Bab 5. Pewarisan Sifat
Standar Kompetensi:
Memahami kelangsungan makhluk hidup.
Kompetensi Dasar:
Mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup.
Indikator Pembelajaran:
- Mendeskripsikan prinsip-prinsip pewarisan sifat.
- Mendeskripsikan proses pewarisan sifat.
- Menentukan hasil pewarisan persilangan dengan prinsip pewarisan sifat.
- Mendeskripsikan hasil persilangan satu sifat beda.
- Mendeskripsikan hasil persilangan dua sifat beda.
Jika kita mengamati orang-orang berkerumun di tengah keramaian sepintas mereka seakan
terlihat sama, mereka memiliki rambut, dua telinga, satu hidung, satu mulut. Tetapi secara keseluruhan mereka tetap berbeda, bahkan jika diantara mereka ada yang berasal dari satu keluarga. Makin dekat hubungan kekerabatan, akan semakin banyak memiliki kesamaan sifat. Ciri unik yang diwariskan orang tua membuat mereka berbeda satu sama lain. Gregor Johann Mendel (Austria) adalah tokoh pertama peletak prinsip-pinsip dasar pewarisan sifat, sehingga Mendel dijuluki sebagai Bapak Genetika.
Prinsip Dasar Genetika
Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari cara pewarisan sifat pada makhluk hidup. Ciri makhluk hidup diperoleh melalui pewarisan sifat dari induknya. Materi sebagai penentu sifat pada makhluk hidup disebut gen. Gen adalah materi pembawa sifat di dalam kromosom yang menentukan sifat yang akan diwariskan kepada keturunan selanjutnya.
Setiap gen memiliki pasangan homolog yang disebut alel. Kromosom adalah benang-benang halus bagian dari DNA yang berisi rangkaian gen pembawa sifat yang akan diwariskan kepada keturunannya. Kromosom tubuh (Autosom) selalu berpasangan (diploid), sedangkan kromosom kelamin (gonosom) memiliki separuh kromosom sel tubuh, dan tidak perpasangan atau haploid.
Percobaan Mendel
Dalam penelitiannya, Mendel menggunakan tanaman kacang ercil atau kapri (Pisum sativum) dengan alasan:
1. Memiliki bunga sempurna sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri
2. Umurnya pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan
3. Mudah dilakukan penyerbukan silang
4. Memiliki pasangan sifat yang menonjol (kontras): batang tinggi-pendek, bunga di ujung-ketiak, polong halus-keriput, warna polong hijau-kuning, warna kulit berwarna-putih, biji halus-keriput, warna biji kuning-hijau.
Mendel mempersilangkan kacang ercis biji bulat dengan kacang ercis biji keriput. Setelah terbentuk biji, kacang ercis tadi dipanen menghasilkan tanaman F1 (anak) dan ternyata setelah diamati seluruh kacang ercis F1 tadi semuanya berbiji bulat. Kemudian Mendel menyilangkan sesama F1 sehingga menghasilkan F2 (keturunan kedua). Ternyata pada F2 ini ditemukan ada ercis biji bulat dan ada ercis biji keriput.
Dari persilangan monohibrid tersebut menunjukkan bahwa sifat bulat dominan terhadap keriput. Walaupun F1 membawa gen penentu keriput (b) namun fenotipe yang muncul tetap berbiji bulat. Gen keriput (b) akan tampak pada fenotipe jika bertemu sesamanya. Persilangan monohibrid menghasilkan; gen dominan bertemu sesamanya (homozigot dominan) yaitu BB berfenotipe bulat. Dominan bertemu dengan resesif (heterozigot)Bb tetap berfenotipe bulat. Sedangkan jika gen resesif bertemu sesamanya (homozigot resesif) yaitu bb akan berfenotif keriput.
