Sistem Koordinasi dan Alat Indera pada Manusia
Sistem
Koordinasi adalah system yang
mengatur kerja alat tubuh. Sistem
Koordinasi terdiri dari :
1.
Sistem Saraf
2.
Alat Indera
3.
Sistem Hormon
A.
Sistem
Saraf pada Manusia
Sistem
saraf pada manusia terdiri dari komponen-komponen :
a. Reseptor
: bagian yang menerima rangsang ( saraf
yang terdapat pada alat indra )
b. Neuron
Sensorik : bagian yang meneruskan rangsangan kepusat saraf
c. Syaraf
pusat : bagian yang menafsirkan rangsangan
d. Neuron
Motorik : bagian yang meneruskan jawaban ke reseptor
e. Efektor
: bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar
Fungsi Sistem Saraf adalah :
a.
Mengendalikan atau
mengkoordinasikan kerja alat-alat tubuh agar bekerja secara serasi
b.
Alat komunikasi antara
tubuh dengan lingkungan di luar tubuh, yang dilakukan oleh ujung saraf pada
indera, dan lingkungan dalam tubuh
c.
Pusat kesadaran,
kemauan dan pikiran
B.
Sel Saraf
Sistem saraf
tersusun dari sel saraf (neuron). Masing-masing sel saraf (neuron) memiliki
bagian-bagian, yaitu:
a. Dendrit merupakan perpanjangan badan sel membentuk
cabang-cabang pendek, seperti pohon (dendron). Dendrit berfungsi menerima
implus yang selanjutnya diantarkan ke badan sel.
b.
Badan
sel saraf merupakan bagian sel saraf yang memiliki sitoplasma dan inti sel
c.
Akson
(neurit) merupakan perpanjangan badan sel, lebih panjang dibanding dendrit dan
berjumlah umumnya satu. Akson memiliki lapisan pelindung disebut selubung
myelin. Selubung myelin tersusun dari sel Schwann. Akson tidak penuh memiliki
selubung myelin sehingga terdapat celah-celah tempat yang tidak terselubung.
Celah-celah antar sel Schwann disebut nodus ranvier.
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibagi
menjadi dua macam, yaitu neuron dan neuroglia. Neuron berfungsi sebagai pembawa
impuls dari organ ke saraf pusat atau sebaliknya. Sedangkan, neuroglia berperan
untuk mendukung neuron melaksanakan tugasnya dengan baik.
Berdasarkan
struktur dan fungsinya terdapat 3 macam
sel syaraf, yaitu :
a.
Neuron
Sensorik yaitu saraf yang menghantarkan implus dari ujung saraf pada alat indra
(reseptor) ke pusat saraf.
b.
Neuron
Motorik yaitu saraf yang mengantarkan implus dari pusat saraf ke ujung saraf
yang terletak pada efektor, misalnya otot.
c.
Neuron
Perantara (interneuron) terdiri atas dua macam, yaitu saraf konektor dan saraf
adjustor. Saraf konektor merupakan saraf yang menghubungkan saraf satu dengan
saraf yang lain
C. Gerak Biasa dan
Gerak Refleks
Gerak adalah suatu aktivitas tubuh
karena adanya rangsangan oleh saraf. Gerak dibagi menjadi dua macam, yaitu
gerak biasa dan gerak refleks.
a.
Gerak biasa ( Gerak
sadar ) adalah gerak yang dilakukan
dengan kesadaran atau gerak yang terjadi karena disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang dapat digambarkan dengan
bagan sbb :
Impuls à
Receptor à Saraf sensorik à
Otak à saraf motorik à
Efektor ( Otot )
b.
Gerak refleks adalah
gerak yang dilakukan di luar kesadaran. Impuls yang menyebabkan gerakan ini
disampaikan melalui jalan yang singkat dan tidak melewati otak. Bagannya adalah
sbb :
Impuls à
Receptor à Saraf sensorik à
Sumsum Tulang Belakang à
saraf motorik à Efektor ( Otot )
Gerak refleks sangat dibutuhkan untuk menghindari bahaya.
Berdasarkan
letak neuron penghubung (neuron konektor), gerak refleks dibagi menjadi dua
macam, yaitu refleks otak dan refleks tulang belakang. Jika neuron konektornya
terletak di otak disebut refleks otak. Contohnya, gerakan pupil mata yang
menyempit dan melebar karena terkena rangsangan cahaya. Jika neuron konektornya
terletak di sumsum tulang belakang disebut refleks sumsum tulang belakang.
Contohnya, gerakan lutut yang tidak disengaja.
D. Susunan Sistem Saraf
Sistem saraf dibagi menjadi dua
macam, yaitu system saraf pusat dan saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas
otak dan sumsum tulang belakang.
Sedangkan, sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar (saraf
kraniospinal) dan saraf tak sadar (saraf otonom).
1.
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat merupakan pusat
pengaturan informasi. Seluruh aktivitas tubuh dikendalikan oleh sistem saraf
pusat. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak
dilindungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas
tulang
belakang.
Otak dan sumsum tulang belakang
dibungkus oleh selaput meningia yang melindungi sistem saraf halus, membawa
pembuluh darah, dan dengan mensekresi sejenis cairan yang disebut cairan
serebrospinal, selaput meningia dapat memperkecil benturan dan guncangan.
Meningia terdiri atas tiga lapisan,
yaitu piamater, arachnoid, dan duramater.
a.
