بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Monday, January 5, 2015

Listrik Statis

LISTRIK STATIS
Standar Kompetensi              
 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar                  
 3.1. Mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

 








            Di dalam kehidupan sehari-hari,  kata listrik bukan merupakan hal yang asing. Banyak peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, misalnya setrika, radio, televisi, lemari es, kipas angin, mesin jahit listrik, magic jar, dan mesin cuci. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam kehidupan kita energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari listrik. Dalam ilmu fisika, listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis (disebut elektrostatika) yaitu ilmu fisika yang mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan atau aliran muatan listrik. Sebaliknya, jika memperhatikan adanya muatan listrik yang bergerak atau mengalir disebut listrik dinamis atau elektrodinamika. Bab ini membahas tentang Listrik Statis, sedangkan listrik dinamis dibahas pada bab selanjutnya.
            Kajian tentang listrik statis pertama kali dilakukan oleh seorang matematikawan Yunani kuno bernamaThales of Miletus (625-574 SM). Ia menggosokkan batu ambar pada kain wol dan mendekatkannya pada benda ringan, seperti bulu ayam. Saat itu, bulu ayam tersebut terbang  dan menempel pada batu ambar. Dari kata batu ambar inilah  istilah listrik berasal. Listrik (electricity) diambil dari kata elektron, yang dalam bahasa Yunani berarti batu ambar.

A. Muatan Listrik
            Atom sebagai unsur penyusun zat pada dasarnya  tersusun dari partikel-partikel yang sangat kecil, disebut partikel subatom. Terdapat tiga jenis partikel subatom yang penting dan perlu kita kenali,  yaitu proton, neutron, dan elektron. Subpartikel atom yang memiliki sifat sama, yaitu proton dan elektron, kemudian disebut sebagai muatan listrik. Muatan listrik ibarat udara yang tidak bisa dilihat, tetapi bisa dirasakan. Akibatnya, penelitian mengenai muatan  listrik hanya bisa dilakukan berdasarkan efek reaksi yang diberikannya. Alat yang digunakan untuk mengetahui  adanya muatan listrik disebut elektroskop.
            Besar muatan listrik proton dan elektron adalah  sama, tetapi jenisnya berbeda. Muatan listrik ini pertama kali ditemukan oleh Benjamin Franklin. Ia kemudian  memberi tanda (+) atau (-) pada muatan listrik yang tak mengandung artifisis. Jenis muatan listrik proton adalah positif (+), neutron adalah netral, dan elektron adalah negatif (-). Untuk dapat mengamati efek dari muatan listrik, lakukanlah  kegiatan berikut.

Kegiatan 5.1
Lakukan kegiatan ini secara kelompok (ikuti petunjuk guru).
A. Tujuan
Untuk mengetahui sifat kelistrikan yang ditimbulkan oleh penggaris plastik.
B. Alat dan Bahan
1. Dua buah penggaris plastik yang masih baru.         4. Dua batang kaca
2. Benang                                                                    5. Kapas
3. Tiang statif

C. Cara Kerja
1. Ambil dua buah mistar plastik.
2. Gantungkan salah satu mistar itu dengan benang pada sebuah statif seperti gambar berikut.










3. Gosok-gosokkan salah satu ujung mistar itu pada rambut yang kering.
4. Ambil mistar yang lain, dan gosokkan ujung mistar itu pada rambut yang kering.
5. Dekatkan kedua ujung mistar yang telah digosok seperti gambar. Amatilah apa yang terjadi.
6. Diskusikan hasil pengamatan ini dengan teman satu kelompok kalian.
7. Ambillah dua batang kaca.
8. Gantungkan salah satu batang kaca dengan seutas benang pada sebuah statif.
9. Gosok-gosokkan salah satu ujung kaca itu dengan kapas yang kering.
10. Ambil kaca yang lain dan gosokkan ujung kaca dengan kapas yang kering.
11. Dekatkan kedua ujung kaca yang telah digosok. Amatilah apa yang terjadi.
12. Diskusikan hasil pengamatan ini dengan teman satu kelompok kalian.
13. Dekatkan ujung mistar yang telah digosok rambut kering dengan ujung kaca yang telah digosok kapas kering. Amatilah apa yang terjadi.
14. Diskusikan hasil pengamatan ini dengan teman satu kelompok.
15. Buatlah suatu kesimpulan yang disertai alasan yang menunjukkan adanya sifat kelistrikan dari dua benda yang berbeda atau sama yaitu antara mistar dan kaca, mistar dan mistar, dan kaca dan kaca.
16. Presentasikan hasil pengamatan kegiatan ini.
           