Ratio F2 pada persilangan satu sifat beda (monohibrid) adalah:
- Ratio genotipe F2 adalah BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1
- Ratio fenotipe F2 adalah Bulat : Keriput = 3 : 1
- Ratio fenotipe F2 adalah Merah : Merah Muda : putih = 1 : 2 : 1
Persilangan Satu Sifat Beda (Monohibrid)
Genotipe adalah rangkaian gen pembawa sifat tertentu. Sedangkan fenotipe adalah sifat yang nampak. Genotipe selalu berpasangan, dilambangkan menggunakan huruf. Misal MM menentukan warna merah, maka MM merupakan simbol genotipe dan merah adalah fenotipenya.Persilangan Monohibrid |
Dari persilangan monohibrid tersebut menunjukkan bahwa sifat bulat dominan terhadap keriput. Walaupun F1 membawa gen penentu keriput (b) namun fenotipe yang muncul tetap berbiji bulat. Gen keriput (b) akan tampak pada fenotipe jika bertemu sesamanya. Persilangan monohibrid menghasilkan; gen dominan bertemu sesamanya (homozigot dominan) yaitu BB berfenotipe bulat. Dominan bertemu dengan resesif (heterozigot)Bb tetap berfenotipe bulat. Sedangkan jika gen resesif bertemu sesamanya (homozigot resesif) yaitu bb akan berfenotif keriput.
Ratio F2 pada persilangan satu sifat beda (monohibrid) adalah:
- Ratio genotipe F2 adalah BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1
- Ratio fenotipe F2 adalah Bulat : Keriput = 3 : 1
Persilangan Antara (Intermediet)
Pada kenyataannya, tidak semua sifat menutupi sifat lain. Intermediet adalah sebuat gen bertemu lawan sifatnya menghasilkan sifat baru yang merupakan perpaduan dari keduanya.
Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) warna merah (MM) disilangkan dengan bunga pukul empat warna putih (mm) menghasilkan F1 berwarna merah muda. Diagram persilangan intermediet sama persis dengan persilangan monohibrid. Ratio F2 pada persilangan antara (intermediet) adalah:
- Ratio genotipe F2 adalah MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1- Ratio fenotipe F2 adalah Merah : Merah Muda : putih = 1 : 2 : 1
Persilangan Dua Sifat Beda (Dihibrid)
Disilangkan jeruk bulat kulit halus dominan homozigot dengan jeruk lonjong kulit keriput diperoleh keturunan pertama jeruk bulat kulit halus. Apabila sesama keturunan pertama disilangkan, maka tentukan ratio genotipe dan fenotipe keturunan keduanya!
A. Materi Genetis
Manusia, hewan, dan tumbuhan mempunyai sifat-sifat yang
berbeda. Sifat-sifat beda yang terdapat pada makhluk hidup dikendalikan oleh
materi genetis. Materi genetis ini berupa substansi yang disebut gen. Jumlah
gen sangat banyak untuk menyeimbangi banyaknya makhluk hidup. Kumpulan gengen
tersebut disebut kromosom. Kromosom akan menempati sebuah sel, dan sel tersebut
memiliki kromosom yang berbedabeda. Ada dua macam kromosom yang ada dalam sel
kelamin, yaitu kromosom X dan kromosom Y. Pada wanita kromosomnya adalah XX dan
pada pria adalah XY.
1. Kromosom
Kromosom adalah benang-benang halus yang berfungsi sebagai
pembawa informasi genetis kepada keturunannya. Jika sel yang sedang aktif untuk
membelah dilihat di bawah mikroskop biasa, maka akan terlihat benang-benang
kromatin. Benang tersebut memendek, menebal, dan mudah menyerap zat warna
sehingga tampak seperti benang halus.
Kromosom pada manusia dan makhluk hidup yang berkembang biak
secara seksual dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Autosom yaitu kromosom yang mengatur sifat-sifat tubuh
selain jenis kelamin. Kromosom tubuh (autosom) manusia ada 22 pasang atau
berjumlah 44 buah.
b. Gonosom atau kromosom seks, yaitu kromosom yang khusus
menentukan jenis kelamin. Kromosom seks manusia berjumlah satu pasang atau 2
buah. Seorang laki-laki mempunyai kromosom XY, sedangkan seorang wanita
mempunyai kromosom XX.
Dengan demikian jumlah kromosom pada manusia adalah 23
pasang atau 46 buah. Kromosom laki-laki ditulis 44AA + XY, sedangkan kromosom
wanita ditulis 44AA + XX.
Setiap spesies makhluk hidup memiliki kromosom yang khas dan
tetap. Jumlah kromosom antara jenis yang satu dengan yang lain berbeda
sebagaimana dalam tabel berikut.