Otak
Otak merupakan pusat saraf yang
terletak di dalam rongga tengkorak. Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu
otak kiri dan kanan. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya,
otak kanan mengendalikan tubuh bagian
kiri. Hal ini terjadi karena pindah silang pada jalur-jalur spinal. Otak dibagi
menjadi empat bagian, yaitu otak besar, otak tengah, otak kecil, dan sumsum
lanjutan.
1). Otak besar (cerebrum)
Otak besar pada manusia dewasa
memiliki volume sekitar ± 1500 cm3. Permukaan otak berlipat-lipat sehingga dapat
memuat jutaan neuron. Bagian luar otak berisi neuron sehingga berwarna kelabu
(substansia grissea). Sedangkan, otak bagian dalam berisi neurit dan dendrit
sehingga berwarna putih (substansia
alba).
Otak besar merupakan pusat ingatan,
kesadaran, kecerdasan, dan kemauan. Selain itu, otak besar juga merupakan
sumber semua kegiatan yang manusia sadari. Otak besar terbagi menjadi beberapa
bagian yaitu :
-
Lobus olfactorius
sebagai pusat pembau ( depan )
-
Lobus oksipitalis
sebagai pusat penglihatan ( belakang )
-
Lobus temporalis
sebagai pusat pendengar dan pengecap
-
Lobus parietalis bagian
belakang ( ubun-ubun belakang ) sebagai pusat sensoris
-
Lobus parietalis bagian
depan ( ubun-ubun depan ) sebagai pusat motoris, yaitu sebagai koordinasi gerak
sadar
-
Korteks serebri (
bagian luar otak besar ) sebagai pusat kesadaran, ingatan, kecerdasan, kemauan
dan sikap.
2).Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah merupakan bagian otak
yang terletak di antara pons vasoli dan diensefalon. Otak tengah berhubungan dengan sistem penglihatan dan pendengaran. Di
bagian depan dari otak tengah terdapat:
-
Talamus, yaitu bagian
yang menjalankan pemisahan pertama impuls yang tiba dan mengarahkan impuls ke
bagian cerebrum yang berbeda, serta mengarahkan sebagian dari impuls ke sumsum
tulang belakang.
-
Hipotalamus, yaitu
bagian yang mengatur suhu tubuh, selera makan, dan keseimbangan cairan tubuh.
3).
Otak kecil (cerebelum)
4).
Sumsum lanjutan (medula oblongata)
Sumsum lanjutan terdapat di muka
otak kecil dan di bawah otak besar, dan
merupakan perpanjangan dari sumsum tulang belakang. Bagian dalamnya berisi
neuron sehingga berwarna kelabu. Sedangkan, bagian luarnya berwarna putih
karena berisi neurit dan dendrit. Fungsi sumsum lanjutan adalah sebagai
pengatur pernapasan, gerakan jantung, dan gerak alat pencernaan.
b.
Sumsum
tulang belakang (medula spinalis)
Sumsum tulang belakang dilindungi
atau berada di dalam ruas-ruas tulang
belakang. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam berwarna kelabu.
Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari ruas-ruas leher sampai ruas
pinggang yang kedua. Selaput otak juga menyelaputi sumsum tulang belakang. Fungsi
sumsum tulang belakang, yaitu:
-
Pusat perantara antara susunan
saraf tepi dan otak.
-
Menghantarkan impuls
menuju atau dari otak.
-
Mengatur gerak refleks
tubuh.
2. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri atas
sistem saraf sadar dan sistem saraf
tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi system saraf kepala (kranial).
Sedangkan, sistem saraf tidak sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu saraf
simpatik dan parasimpatik.
a.
Sistem
saraf sadar
Sistem saraf sadar (kraniospinal)
merupakan saraf yang mengatur gerakan
yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu kranial
dan spinal. Sistem saraf kranial atau kepala disusun oleh 42 pasang saraf yang
keluar dari otak. Saraf kranial berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah
kepala. Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari
sumsum tulang belakang.
b.
Sistem
saraf tak sadar (saraf otonom)
Sistem saraf otonom dibagi menjadi
dua bagian, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik yang memiliki susunan dan
fungsi yang khas.
-
Sistem
saraf simpatik
Sistem
saraf simpatik terdiri atas serangkaian urat kembar berupa ganglion-ganglion
yang tersebar di beberapa daerah, seperti daerah leher, daerah dada, daerah
pinggang, dan daerah pelvis. Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot jantung, otot-otot tak sadar semua
pembuluh darah, dan semua alat-alat
dalam, seperti lambung, pankreas, dan
usus. Selain itu, merangsang serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat
dan mempertahankan tonus semua otot, termasuk tonus otot sadar.
-
Sistem
saraf parasimpatik
Susunan
saraf parasimpatik berupa jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan
ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatik
memiliki fungsi kebalikan dari saraf simpatik.
Contoh
: cara kerja saraf simpatik dan parasimpatik yang berlawanan (antagonis)
Simpatik
|
Parasimpatik
|
-
mempercepat denyut jantung
-
memperlebar pembuluh darah
-
mengendorkan lambung
-
melebarkan iris mata
-
mempertinggi tekanan darah
|
-
memperlambat denyut jantung
-
mempersempit pembuluh darah
-
mengontraksikan lambung
-
menyempitkan iris mata
-
mengurangi tekanan darah
|
E. Alat Indera
Alat indra merupakan bagian tubuh untuk menerima
rangsangan yang berasal dari luar tubuh. Didalam alat indra terdapat
ujung-ujung saraf reseptor yang peka terhadap rangsangan yang bersifat khusus.