Sesuai dengan pengamatan pada kegiatan di atas ternyata benda-benda tertentu yang telah digosok dapat menarik benda-benda kecil yang ada di sekitarnya. Benda-benda yang telah digosok dan dapat menarik benda kecil yang ada di sekitarnya ini disebut benda yang telah bermuatan listrik. Dari kegiatan di atas yang telah kalian lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Plastik yang telah digosokkan pada rambut kering akan bermuatan listrik negatif.
2. Kaca yang telah digosok dengan bulu akan bermuatan listrik positif.
3. Dua buah benda yang bermuatan listrik sejenis akan tolak-menolak dan jika muatan listriknya berbeda akan tarik-menarik.
1. Sifat-Sifat Muatan Listrik
a) Muatan listrik yang sejenis (negatif dengan negatif atau positif dengan positif) jika didekatkan akan saling tolak-menolak.
b)  Muatan listrik yang tidak sejenis (negatif dengan positif) jika didekatkan akan saling tarik-menarik.
            Pada kegiatan tersebut, mistar plastik yang telah digosokkan akan bermuatan negatif, sedangkan batang kaca yang telah digosokkan akan bermuatan positif. Saat dua buah mistar plastik atau batang kaca saling didekatkan, keduanya saling tolak-menolak. Namun, saat kita mendekatkan satu batang kaca pada mistar yang muatan listriknya berbeda, keduanya akan saling tarik-menarik.

2. Pemuatan Listrik
            Terdapat tiga cara untuk proses pemuatan listrik, yaitu menggosok, induksi, dan arus listrik. Untuk lebih memahami ketiganya, pelajarilah uraian di dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.1  Cara Membuat Muatan Listrik
Menggosok

Cara ini dapat dilakukan dengan menggosokkan dua benda dalam satu arah. Cara ini disebut juga metode gesekan. Jenis muatan yang diperoleh dengan metode gesekan, di antaranya:
1.Benda berbahan plastik akan bermuatan negatif jika digosokkan pada kain wol.
2.Benda berbahan ebonit akan bermuatan negatif jika digosokkan pada kain wol.
3.Benda berbahan kaca akan bermuatan positif  jika digosokkan pada kain sutra.
Induksi
Metode ini dilakukan untuk memisahkan muatan listrik di dalam suatu penghantar dengan cara mendekatkan benda lain yang bermuatan listrik pada penghantar tersebut. Dengan cara induksi, muatan listrik yang dihasilkan akan berbeda jenis dengan muatan listrik pada benda yang digunakan untuk menginduksi. Contohnya adalah pemisahan muatan listrik pada elektroskop yang didekati oleh mistar plastik yang telah digosokkan pada kain wol. Pada induksi ini, muatan listrik yang dihasilkan elektroskop adalah muatan positif karena muatan listrik dari mistar plastik sebagai penghantar adalah muatan negatif.