Tabel jumlah kromosom makhluk hidup
No
|
Jenis Makhluk Hidup
|
Jumlah Kromosom (2n)
|
1
|
Manusia
|
46
|
2
|
Orang utan
|
48
|
3
|
Siamang
|
50
|
4
|
Marmut
|
60
|
5
|
Kelinci
|
44
|
6
|
Nyamuk
|
6
|
7
|
Lalat
|
12
|
8
|
Kucing
|
38
|
9
|
Tikus
|
42
|
10
|
Kuda
|
60
|
11
|
Ayam
|
78
|
12
|
Padi
|
24
|
13
|
Tomat
|
24
|
14
|
Bawang
|
16
|
15
|
Katak
|
26
|
16
|
Jagung
|
20
|
17
|
Bakteri
|
1
|
18
|
Sapi
|
60
|
19
|
Belalang
|
24
|
20
|
Buncis
|
14
|
Ada bermacam jenis kromosom, yaitu:
a. Kromosom homolog
Kromosom homolog adalah kromosom yang berpasangpasangan,
selalu mempunyai bentuk, panjang, letak sentromer, dan struktur yang sama atau
hampir sama.
Sentromer adalah kepala atau pusat kromosom, letaknya ada
yang di tengah, ujung, dan sepertiga panjang kromosom. Pada tubuh manusia
terdapat 46 kromosom, terdiri atas 23 kromosom berpasangan (homolog). Setiap
pasang kromosom homolog adalah satu macam, sehingga kromosom sel tubuh manusia
terdiri atas 23 macam.
b. Kromosom diploid (2n)
Ploid adalah jumlah perangkat kromosom, jadi kromosom
diploid adalah dua perangkat kromosom. Kromosom diploid terjadi karena kromosom
selalu berpasangan (homolog), maka di dalam setiap inti sel tubuh terdapat dua
set atau dua perangkat kromosom (diploid).
c. Kromosom haploid (n)
Haploid adalah kromosom yang tidak memiliki pasangan atau
hanya memiliki seperangkat kromosom. Pada waktu pembentukan sel kelamin, sel
induk kelamin membelah secara meiosis sehingga sel kelamin mengandung kromosom
setengah dari jumlah kromosom sel induknya. Jadi, kromosom sel kelamin manusia
tetap mengandung 23 kromosom tetapi tidak berpasangan.
Pada saat terjadi pembuahan, kromosom sel kelamin bergabung
dalam zigot. Kromosom yang disumbangkan adalah kromosom haploid, kemudian
kromosom haploid berpasangpasangan membentuk kromosom homolog, kemudian zigot
menjadi diploid. Selanjutnya zigot membelah secara mitosis berulang kali
sehingga dihasilkan tubuh manusia seutuhnya. Pada masa pubertas kelenjar
kelamin akan membentuk sel kelamin yang mengandung seperangkat kromosom
(haploid).
2. Gen
Gen adalah bagian kromosom atau satu kesatuan kimia dalam
kromosom yang mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup. Gen bersifat
menurun dari induk kepada anaknya.
Istilah gen pertama kali dikemukakan oleh W. Johansen.
Fungsi gen antara lain sebagai berikut.
a. Mengatur perkembangan dan metabolisme individu.
b. Menyampaikan informasi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya.
c. Sebagai zarah tersendiri dalam kromosom.
a. Mengatur perkembangan dan metabolisme individu.
b. Menyampaikan informasi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya.
c. Sebagai zarah tersendiri dalam kromosom.
Gen berperan untuk menentukan pewarisan sifat seperti rasa,
warna, dan bentuk. Gen terdapat di dalam kromosom, dan menempati tempat-tempat
tertentu yaitu di dalam lokus-lokus kromosom. Pada sel eukariotik, kromosom
berada di dalam inti sel. Kromosom mempunyai sifat mudah menyerap warna,
sehingga dalam sel yang sedang membelah, kromosom dapat kamu lihat dengan
menggunakan mikroskop biasa. Akan tetapi untuk mempelajari struktur halusnya,
tetap harus digunakan mikroskop elektron. Pada saat sel tidak sedang membelah,
kromosm berbentuk benang-benang halus yang disebut benang-benang kromatin.
Pembelahan kromosom akan terjadi pada saat sel akan
membelah. Sebelum pembelahan kromosom, akan terjadi penggandaan gen yang
terdapat di dalam kromosom. Jadi, urutannya adalah penggandaan gen, pembelahan
kromosom, dan pembelahan sel.