Ada tiga macam alat reseptor pada indra manusia, yaitu reseptor yang peka
terhadap rangsang cahaya ( fotoreseptor), reseptor yang peka terhadap rangsang
tekanan (mekanoreseptor), dan reseptor yang peka terhadap rangsang kimia
(kemoreseptor).Alat indra pada manusia adalah indra penglihat (mata), indra
pembau (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengar (telinga), dan indra
peraba (kulit).
1.
Indra penglihat ( mata )
Indra
penglihat pada manusia memiliki reseptor yang peka terhadap rangsang cahaya
(fotoreseptor). Indra penglihat manusia berupa mata dengan satu lensa mata yang
dapat diatur kecembungannya. Hal ini agar bayangan benda yang dilihat dapat
persis jatuh pada ujung saraf fotoreseptor.
a.Bola mata
Bola
mata terbentuk bulat agak memanjang ke arah depan dan belakang dengan diameter
lebih kurang 2,5 cm. Bola mata dilapisi oleh tiga lapis
jaringan yang berlainan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam
mata.
1) Lapisan
luar mata (lapisan sklera)
Lapisan
sklera sangat kuat dan berwarna putih. Di lapisan ini terdapat kornea yang
bening, yang menerima cahaya masuk kebagian dalam mata dan membelokkan berkas
cahaya sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan.
2) Lapisan
tengah mata (lapisan koroid)
Lapisan
koroid berpigmen melanin dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan ini
berfungsi untuk menghentikan refleksi
berkas cahaya yang menyimpang di dalam mata. Lapisan koroid membentuk iris.
3)
Lapisan dalam mata (retina)
Retina
terdiri atas reseptor cahaya yang sesungguhnya, yaitu berbentuk batang dan
kerucut. Pada bagian lapisan retina yang dilewati berkas saraf ke otak tidak
memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Oleh karena itu, daerah ini
disebut bintik buta.
b.
Struktur Mata
Struktur
mata mulai dari depan ke belakang, adalah sebagai berikut:
1) Kornea
merupakan bagian depan mata yang transparan dan tembus cahaya. Kornea berfungsi
membantu memfokuskan bayangan pada retina.
2)
Iris adalah tirai
berwarna di depan lensa yang bersambung dengan selaput koroid. Iris berfungsi
mengecilkan atau membesarkan ukuran pupil. Iris menentukan warna mata.
3)
Pupil merupakan bintik
tengah iris mata dan merupakan celah dalam iris yang dilalui cahaya untuk
mencapai retina.
4)
Aqueus humor merupakan
cairan yang berasal dari badan siliari dan diserap kembali ke dalam aliran
darah pada sudut antara iris dan kornea melalui vena halus yang dikenal sebagai
saluran schlemm.
5)
Lensa adalah sebuah
benda transparan bikonveks (cembung pada kedua sisi). Lensa terletak persis di
belakang iris, terikat dengan otot
pemegang lensa. Otot tersebut mengatur kecembungan lensa. Lensa akan lebih
cembung saat melih benda yang dekat akan menjadi kurang cembung saat melihat
benda yang berjarak jauh. Kemampuan lensa untuk menjadi cembung atau kurang
cembung di sebut daya akomodasi.
6)
Vitreus humor merupakan
cairan berwarna putih seperti agar-agar. Cairan ini berfungsi untuk member
bentuk dan kekokohan pada mata. Selain itu, berfungsi juga untuk mempertahankan
hubungan antara retina dengan selaput koroid.
c. Reseptor
Mata
Reseptor penglihatan mata ialah sel
batang dan sel kerucut, yaitu sel-sel yang tersusun rapat di bawah permukaan
retina.
1) Sel
batang
Sel batang berfungsi untuk penglihatan
dalam cahaya suram, tetapi tidak mampu membedakan warna. Agar cahaya dapat
diserap, pada sel batang terdapat pigmen yang disebut rodopsin. Untuk
pembentukan rodopsin diperlukan vitamin A. Jika kamu kekurangan vitamin A,
rodopsin yang dihasilkan sedikit sehingga kamu tidak bisa melihat dalam gelap
atau yang disebut buta senja.
2) Sel
kerucut
Sel kerucut sangat peka terhadap
intensitas cahaya tinggi sehingga berperan untuk penglihatan pada siang hari
dan dapat membedakan warna. Satu sel kerucut hanya menyerap satu macam warna.
Pada mata terdapat tiga sel kerucut yang masing-masing menyerap warna merah,
hijau, dan biru.
d. Otot
pada Mata
Mata memiliki enam otot penggerak mata,
empat di antaranya lurus, sementara yang dua lagi agak serong. Aksi otot-otot
ini memungkinkan bola mata diputar ke segala arah. Biasanya, sumbu kedua mata
mengarah serentak pada satu titik yang sama. Jika mata tidak dapat mengarah secara
serentak lagi, mata mengalami kelainan yang disebut juling.
e.
Proses
Melihat
Mata bisa melihat benda karena adanya
cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut ke mata, jika tidak ada cahaya yang
dipantulkan benda benda, maka mata tidak bisa melihat benda tersebut.
Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut :
1)
Cahaya yang dipantulkan
oleh benda ditangkap oleh mata, menembus korne dan diteruskan melalui pupil
2)
Intensitas cahaya yang
telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata
3)
Daya akomodasi pada
lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning
4)
Pada bintik kuning,
cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang kemudian disampaikan ke otak
5)
Cahaya yang disampaikan
ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehingga kita bisa mengetahui apa yang
kita lihat
2. Indra
pembau (hidung)
Hidung
adalah alat indera yang menanggapi rangsangan berupa bau atau zat kimia yang
berupa gas. Didalam rongga hidung bagian atas terdapat serabut-serabut saraf
pembau dengan sel-sel pembau di ujungnya. Serabut-serabut saraf itu bergabung
menjadi urat saraf pembau yang menuju
pusat pembau di otak. Sel-sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia
olfactori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai
pelembab. Sel-sel pembau
peka terhadap zat-zat kimia dalam udara (berupa gas atau uap).