Konduksi
Metode ini hanya dapat dilakukan pada benda yang terbuat dari bahan-bahan tertentu. Dalam metode ini, untuk menghasilkan muatan listrik, kedua benda    harus mengalami kontak langsung agar sejumlah elekton mengalir dari satu benda ke benda yang lainnya. Bahan yang dapat mengalirkan sejumlah elektron secara bebas pada bahan lain disebut konduktor. Berdasarkan kekuatannya, bahan konduktor terbagi dua, yaitu konduktor baik dan konduktor kurang baik. Bahan yang termasuk konduktor baik adalah logam, khususnya aluminium, tembaga, dan perak. Sedangkan, bahan yang termasuk konduktor kurang baik adalah air, badan manusia, dan tanah. Sementara itu, bahan yang tidak dapat mengalirkan elektron pada bahan lain disebut isolator. Bahan yang termasuk isolator di antaranya karet, plastik-plastik seperti PVC, politen, dan perspek.

3. Elektroskop
            Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui adanya muatan listrik pada suatu benda. Salah satu jenis elektroskop yang sering digunakan adalah elektroskop daun. Bagian penting elektroskop daun adalah sebuah tangkai logam dari bagian logam kuningan dengan ujung bawah berbentuk pipih. Pada ujung ini ditempatkan dua helai logam sangat tipis yang terbuat dari bahan aluminium atau emas, biasa disebut dengan bagian daun. Ujung atas berbentuk cakram atau bola yang berfungsi sebagai penghantar muatan dan kotak kaca.

Gambar 4.2 elektroskop

B. Hukum Coloumb
            Charles Augustin de Coloumb(1736-1804) adalah orang yang pertamakali mengamati interaksi antara benda yang bermuatan listrik. Dalam pengamatannya, ia melakukan percobaan menggunakan alat yang bernama neraca puntir. Berdasarkan percobaan ini, Coloumb
mengemukakan suatu aturan atau hukum yang berbunyi:

“Gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) antara dua muatan sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara kedua  muatan listrik.”
                                   
Gambar 4.3 Neraca puntir


Secara matematis, Hukum Coloumb dapat ditulis dalam persamaan:
            F = k (Q1 x Q2) / r2 dimana k =  1/ 4
dengan:    F     =  gaya Coloumb (Newton = N)
            Q1,Q2  =  muatan listrik benda 1 dan 2 (Coloumb = C)
               r       =  jarak antara dua muatan listrik (m)
               k       =  konstanta pembanding = konstanta gaya Coloumb = 9 × 109 Nm2C-2
               ε0     =  permitivitas ruang hampa    = 8,854 × 10-12 C2N-1m-2
            Contoh:
1.  Dua keping logam bermuatan listrik masing-masing +2 × 10-9 C dan +3 × 10-9 C terpisah  sejauh 3 cm. Berapakah besar gaya tolak-menolak kedua logam tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:       Q1  = 2 × 10-9C
                        Q2  = 3 × 10-9C
                        r  = 3 cm = 0,03 m
                        k  = 9 × 109 Nm2 C-2
Ditanya : F = ...?
Jawab:
F = k (Q1 x Q2) / r2
              = (9 × 109 Nm2 C-2 x  2 × 10-9C x 3 × 10-9C) /(0,03 m x 0,03 m)
              = (54 × 10-9 ­N m2) / (9 × 10-4 m2)
              = 6 x  10-9-(-4) ­N
  = 6 × 10-5 N
Jadi, besar gaya tolak-menolaknya adalah 6 × 10-5 N.

2. Dua buah muatan listrik yang sama terpisah sejauh 6 cm dan saling tolak-menolak dengan gaya 12 N. Berapakah  besarnya masing-masing muatan listriknya?
Penyelesaian:
Diketahui:        r  = 6 cm = 0,06 m
                        F  = 12 N
                        k  =  9 × 109 Nm2 C-2
Ditanya:  Q1 dan Q2........?
Jawab:
Karena muatan listriknya sama, makaQ1 =Q2 =Q
F = k (Q1 x Q2) / r2
Q2 =
   = (12 x 0,06 x 0,06) /  9 × 109 
   = ( 12 x 36 x 10-4 / 9 × 109 
   =  12 x 4 x 10-4-9
   =  48 × 10-13  C2
       Q  = √(48 × 10-13  C2 )
   = 2,19 × 10-6 C
    Jadi, besarnya masing-masing muatan adalah 2,19 × 10-6 C.