Susunan gen yang menentukan sifat-sifat suatu individu
disebut genotipe. Kemudian genotipe akan memunculkan sifatsifat fenotipe.
Genotipe adalah sifat makhluk hidup yang tidak tampak sehingga tidak bisa
diamati dengan indera. Sifat ini biasanya disimbolkan dengan sepasang huruf,
misalnya gen rambut lurus disimbolkan dengan LL, gen warna merah disimbolkan
dengan MM, gen buah bulat disimbolkan dengan BB, dan sebagainya.
Simbol genotipe tidak hanya menggunakan huruf besar tetapi
juga huruf kecil. Huruf besar berarti sifat dominan, sedangkan huruf kecil
berarti sifat resesif. Misalnya TT berarti sifat tinggi, dan tt berarti sifat
rendah. Sifat tinggi akan mendominasi sifat rendah sehingga jika dikawinkan
menghasilkan keturunan yang bersifat tinggi (Tt). Contoh lain misalnya, sifat
warna merah pada bunga dominan terhadap sifat warna putih sehingga warna merah
disimbolkan dengan M dan warna putih disimbolkan dengan m.
Genotipe yang tersusun dari sifat dominan saja (AA) atau
resesif saja (aa) disebut homozigot. Sedangkan genotipe yang tersusun dari
sifat dominan dan resesif (Aa) disebut heterozigot.
Fenotipe adalah sifat makhluk hidup yang tampak sehingga
bisa diamati oleh alat indra. Misalnya rasa buah manis, rambut lurus, bentuk
buah bulat, dan tinggi rendahnya badan. Fenotipe ditentukan oleh faktor
genotipe dan lingkungan.
Tabel genotipe dan fenotipe pada buah yang memiliki rasa
manis dominan
Simbol
|
Genotipe
|
Fenotipe
|
MM
|
Dominan homozigot
|
Manis
|
mm
|
Resesif homozigot
|
Asam
|
Mm
|
Heterozigot
|
Manis, karena M dominan
|
B. Persilangan Monohibrid dan Dihibrid
Persilangan adalah proses menggabungkan dua sifat yang
berbeda dan diharapkan mendapatkan sifat yang baik bagi keturunannya. Orang
yang pertama kali menyelidiki perkawinan silang dan menganalisa hasilnya dengan
teliti ialah Gregor Mendel. Ia mengumpulkan beberapa jenis kacang ercis (Pisum
sativum) untuk dipelajari perbedaannya satu sama lain dan melakukan percobaan
perkawinan silang pada tanaman ercis tersebut. Alasan Mendel memilih tanaman
kacang ercis adalah
sebagai berikut.
sebagai berikut.
Tanaman ini hidupnya tak lama (merupakan tanaman setahun),
mudah tumbuh, dan mudah disilangkan.
Memiliki bunga sempurna artinya dalam bunganya terdapat
benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina), sehingga
biasanya terjadi penyerbukan sendiri. Perkawinan silang dapat dilakukan oleh
pertolongan manusia. Penyerbukan sendiri yang berlangsung beberapa generasi
terus-menerus akan menghasilkan galur murni yaitu keturunan yang selalu
memiliki sifat yang sama dengan induknya.
Tanaman ini memiliki tujuh sifat dengan perbedaan yang
menyolok, seperti batang tinggi lawan kerdil, buah polongan berwarna hijau
lawan kuning, bunga berwarna ungu lawan putih, bunganya terletak aksial
(sepanjang batang) lawan terminal (pada ujung batang), biji yang masak berwarna
hijau lawan kuning, permukaan biji licin lawan berkerut, dan warna kulit biji
abu-abu lawan putih.
Pada saat itu, Mendel belum mengetahui bentuk dan susunan
kromosom dan gen sebagai pembawa sifat. Mendel menyebut bahan keturunan itu
sebagai faktor tertentu. Sekarang kamu mengetahui bahwa faktor penentu itu
adalah gen. Dengan diketemukannya kromosom (yaitu benda-benda halus berbentuk
batang lurus atau bengkok di dalam sel), maka Wilhelm Roux berpendapat bahwa
kromosom ialah pembawa sifat keturunan. Pendapat ini diperkuat oleh eksperimen
T. Boveri dan W.S. Sutton (1902) yang membuktikan bahwa gen ialah bagian dari
kromosom. Teori ini dikenal dengan teori kromosom. Kemudian diketahui juga
bahwa gen diwariskan dari orang tua kepada keturunannya lewat gamet atau sel
kelamin.