3.
Indera
Perasa (Pengecap)
Lidah
merupakan indera perasa. Selain membantu proses pencernaan, lidah juga dapat
merasakan rasa makanan. Permukaan lidah kasar karena terdapat tonjolan yang
disebut papila. Papila ini berfungsi untuk mengecap. Ada empat macam rasa
kecapan, yaitu rasa manis, pahit, asam, dan asin. Umumnya, makanan memiliki
ciri harum dan ciri rasa. Ciri
harum merangsang ujung saraf penciuman, bukan pengecapan. Agar dapat dirasakan,
semua makanan harus menjadi cairan dan harus bersentuhan dengan ujung saraf
yang mampu menerima rangsangan berbeda-beda.
Reseptor rasa manis dan asin
terdapat di ujung lidah, rasa pahit di pangkal lidah, dan untuk rasa asam ada
di sisi lidah bagian dalam.
4.
Indra pendengar (telinga)
Telinga
merupakan alat indera yang peka terhadap
rangsangan berupa gelombang suara. Selain sebagai alat pendengaran, telinga
juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh. Telinga terdiri atas tiga bagian,
yaitu:
1)
Telinga Luar
Telinga
luar terdiri atas :
-
daun telinga yang
merupakan tulang rawan elastis. Daun telinga berfungsi untuk menerima dan
mengumpulkan suara yang masuk
-
rambut-rambut halus
yang berfungsi untuk menghalangi benda asing yang masuk.
-
kelenjar lilin yang
menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
-
Kelenjar minyak
berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa gelombang suara
-
Saluran telinga luar
atau lubang telinga berfungsi untuk menyalurkan getaran
-
Membrane timpani (
selaput gendang ) berfungsi menerima dan memperbesar getaran suara
2)
Telinga Tengah
Telinga
tengah disebut juga rongga timpani merupakan bilik kecil yang mengandung udara.
Rongga ini terletak disebelah dalam membran timpani atau gendang telinga.
Disebelah depan telinga tengah terdapat saluran neustachius yang menghubungkan
rongga dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan
udara antara udara luar dengan udara di
dalam telinga tengah.
Di dalam rongga telinga
tengah terdapat tiga tulang, yaitu tulang martil yang melekat pada gendang
telinga, tulang landasan, dan tulang sanggurdi yang berhubungan dengan jendela
oval pada telinga dalam. Ketiga tulang ini berfungsi untuk mengalirkan getaran
suara dari gendang telinga ke rongga telinga dalam.
3)
Telinga Dalam
Rongga
telinga dalam terdiri atas berbagai rongga Yang menyerupai saluran-saluran
dalam tulang temporalis. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan dilapisi
membran membentuk labirin membranosa.
Labirin
tulang terdiri atas tiga bagian, yaitu vestibula, saluran setengah lingkaran
yang bersambung dengan vestibula, dan kokhlea. Kokhlea adalah sebuah tabung
berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput. Dalam setiap
belitan terdapat saluran membranosa yang mengandung ujung-ujung akhir saraf
pendengaran. Cairan dalam labirin membranosa disebut endolimfa dan di luar
labirin membranosa disebut perilimfa.
a.
Saraf Pendengaran
Saraf
pendengaran (nervus auditorius) terdiri atas dua bagian, salah satunya
berkaitan dengan bagian vestibuler rongga telinga dalam yang berhubungan dengan
keseimbangan. Serabut-serabut saraf ini bergerak menuju nukleus vestibularis
yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medula oblongata, kemudian
bergerak ke cerebellum.
Bagian
kokhleris pada nervus auditorus adalah saraf pendengar yang sebenarnya. Cedera
pada saraf kokhlearis akan mengakibatkan ketulian saraf. Sedangkan, cedera pada
saraf vestibularis akan menimbulkan vertigo.
b.
Proses
Mendengar
Suara yang kita dengar
akan ditangkap oleh daun telinga, kemudian sampai ke gendang telinga sehingga
membuat gendang telinga bergetar. Getaran ini diteruskan oleh tiga tulang
pendengaran ke tingkap jorong dan diteruskan ke rumah siput. Di dalam rumah
siput, cairan limfe akan bergetar sehingga merangsang ujung-ujung saraf
pendengaran dan menimbulhan impuls saraf yang ditujukan ke otak. Di dalam otak,
impuls tersebut akan diolah sehingga kita bisa mendengar dan mengenali suara
tersebut.
5.
Indra peraba (kulit)
Kulit adalah alat indera
yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin dan nyeri
atau sakit. Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang
ada pada kulit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada 2 macam, yaitu ujung
saraf bebas yang mendeteksi rasa nyeri atau sakit dan ujung saraf yang
berselaput (berpapilia). Ujung saraf yang berselaput ada beberapa macam, yaitu
:
-
Korpuskel pacini untuk
rangsang tekanan
-
Korpuskel ruffini untuk
rangsang panas
-
Korpuskel Krause untuk
rangsang dingin
-
Korpuskel meissner
untuk rangsang sentuhan
Kegiatan 3.1
Bagian-bagian Otak Manusia
Tujuan :
1. menyebutkan bagian-bagian otak manusia
2. Menjelaskan urutan gerak biasa dan gerak
reflek
Alat dan bahan :
- gambar otak manusia
- es batu, kursi dan pelaku/siswa
Cara kerja :
KEGIATAN A
1)
Isilah
kolom dibawah ini dengan memberi tanda (+) bila ada, dan (-) bila tidak ada !