Latihan 5.1
1.Dua keping logam masing-masing bermuatanQ1 = 2 × 10-9 C dan Q2 = 4 ×10-9  C .  
Jika kedua muatan tersebut saling tarik-menarik dengan gaya 12 N,berapakah jarak antara kedua keping logam tersebut?
2.Dua buah muatan yang terpisah sejauh r meter saling tarik-menarik sebesar F. Berapakah besar gaya listrik antara kedua muatan tersebut ketika terpisah sejauh 2 r meter?


C.  Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-Hari
            Listrik statis yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari ada yang terjadi secara alami, ada pula yang  buatan. Munculnya petir ketika hujan merupakan salah satu bukti keberadaan listrik statis yang muncul secara  alami, tanpa ada campur tangan manusia secara langsung. Sedangkan, listrik statis yang terjadi secara buatan di antaranya adalah proses pengecatan mobil dan pada mesin fotokopi.
1. Petir
            Petir merupakan peristiwa lepasnya muatan listrik  statis yang terjadi secara dramatik dan alamiah. Peristiwa ini akibat dari keluarnya muatan-muatan listrik dari benda, dalam hal ini adalah awan. Pelepasan listrik statis kadang-kadang terjadi secara perlahan dan tenang. Namun, sesekali berlangsung cepat disertai percikan cahaya atau bunyi ledakan. Percikan cahaya yang muncul disebut dengan kilat.
            Petir terjadi akibat adanya dua awan bermuatan listrik sangat besar dan berbeda jenis yang bergerak saling mendekati. Lalu, bagaimana awan dapat memiliki muatan listrik yang sangat besar? Pada awan hitam yang merupakan  gumpalan air hujan, berhembus angin yang sangat kencang. Akibatnya, partikel-partikel di dalam awan yang bercampur debu, garam dari lautan, dan lain-lain, saling bertabrakan. Tabrakan ini menyebabkan lepasnya elektron dari partikel- partikel tersebut. Partikel yang kehilangan elektron  bermuatan positif dan yang mendapat tambahan electron bermuatan negatif. Akibatnya, awan yang memuat partikel tersebut akan menyimpan muatan listrik yang sangat besar. Muatan listrik negatif turun ke bagian dasar awan dan muatan positif naik ke bagian atas.
            Ketika awan melewati sebuah bangunan, terutama yang tinggi, bagian bawah awan yang merupakan tempat terkumpulnya muatan negatif menginduksi bagian atas bangunan sehingga menyebabkan bagian atas bangunan ini bermuatan positif dan muatan negatif bangunan dipaksa
turun ke bagian bawah bangunan.
            Karena muatan pada kedua benda ini berlainan jenis berdasarkan sifat muatan, maka masing-masing muatan akan  saling menarik satu sama lain. Saat itu, elektron melompat ke bagian atas bangunan dan menimbulkan kilat dengan energi panas yang sangat besar dan seringkali disertai bunyi menggelegar yang disebut petir. Selain bangunan, benda lain yang ada dan menjulang tinggi di permukaan bumi akan mengalami peristiwa yang sama. Benda yang terinduksi awan hingga menyebabkan timbulnya loncatan bunga api listrik (kilat) biasa disebut sebagai benda yang terkena sambaran petir.
            Untuk menghindari bahaya yang diakibatkan oleh sambaran petir, Benjamin Franklin, membuat alat yang digunakan untuk penangkal petir. Ia menggunakan batang logam runcing yang ditaruh di atas benda yang akan dihindarkan dari petir, biasanya benda yang berupa bangunan, seperti gedung. Alat penangkal petir terdiri atas batang logam runcing yang disimpan di atap bangunan, lempeng logam tembaga yang tertanam dalam tanah sekitar kedalaman 2 meter, dan kawat penghantar sebagai penghubung batang logam dan lempeng tembaga. Bagian ujung penangkal terbuat dari logam yang merupakan konduktor. Aliran ion positif dari logam yang runcing ini menuju ke awan sehingga dapat mengurangi muatan listrik induksi pada atap bangunan dan menetralkan beberapa muatan listrik negatif pada awan. Ini dapat mengurangi atap gedung tersambar petir. Jika petir masih menyambar, kawat penghantar pada alat ini menjadi jalan untuk elektron-elektron bergerak menuju ke dalam tanah tanpa merusak bangunan.