Dalam suatu persilangan perlu diketahui terlebih dahulu
istilah-istilah yang digunakan. Istilah-istilah dalam persilangan dapat kamu
pahami pada uraian berikut.
Pariental (P), artinya induk atau orang tua.
Filial (F), artinya keturunan.
☯ keturunan pertama (F1) = anak,
☯ keturunan kedua (F2) = cucu
☯ keturunan pertama (F1) = anak,
☯ keturunan kedua (F2) = cucu
Genotipe adalah sifat-sifat menurun yang tidak nampak
dari luar, disimbolkan dengan pasangan huruf.
Contoh: AA, Aa, aa, AABB,dan AaBB.
Contoh: AA, Aa, aa, AABB,dan AaBB.
Gamet adalah sel kelamin dan berasal dari genotipe.
Contoh: genotipe Aa, gametnya A dan a.
Contoh: genotipe Aa, gametnya A dan a.
Fenotipe adalah sifat menurun yang nampak dari luar. Contoh:
buah besar, buah kecil, rasa manis, rasa asam, batang tinggi, dan batang
pendek.
Dominan adalah sifat-sifat gen yang selalu nampak atau
muncul, disimbolkan dengan huruf besar.
Contoh: AA, BB, dan CC.
Contoh: AA, BB, dan CC.
Gen resesif adalah sifat-sifat gen yang tidak selalu nampak
baru muncul apabila bersama-sama gen resesif lain, disimbolkan dengan huruf
kecil.
Contoh: aa, bb, dan cc.
Contoh: aa, bb, dan cc.
Homozigot adalah pasangan gen yang sifatnya sama.
Contoh: AA, aa, BB, bb, CC, dan cc.
Contoh: AA, aa, BB, bb, CC, dan cc.
Heterozigot adalah pasangan gen yang tidak sama.
Contoh: Aa, Bb, dan Cc.
Contoh: Aa, Bb, dan Cc.
1. Monohibrid
Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua
individu sejenis dengan memperhatikan satu sifat beda. Misalnya persilangan
antara rambutan yang berbuah manis dengan rambutan yang berbuah masam,
persilangan antara ayam berbulu putih dengan ayam berbuluh hitam, manusia
berkulit putih dengan manusia berkulit hitam, dan suami yang bertubuh tinggi
dengan istri yang bertubuh rendah. Persilangan
antara sesamanya dapat digambarkan dalam bentuk diagram. Diagram
tersebut dikenal sebagai diagram Punnett. Diagram Punnet berbentuk belah ketupat atau dapat juga horisontal seperti gambar dibawah ini.
antara sesamanya dapat digambarkan dalam bentuk diagram. Diagram
tersebut dikenal sebagai diagram Punnett. Diagram Punnet berbentuk belah ketupat atau dapat juga horisontal seperti gambar dibawah ini.
Pada persilangan monohibrid terdapat test cross dan sifat
intermediet.
a. Test Cross
Test cross adalah penyilangan individu yang ingin diketahui
genotipenya dengan individu bergenotipe homozigot resesif. Hasil persilangan
tersebut mempunyai dua kemungkinan sebagai berikut.
1) Jika tanaman bergenotipe BB disilangkan dengan tanaman
bergenotipe bb (homozigot resesif), maka akan menghasilkan keturunan yang
bergenotipe Bb semuanya. Dengan B = bulat, b = keriput. Jadi, semua keturunan
memiliki biji bulat.
P (induk) : BB × bb
Garmet : B dan b
F1 (keturunan ke-1)
P (induk) : BB × bb
Garmet : B dan b
F1 (keturunan ke-1)
B
|
|
b
|
Bb
|
Genotipe F1 : Bb
Jadi, keturunan yang dihasilkan Bb
Jadi, keturunan yang dihasilkan Bb
2) Jika tanaman tersebut bergenotipe Bb disilangkan dengan
tanaman bergenotipe bb (homozigot resesif), maka akan menghasilkan keturunan
bergenotipe Bb dan bb. Coba kamu perhatikan penurunan sifat keturunan di bawah
ini.