No
|
Pusat Kegiatan
|
Pusat susunan saraf
|
||
Otak besar
|
Otak kecil
|
Sumsum lanjutan
|
||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Penglihatan
Keseimbangan
Pernapasan
Ingatan
Pergerakan
Percakapan
Pegertian
|
2)
Perhatikan Gambar di bawah ini
dan sebutkan nama bagian-bagian yang ditunjuk serta jelaskan fungsinya !
No
|
Nama Bagian
|
Fungsi
|
1
|
||
2
|
||
3
|
KEGIATAN B
1.
Siswa
salah satu duduk dikursi
2.
Tanpa
sepengetahuan siswa yang duduk disentuhkan es batu pada lengan (tungkainya)
3.
Amatilah
reaksi yang ditunjukkan oleh tubuh siswa yang terkena es batu tadi.
Pertanyaan:
1.
Bagaimankah
reaksi teman anda tadi?
2.
Apakah
gerak tersebut disadari ?
3.
Apa
nama gerakan yang dilakukan oleh teman anda tadi ?
4.
apa
bedanya gerak sadar dan gerak tidak sadar dari sumber rangsangannya?
5.
Bagaimana
urutan gerak refleks?
6.
Bagaimana
urutan gerak biasa?
Kegiatan 3.2
Alat Indera pada Manusia
Tujuan :
Menyebutkan bagian-bagian anda, hidung, dan lidah
Cara kerja : Amati
gambar di bawah ini, kemudian berilah keterangan nama organ sesuai nomor-nomor
pada gambar.
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan indra pengecap atau lidah:
1.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13
Pertanyaan:
1.
Mengapa
kepekaan permukaan kulit kita terhadap rangsangan tidak sama?........
Faktor
apa yang menyebabkanya?......
2.
Sebutkan
fungsi rambut bulu pada hidung?.......
3.
Berada
pada daerah manakah lidah kita merasakan rasa masam, asin, manis dan
pahit?..........
4.
Bagaimana
mekanisme bekerjanya indra pembau?..................
5.
Bagaimana
pada mekanisme bekerjanya indra pengecap? .................
F. Hormon pada Manusia
Hormon adalah zat kimia yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjear buntu yang langsung disekresikan
ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon
berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon
tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut
homeostasis, yang berarti seimbang.
Di dalam tubuh manusia terdapat
tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid,
kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
1.
Hipotalamus
Hipotalamus merupakan bagian dari
otak. Salah satu fungsi hipotalamus adalah menghasilkan hormon yang disebut
neurohormon. Neurohormon merupakan hormone pelepas yang disekresikan ke dalam
darah menuju hipofisis. Neurohormon ini merangsang hipofisis mengeluarkan hormon
yang sesuai. Contohnya, hormon pelepas tirotrofik (TRF) yang berfungsi
merangsang hipofisis anterior agar mengeluarkan hormonTirotrofik Stimulating
Hormone(TSH).
Neurohormon tidak hanya bekerja
sebagai stimulan atau perangsang, ada
juga yang bekerja sebagai penghambat. Contohnya,Prolactin Inhibitin Factor(PIF)
yang menghambat pengeluaran prolaktin.
2.
Hipofisis
Hipofisis merupakan kelenjar yang terletak
di dasar otak, sebesar kacang ercis. Kelenjar ini terdiri atas tiga lobus,
yaitu anterior, intermediet, dan posterior. Lobus intermediet terdapat dalam
kelenjar pituitari bayi, pada orang dewasa hanya merupakan sisa.
Hipofisis memegang peranan penting
dalam koordinasi kimia tubuh. Sering disebut master of gland karena
sekresinya mengontrol kegiatan kelenjar endokrin lainnya.
Beberapa
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Hipofisi antara lain :
No
|
Nama Hormon
|
Fungsi
|
1
|
Somatropik
|
Mengendalikan pertumbuhan tubuh
|
2
|
Tirotropik
|
Mengendalikan kelenjar tiroid
|
3
|
Adrenokortikotropik (ATCH )
|
Mengendalikan kelenjar adrenal
|
4
|
Gonadotropik
|
Mengendalikan kelenjar gonad
|
5
|
Folikel Stimulating Hormon (FSH)
|
Merangsang perkembangan folikel
di dalam ovarium
|
6
|
Luteinishing Hormon (LH)
|
Mengendalikan sekresi estrogen
dan progesterone di dalam ovarium
|
7
|
Prolactin
|
Mengendalikan sekresi air susu
|
8
|
Melanosit Stimulating Hormon
(MSH)
|
Merangsang pembentukan melanosit
|
9
|
Anti Duretik (ADH)
|
Mengatur jumlah air yang masuk
melalui ginjal
|
10
|
Oksitosin
|
Merangsang kontraksi uterus
ketika melahirkan bayi dan mengeluarkan air susu ketika menyusui
|
3.