2. Pengecatan Mobil
            Di negara kita, saat ini motor dan mobil tak lagi menjadi barang istimewa. Setiap harinya ribuan kendaraan melintas di jalan. Untuk memperoleh mobil dengan warna yang diinginkan, dilakukan pengecatan. Pengecatan mobil dengan menggunakan penyemprotan cat elektrostatis untuk memperoleh hasil yang maksimal. Pada proses ini, butiran cat yang berupa aerosol akan bermuatan listrik ketika bergesekan dengan mulut penyemprot. Butiran-butiran cat ini akan ditarik menuju badan mobil yang ditanahkan selama penyemprotan. Hasil pengecatan akan sampai pada bagian yang paling sukar dicapai dibanding menggunakan metode pengecatan biasa.

3. Mesin Fotokopi
            Selain memanfaatkan konsep listrik statis, pada mesin fotokopi juga memanfaatkan konsep optik. Proses fotokopi ini menggunakan sifat unik dari logam selenium. Sebagai konduktor foto, selenium akan menjadi konduktor jika dikenai cahaya dan menjadi isolator jika berada dalam keadaan gelap. Langkah-langkah utama dalam mesin fotokopi adalah:
1) Permukaan drum mesin yang dilapisi logam selenium yang tipis diberi muatan positif dengan cara diputas di dekat kawat yang bermuatan tinggi.
2)  Proses pembentukan suatu pola muatan yang merupakan pola cetakan dari halaman asli.
3) Bubuk tinta (toner) yang bermuatan negatif ditaburkan pada permukaan drum fotokonduktif.
4) Pemindahan toner ke kertas, diperoleh hasil fotokopi.
5) Setelah kertas difotokopi, perlahan-lahan permukaan drum itu kembali netral.