P (induk) : Bb × bb
Garmet : B, b dan b
F1 (keturunan ke-1)
P (induk) : Bb × bb
Garmet : B, b dan b
F1 (keturunan ke-1)
B
|
b
|
|
b
|
Bb
|
bb
|
Genotipe F1 : Bb dan bb
Jadi, ada tanaman berbiji bulat dan ada tanaman berbiji keriput.
Jadi, ada tanaman berbiji bulat dan ada tanaman berbiji keriput.
Berdasarkan tes cross yang dilakukan oleh Mendel, bisa
mengetahui bahwa sifat bulat (B) dominan terhadap sifat keriput (b) sehingga
individu yang bergenotipe Bb mempunyai fenotipe bulat, dan genotipe individu
yang berfenotipe bulat adalah BB dan Bb.
b. Sifat intermediet
Sifat intermediet dipengaruhi oleh gen dominan yang tidak jenuh. Seperti yang dilakukan oleh Mendel terhadap tanaman Antirrhinum majus berbunga merah galur murni (MM) disilangkan dengan Antirrhinum majus berwarna putih galur murni (mm). Hasil keturunan yang didapatkan oleh Mendel adalah Antirrhinum majus yang berfenotipe warna merah muda, bukan berwarna merah meskipun genotipenya Mm. Coba kamu perhatikan penurunan sifat di bawah ini.
P (induk) : MM × mm
Gamet : M dan m
F1 (keturunan ke-1)
Sifat intermediet dipengaruhi oleh gen dominan yang tidak jenuh. Seperti yang dilakukan oleh Mendel terhadap tanaman Antirrhinum majus berbunga merah galur murni (MM) disilangkan dengan Antirrhinum majus berwarna putih galur murni (mm). Hasil keturunan yang didapatkan oleh Mendel adalah Antirrhinum majus yang berfenotipe warna merah muda, bukan berwarna merah meskipun genotipenya Mm. Coba kamu perhatikan penurunan sifat di bawah ini.
P (induk) : MM × mm
Gamet : M dan m
F1 (keturunan ke-1)
M
|
|
m
|
Mm
|
Genotipe F1 : Mm
Jika F1 disilangkan dengan sesamanya maka diperoleh:
P (induk) : Mm × Mm
Gamet : M, m dan M, m
F2 (keturunan ke-2)
P (induk) : Mm × Mm
Gamet : M, m dan M, m
F2 (keturunan ke-2)
M
|
Mm
|
|
M
|
MM
|
Mm
|
m
|
Mm
|
mm
|
Genotipe F1 : MM, 2 Mm, mm
Fenotipe : Merah, merah muda, putih
Fenotipe : Merah, merah muda, putih
Pada uraian sebelumnya, terlihat bahwa tanaman dengan bunga
warna merah muda, dikawinkan dengan tanaman bunga warna putih, akan
menghasilkan satu tanaman dengan bunga warna merah muda tanpa membawa sifat
putih, dua tanaman dengan bunga warna merah muda, tetapi membawa sifat putih,
dan satu tanaman warna putih.
2. Persilangan dihibrid
Persilangan dihibrid adalah persilangan dua individu sejenis
dengan memperhatikan dua sifat beda. Mendel telah melakukan percobaan dengan
menyilangkan kacang ercis galur murni yang mempunyai dua sifat beda, yaitu
antara kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (BBKK) dengan kacang ercis
berbiji keriput berwarna hijau (bbkk). Kedua kacang tersebut memiliki dua sifat
beda yaitu bentuk dan warna biji. Penurunan sifat dari kacang ercis berbiji
bulat berwarna kuning (BBKK) dengan kacang ercis berbiji keriput berwarna hijau
(bbkk).