Kelenjar
Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar tiroid terletak di leher
manusia, tepatnya di bawah jakun di depan trachea. Kelenjar tiroid menghasilkan
hormon tiroksin yang mempengaruhi proses metabolisme, pertumbuhan, dan untuk
distribusi garam (yodium). Kekurangan hormon tiroksin menurunkan kecepatan
metabolism sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi
pada anak-anak dapat menyebabkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental
yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Pada orang dewasa dapat
menyebabkan miksedema. Jika kelebihan hormone tiroksin dapat menyebabkan
penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus
Basedow) dengan gejala sebagai berikut : kecepatan metabolism meningkat,
denyut nadi bertambah, gelisah, gugup dan merasa demam. Gejala lain yang Nampak
adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
4.
Kelenjar
Paratiroid ( kelenjar Anak Gondok )
Paratiroid menempel pada kelenjar
tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan
fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormone ini menyebabkan tetani
dengan gejala : kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki,
jari-jari tangan membengkok kea rah pangkal, gelisah, sukar tidur dan
kesemutan.
5.
Kelenjar
Adrenal (Anak Ginjal)
Kelenjar adrenal (anak ginjal)
terdapat di bagian atas ginjal. Kelenjar adrenal dibagi menjadi dua bagian,
yaitu bagian luar yang disebut korteks dan bagian dalam yang disebut medula.Korteks adrenal mengeluarkan
hormon glukokortikoid, yaitu kortisol dan kortikosteron yang berfungsi membantu
pengolahan lemak dan protein menjadi glukosa. Hormon ini menyebabkan kadar gula
dalam darah naik. Organ yang menjadi sasaran utama respons ini adalah hati.
Medula adrenal menghasilkan
adrenalin untuk meningkatkan kerja jantung sehingga tekanan darah meningkat,
kadar gula dan laju metabolisme meningkat, bronkus membesar, dan pupil mata
membesar. Selain itu, medula juga menghasilkan noradrenalin yang menyebabkan anteriol
berkontraksi sehingga tekanan darah meningkat.
6.
Kelenjar
Pankreas
Dalam pankreas terdapat sekelompok
kecil sel yang disebut pulau langerhaus. Pulau-pulau ini kaya akan
pembuluh-pembuluh darah dan berfungsi menghasilkan hormon insulin untuk
mengatur kadar glukosa dalam darah. Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan
penyakit diabetes melitus.
7.
Kelenjar
Gonad
Gonad berfungsi sebagai penghasil
sel-sel kelamin, selain itu juga berfungsi menghasilkan hormon. Gonad pada
wanita (ovarium) menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.Estrogen berfungsi
dalam perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder di awal masa remaja. Sedangkan, hormone
progesteron berfungsi untuk memelihara kehamilan.
Gonad pada pria (testis)
menghasilkan hormon testosteron. Hal ini dimulai pada permulaan masa remaja. Testosteron
berfungsi memicu perkembangan ciri-ciri kelamin
sekunder.
G. Kelainan pada Sistem
Koordinasi dan Panca Indera
1.
Meningitis
Meningitis adalah radang membran
pelindung system syaraf pusat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh
mikroorganisme, lukafisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis
merupakan penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang
sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan kematian.
Kebanyakan kasus meningitis
disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit
yang menyebar dalam darah ke cairan otak.
2.
Alzheimer
Alzheimer adalah jenis kepikunan
yang mengerikan karena dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang.
Keadaan ini ditunjukkan dengan kemunduran kecerdasan dan ingatan secara
perlahan sehingga mengganggu kegiatan sosial sehari-hari. Alzheimer timbul
karena adanya proses degenerasi sel-sel neuron otak. Alzheimer merupakan
penyakit pembunuh otak karena mematikan fungsi sel-sel otak. Orang yang rentan
terserang alzheimer ini adalah para lansia di atas 60 tahun, tetapi orang
dewasa muda juga tak tertutup kemungkinan bila memiliki faktor resiko
keturunan. Alzhemier dapat dicegah sejak dini dengan mengenali
gejala-gejalanya. Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang patut
diwaspadai tentang kemungkinan hadirnya penyakit alzhemier:
-
Kemunduran memori/daya
ingat.
-
Sulit melaksanakan
kegiatan/pekerjaan sederhana.
-
Kesulitan bicara dan
berbahasa.
-
Sulit dalam berhitung.
-
Salah meletakkan benda.
-
Penampilan buruk karena
lupa cara berpakaian atau berhias.
-
Perubahan emosi dan
perilaku.
-
Gangguan berpikir
abstrak atau kemampuan imajinasi penderita terganggu.
-
Hilang minat dan
inisiatif, misalnya cenderung menjadi
pendiam, tak mau bergaul, dan menyendiri.
-
Tidak dapat membedakan
berbagai jenis bau-bauan (kecuali sedang menderita flu).
-
3.
Dermatitis
Atopik
Dermatitis atopik atau eksema adalah
peradangan kronik kulit yang kering dan gatal. Pada umumnya dimulai di awal
masa kanak-kanak. Eksema dapat menyebabkan gatal yang tidak tertahankan,
peradangan, dan gangguan tidur. Eksema merupakan penyakit tidak menular.
Sebagian besar anak akan sembuh dari
eksema sebelum usia 5 tahun. Sebagian kecil anak akan terus mengalami eksema
hingga dewasa. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun penanganan yang
tepat akan mencegah dampak negatif penyakit ini terhadap anak yang mengalami
eksema dan keluarganya.
4.
Anosmia
Anosmia adalah hilangnya atau
berkurangnya kemampuan untuk membaui, merupakan kelainan yang paling sering
ditemui. Penciuman dapat dipengaruhi oleh beberapa perubahan di dalam hidung,
di dalam saraf yang berasal dari hidung menuju ke otak atau di dalam otak. Misalnya, jika rongga hidung tersumbat karena
pilek, penciuman bisa berkurang karena bau tidak sampai ke penerima bau.