UJI  KOMPETENSI 5
A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d !
1.  Benda yang kekurangan electron disebut ....
a. bermuatan positif                            c. netral
b. bermuatan negative             d. Bermuatan neutron
2. Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk membuat muatan listrik statis,  kecuali....
a. menggosok dan konduksi               c. Menggosok dan induksi
b .induksi dan konklusi                       d. Konduksi dan induksi
3.  Bahan-bahan yang tidak dapat menghantarkan muatan listrik disebut ....
a. konduktor                                        c. induktor
b. konduksi                                         d. isolator
4.  Di bawah ini yang termasuk ke dalam konduktor adalah ....
a. besi, seng, kayu                               c. kayu, plastik, karet
b. plastik, karet, aluminium                 d. besi, seng, aluminium
5.  Pemisahan muatan pada sebuah benda karena didekati benda lain yang bermuatan disebut ....
a.induksi                                              c. menggosok
b.konduksi                                          d. mendekatkan
6.Jika jarak dari dua muatan A dan B diperkecil, maka gaya listrik pada kedua muatan itu akan ....a. makin kecil                                      c. tetap
b. makin besar                                     d. tidak ada gaya listrik
7.  Sebuah benda didekatkan pada elektroskop. Jika daun elektroskop lebih kuncup dari semula, maka muatan benda yang didekatkan pada elektroskop bermuatan ....
a. positif                                              c. netral
b .negatif                                             d. positf dan negatif
8.Dua keping logam bermuatan yang terpisah sejauh 50 cm saling tarik-menarik dengan gaya 12 Newton. Jika jarak kedua muatan diperbesar menjadi dua kali semula, gaya tarik- menarik antar logam tersebut adalah ....
a.3 N                                                   c. 12 N
b. 6 N                                                  d. 24 N
9.  Dua buah benda bermuatan yang berjarak 80 cm saling tolak-menolak dengan gaya F. Jika kedua benda tersebut digerakkan saling mendekat masing-masing 20 cm, maka gaya tolak-menolak antara kedua benda tersebut menjadi ....
a.  2 F                                      c.  6 F
b.  4 F                                      d.  8 F
10. Pada mesin fotokopi yang dapat menghantarkan arus listrik ketika  terkena cahaya dan dapat menjadi isolator ketika keadaan gelap adalah ....
a. toner                                                c. konduktor
b. selenium                                          d. drum
11. Sebuah benda akan bermuatan positif bila . . . .
a. kelebihan electron                           c. kekurangan proton
b. kekurangan electron                        d. jumlah proton sama dengan jumlah elektron
12. Sebuah benda akan bermuatan negatif bila . . . .
a. kelebihan electron                           c. kekurangan proton
b. kekurangan electron                        d. jumlah proton sama dengan jumlah elektron
13. Jika di dalam suatu benda terdapat keseimbangan antara jumlah proton dengan jumlah elektron, maka benda tersebut . . . .
a. bermuatan positif                            c. netral
b. bermuatan negative             d. kadang-kadang bermuatan positif
14. Jika dua muatan listrik sejenis didekatkan akan tolak-menolak dan bila tidak sejenis didekatkan akan tarik-menarik. Pernyataan tersebut sesuai dengan . . . .
a. hukum Ohm                                    c. hukum Newton
b. hukum Kirchoff                              d. hukum Coulomb
6. Pada hukum Coulomb besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan berbanding terbalik dengan . . . .
a. besar muatan masing-masing
b. kuadrat muatan masing-masing
c. jarak antara dua muatan
d. kuadrat jarak antara dua muatan


B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1.  Mengapa sebatang kaca menjadi bermuatan positif ketika digosok dengan kain sutera? Jelaskan!
2  Mengapa sebuah alat penangkal petir dibuat runcing pada bagian ujungnya dan diletakkan di tempat yang tinggi? Jelaskan!
3. Berapakah gaya listrik yang bekerja antara muatan listrik sebesar +3 × 10–9 C dengan muatan sebesar -8 × 10–9 C yang berjarak 3 cm?
4.  Dua buah benda bermuatan positif yang terletak pada satu garis lurus terpisah  sejauh 1,5 m. Jika muatan kedua benda tersebut sama dan gaya tolak-menolak  yang terjadi adalah 6 N, berapakah muatan kedua benda tersebut?
5. Pada sebuah segitiga sama sisi yang panjangnya 6 cm terdapat muatan listrik masing-masing +2 × 10–9 C, +4 × 10–9 C, dan -6 × 10–9 C. Tentukanlah gaya yang dialami oleh:
a.muatan +4 × 10–9 C akibat dari muatan +2 × 10–9 C
b.muatan  -6 × 10–9 C akibat dari muatan +2 × 10–9 C
6. Dengan menggosokkan benda yang terbuat dari plastik kepada kain wol, kita akan mendapatkan muatan listrik negatif pada benda yang terbuat dari plastik. Mengapa demikian? Apakah setiap benda dapat digunakan untuk membuat muatan listrik dengan cara digosokkan kepada kain wol? Jelaskan!
7. Mengapa awan memiliki muatan listrik yang sangat tinggi? Dapatkah kita memanfaatkan muatan listrik yang dikandung oleh awan tersebut? Jelaskan!
8. Sebutkan dan jelaskan contoh-contoh lain dari penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari-hari! Diskusikan dengan teman sekelompokmu!

No comments:

Post a Comment