.    Ujung saraf pembau terletak pada.......
a.    Lendir didalam rongga hidung
b.    Lendir yang dihasilkan oleh kerang hidung
c.    Selaput lendir pada rongga hidung sebelah atas
d.   Selaput lendir pada rongga hidung bagian bawah
11.    Para penderita hypermetropi, bayangan benda jatuh pada..
a.    Depan bintik kuning
b.    Belakang bintik kuning
c.    Depan bintik buta
d.   Belakang bintik buta
12.    Kulit mempunyai banyak fungsi seperti dibawah ini kecuali..
a.     Pengatur suhu tubuh
b.    Penghasil enzim
c.     Alat ekskresi dan alat indra
d.    Pelindung jaringan di bawahnya
13.    Rasa pedas pada mulut kita diterima oleh ujung saraf .....
a.    tanpa selaput
b.    pacicini
c.    ruffini
d.   meissner
14.    Hormon tiroksin dihasilkan oleh kelenjar ....
a.    Hipofisis
b.    Tiroid
c.    Paratiroid
d.   adrenal
15.    Hormon yang dapat meningkatkan tekanan darah dan disekresikan ketika orang sedang marah adalah hormon ....
a.    Androgen
b.    Glukokortikoid
c.    Adrenalin
d.   testosteron
16.    Munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita dipengaruhi oleh hormon ....
a.    Oksitosin
b.    Adrenalin
c.    Estrogen
d.   progesteron
17.    Hilangnya kemampuan untuk membau disebut ....
a.    Otitis
b.    Anosmia
c.    Dermatitis
d.   astigmatisma
18.    Hubungan ujung neurit dengan dendrit disebut .....
a.    implus
b.    respon
c.    sinapsis
d.   ganglion
19.    Bagian otak yang berfungsi sebagai pusat keseimbangan tubuh adalah .....
a.    otak kecil
b.    otak besar
c.    otak tengah
d.   sumsum lanjutan
20.    Pusat saraf penciuman adalah ....
a.    sumsum lanjutan
b.    otak besar
c.    otak tengah
d.   batang otak

B.       Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1.      Jelaskan fungsi sistem saraf dalam tubuh manusia!
2.      Jelaskan perbedaan antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi!
3.      Tuliskan jalannya impuls yang dilalui gerak refleks!
4.      Apa perbedaan antara fungsi saraf simpatik dan parasimpatik?
5.      Sebutkan dan jelaskan 3 selaput pada bola mata !
6.      Jelaskan bagaimana proses kita bisa melihat !
7.      Jelaskan fungsi dari saluran eustachius pada telingan bagian tengah !
8.      Bagaimanakah cara kerja sistem hormon sehingga dapat mempengaruhi kerja alat-alat tubuh manusia? Berikan contohnya!
9.      Jelaskan perbedaan antara penyakit Rabun Jauh dengan Rabun Dekat !

10.  Gambarkan skema daerah kepekaan lidah terhadap rasa manis, asin, asam dan pahit

No comments:

Post a Comment