Kemampuan membaui akan mempengaruhi rasa sehingga pada penderita pilek, rasa
dari makanan terasa kurang enak.
Sel-sel penciuman kadang mengalami
kerusakan sementara oleh virus flu. Beberapa penderita tidak dapat membaui atau
merasa dengan baik setelah mengalami flu. Kadang, hilangnya penciuman atau
pengecapan berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bersifat menetap.
5.
Otitis
Radang telinga atau otitis adalah
peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius
(saluran yang menghubungkan telinga tengah dan rongga mulut), antrum mastoid,
dan sel-sel mastoid. Sebagian besar anak-anak pernah mengalami radang telinga
dan tidak sedikit yang mengalami gangguan pendengaran akibat penanganan yang
terlambat.
Bila terjadi proses radang pada
telinga tengah, tentu akan terjadi gangguan dalam penghantaran bunyi/suara ke
telinga dalam. Akibatnya, kamu seperti menjadi tuli. Penyebab terjadinya radang
pada telinga tengah, antara lain:
-
Perubahan tekanan udara
yang tiba-tiba.
-
Alergi.
-
Infeksi.
-
Sumbatan pada telinga.
6.
Tuli
Tuli merupakan gangguan pendengaran
karena kerusakan saraf pendengaran, infeksi bakteri, atau jamur. Tuli merupakan
gejala utama radang telinga (otitis). Gendang telinga terlihat utuh, namun
tertarik/retraksi, suram, kuning kemerahan, atau keabu-abuan.
Penderita tuli tidak dapat mendengar
dengan jelas apa yang diucapkan oleh orang lain. Akibatnya, ketika
berkomunikasi dengan temannya yang lain, terkadang tidak nyambung. Dalam
kondisi yang sudah parah, penderita tuli tidak dapat mendengar sama sekali apa
yang diucapkan
oleh
orang lain.
Penderita tuli akan sulit
bersosialisasi dengan orang lain. Oleh karena itu, penderita tuli dapat dibantu
dengan alat bantu pendengaran. Alat ini biasanya dipasang di telinga bagian
luar. Dengan alat ini, penderita tuli dapat mendengar dengan jelas.
7.
Buta
Warna
Istilah buta warna dapat diartikan
sebagai suatu kelainan penglihatan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel
kerucut pada retina mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu sehingga
warna objek yang terlihat bukan warna yang sesungguhnya. Penyebab buta warna adalah
faktor keturunan, gangguan terjadi biasanya pada kedua mata, namun tidak
memburuk. Penyebab lainnya adalah kelainan yang didapat selama kehidupannya,
misalnya kecelakaan/trauma pada mata, umumnya kelainan hanya terjadi pada salah
satu mata saja dan bisa mengalami penurunan fungsi seiring berjalannya waktu.
8.
Katarak
Katarak adalah perubahan lensa mata
yang tadinya bening dan tembus cahaya menjadi keruh sehingga menyebabkan
gangguan pada penglihatan. Pada umumnya, katarak merupakan proses penuaan pada
mata. Paparan sinar ultraviolet jangka panjang, penggunaan obat-obatan dan
penyakit tertentu, misalnya diabetes, juga dapat mempercepat timbulnya katarak.
Katarak juga dapat merupakan bawaan lahir, artinya semenjak dilahirkan sudah
menderita katarak. Beberapa gejala umum katarak, antara lain:
-
Pandangan menjadi kabur
atau ukuran kacamata yang sering berubah.
-
Warna-warna tampak
kusam.
-
Susah melihat di tempat
yang terang akibat silau.
-
Kesulitan saat membaca
atau mengemudi di malam hari.
Penderita
katarak dapat dibantu dengan menggunakan kacamata yang sesuai. Akan tetapi,
jika penglihatan penderita katarak tidak dapat diperbaiki dengan kacamata, harus
dilakukan operasi katarak. Operasi katarak dapat dilakukan oleh dokter mata.
9.
Hipermetropi
Hipermetropi (rabun dekat) adalah
suatu keadaan dimana lensa mata tidak dapat menyembung atau bola mata terlalu
pendek sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina. Penderita hipermetropi
akan merasa tidak jelas pada saat melihat benda dari jarak dekat, meskipun
untuk jarak jauh masih lumayan jelas. Keadaan ini akan diperparah lagi jika
sudah menginjak usia tua. Kesulitan yang hebat akan dialami saat melihat dari
jarak dekat atau membaca. Penderita hipermetropi dapat ditolong dengan lensa cembung
atau positif. Dengan menggunakan kacamata yang berlensa cembung, penglihatan
penderita hipermetropi menjadi normal
kembali.
10.
Miopi
Miopi (rabun jauh) adalah suatu
keadaan dimana lensa mata terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga
bayangan mata jatuh di depan retina. Miopi biasanya terjadi pada anak-anak remaja usia 8
sampai 14 tahun. Faktor yang menyebabkannya adalah keturunan, membaca sambil
tiduran, menonton televisi dari jarak yang terlalu dekat, atau menggunakan
komputer terlalu lama. Penderita rabun jauh dapat ditolong dengan lensa cekung atau
negatif. Dengan menggunakan kacamata yang berlensa cekung, penderita miopi dapat melihat dengan
jelas dan normal.
11.
Presbiopi
( Rabun Jauh Dekat )
Presbiopi adalah hilangnya kemampuan
mata untuk melakukan akomodasi karena umur.
Karenanya, presbiopi disebut juga sebagai mata tua. Pada umumnya,
penderita presbiopi berumur di atas 60 tahun. Gejala yang Nampak biasanya
dimulai dengan hilangnya kemampuan membaca pada jarak normal, namun tidak
mempengaruhi penglihatan jarak jauhnya.
Hilangnya daya akomodasi mata akibat menurunnya kemampuan mata untuk mengubah
bentuk lensa mata.
Salah satu cara untuk mengatasi
presbiopi adalah dengan menggunakan kacamata
fokus ganda (bifokal). Bagian bawah lensa mata memiliki kuat lensa yang lebih besar
dibandingkan bagian atas karena pada saat melihat benda dekat diperlukan kuat
lensa yang lebih besar.
12.
Astigmatisme
Astigmatisme adalah suatu keadaan
dimana permukaan lensa mata tidak sama sehingga fokus dan bayangan yang terbentuk
tidak sama. Kelainan ini dapat ditolong dengan lensa silindris.
Uji Kompetensi 3
A.
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1.
Sistem saraf terdiri
atas sel-sel saraf yang disebut ….
a. Impuls
b. Neuron
c. Reseptor
d. efektor
2.
Bagian sel saraf yang berfungsi untuk menerima
rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson adalah bagian yang bernomor
….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
3.
Bagian yang bernomor 4
disebut …….
a. badan
sel
b. dendrit
c. axon
d. mielin
4.
Sel saraf yang berfungsi
menerima rangsangan dari reseptor disebut sel saraf ….
a. Sensorik
b. Motorik
c. Konektor
d. simpatik
5.
Pada gerak refleks,
setelah diterima reseptor, rangsangan diteruskan ke ....
a. serebelum
b. medula
oblongata
c. medula
spinalis
d. serebrum
6.
Yang berfungsi sebagai
pengatur keseimbangan tubuh adalah ....
a. otak
besar
b. otak
kecil
c. otak
tengah
d. medula
oblongata
7.
Penderita buta warna
mengalami gangguan pada ....
a. retina
b. koroid
c. sklera
d. otot
mata
8.
Tulang-tulang pendengar
terdiri dari seperti di bawah ini,kecuali ....
a. tulang
martil
b. tulang
landasan
c. tulang
sakulus
d. tulang
sanggurdi
9.
Bagian telinga yang
berfungsi sebagai alat keseimbangan adalah ....
a. vestibulum
b. kanalis
semisirkularis
c. saluran
eustachius
d. lingkap
jorong
10.
Ujung
saraf pembau terletak pada.......
a. Lendir didalam rongga hidung
b. Lendir yang dihasilkan oleh kerang hidung
c. Selaput lendir pada rongga hidung sebelah atas
d.
Selaput lendir pada
rongga hidung bagian bawah
11.
Para
penderita hypermetropi, bayangan benda jatuh pada..
a.
Depan
bintik kuning
b.
Belakang
bintik kuning
c.
Depan
bintik buta
d.
Belakang
bintik buta
12.
Kulit
mempunyai banyak fungsi seperti dibawah ini kecuali..
a.
Pengatur
suhu tubuh
b.
Penghasil
enzim
c.
Alat
ekskresi dan alat indra
d.
Pelindung
jaringan di bawahnya
13.
Rasa
pedas pada mulut kita diterima oleh ujung saraf .....
a.
tanpa
selaput
b.
pacicini
c.
ruffini
d.
meissner
14.
Hormon
tiroksin dihasilkan oleh kelenjar ....
a.
Hipofisis
b.
Tiroid
c.
Paratiroid
d.
adrenal
15.
Hormon
yang dapat meningkatkan tekanan darah dan disekresikan ketika orang sedang
marah adalah hormon ....
a.
Androgen
b.
Glukokortikoid
c.
Adrenalin
d.
testosteron
16.
Munculnya
tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita dipengaruhi oleh hormon ....
a.
Oksitosin
b.
Adrenalin
c.
Estrogen
d.
progesteron
17.
Hilangnya
kemampuan untuk membau disebut ....
a.
Otitis
b.
Anosmia
c.
Dermatitis
d.
astigmatisma
18. Hubungan ujung neurit dengan dendrit disebut .....
a. implus
b. respon
c. sinapsis
d. ganglion
19. Bagian otak yang berfungsi sebagai pusat keseimbangan
tubuh adalah .....
a. otak kecil
b. otak besar
c. otak tengah
d. sumsum lanjutan
20. Pusat saraf penciuman adalah ....
a. sumsum lanjutan
b. otak besar
c. otak tengah
d. batang otak
B.
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan
fungsi sistem saraf dalam tubuh manusia!
2. Jelaskan
perbedaan antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi!
3. Tuliskan
jalannya impuls yang dilalui gerak refleks!
4. Apa
perbedaan antara fungsi saraf simpatik dan parasimpatik?
5. Sebutkan
dan jelaskan 3 selaput pada bola mata !
6. Jelaskan
bagaimana proses kita bisa melihat !
7. Jelaskan
fungsi dari saluran eustachius pada telingan bagian tengah !
8. Bagaimanakah
cara kerja sistem hormon sehingga dapat mempengaruhi kerja alat-alat tubuh
manusia? Berikan contohnya!
9. Jelaskan
perbedaan antara penyakit Rabun Jauh dengan Rabun Dekat !
10. Gambarkan
skema daerah kepekaan lidah terhadap rasa manis, asin, asam dan pahit
No comments:
Post a Comment