P (induk) : BBKK × bbkk
Gamet : BK dan bk
F1 (keturunan ke-1)
P (induk) : BBKK × bbkk
Gamet : BK dan bk
F1 (keturunan ke-1)
BK
|
|
bk
|
BbKk
|
Genotipe F1 : BbKk
Fenotipe F1 : Biji bulat dan berwarna kuning
Fenotipe F1 : Biji bulat dan berwarna kuning
Jika genotipe dari F1 disilangkan sesamanya, maka hasilnya
adalah:
P (induk) : BbKk × BbKk
Gamet : BK, Bk, bK, bk dan BK, Bk, bK, bk
F2 (keturunan ke-2)
P (induk) : BbKk × BbKk
Gamet : BK, Bk, bK, bk dan BK, Bk, bK, bk
F2 (keturunan ke-2)
BK
|
Bk
|
bK
|
bk
|
|
BK
|
BBKK
|
BBKk
|
BbKK
|
BbKk
|
Bk
|
BBKk
|
BBkk
|
BbKk
|
Bbkk
|
bK
|
BbKK
|
BbKk
|
bbKK
|
BbKk
|
bk
|
BbKk
|
Bbkk
|
bbKk
|
bbkk
|
Genotipe F2 : BBKK, BBkk, bbKK, bbkk, 2BBKk, 2BbKK,
4BbKk, 2Bbkk, 2bbKk
Fenotipe F2 : Biji bulat dan berwarna kuning, biji bulat berwarna hijau, biji keriput berwarna kuning, biji keriput berwarna hijau.
4BbKk, 2Bbkk, 2bbKk
Fenotipe F2 : Biji bulat dan berwarna kuning, biji bulat berwarna hijau, biji keriput berwarna kuning, biji keriput berwarna hijau.
C. Keuntungan Mengembangkan Bibit Unggul
Bibit unggul adalah bibit tanaman atau hewan yang mempunyai
sifat yang baik dari tanaman atau hewan yang sejenis lainnya. Sifat unggul pada
tanaman memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Waktu berbuah atau produksinya cepat.
Hasil produksinya banyak.
Rasa buahnya atau rasa hasil produksinya enak.
Tahan terhadap hama dan gulma serta penyakit.
Tahan terhadap perubahan iklim dan kondisi tanah yang
bervariasi.
bervariasi.
Pohonnya pendek
Sifat unggul pada hewan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Tahan terhadap penyakit.
Tahan terhadap perubahan iklim.
Hasil produksinya berkualitas tinggi.
Bibit unggul dapat diperoleh dengan cara hibridisasi.
Hibridisasi adalah mengawinkan dua jenis hewan atau tumbuhan yang berbeda
varietas dan memiliki sifat-sifat unggul. Selain itu juga bisa didapat dengan
cara mutasi gen dan inseminasi buatan (kawin suntik). Keuntungan
mengembangbiakkan tanaman dan hewan dengan memperhatikan sifat unggul adalah
sebagai berikut.
1. Dapat menghasilkan produk yang bermutu tinggi.
Misalnya:
Menghasilkan produk susu yang bermutu tinggi dari sapi yang merupakan
bibit unggul dari hasil penyilangan.
Daging yang berkualitas tinggi dari sapi Brahma dan ayam
pedaging broiler.
Menghasilkan beras yang bermutu tinggi dari padi unggul,
misalnya padi C, Gading, Centani, Remaja, dan padi unggul dari Philipina seperti
PB 5, PB 8, dan PB 36.
Menghasilkan rambutan yang berbuah manis dan besar serta
pohonnya rendah yang didapat dari hasil penyilangan.
2. Bisa menghemat biaya dan tenaga kerja, misalnya teknologi tanam benih langsung yang disebut TOT Tabela dengan menggunakan jenis padi Mamberomo dan Cibobas.
3. Dapat mempercepat produksi, misalnya padi unggul Mamberomo dan Cibobas yang masa panennya 2 minggu lebih cepat.
4. Tanaman dan hewan akan berumur panjang karena sifat unggulnya yang tahan terhadap penyakit dan iklim. Misalnya padi VUTW (Varietas unggul tahan wereng) dan padi IR 64.
D. Pewarisan Sifat pada Manusia
Pada manusia telah diketahui cukup banyak sifat yang
diturunkan, misalnya albino, kemampuan merasakan rasa pahit atau tes phenyl
thiocarbamida (PTC), mata biru, rambut ikal, ayan, dan kencing manis.
Berikut ini beberapa contoh sifat dan penyakit keturunan pada manusia dan cara pewarisannya.
Berikut ini beberapa contoh sifat dan penyakit keturunan pada manusia dan cara pewarisannya.
1. Albino
Penderita albino mempunyai gangguan pada pembentukan pigmen
melanin, sehingga rambut dan kulitnya berwarna putih (bule). Penglihatan
penderita albino juga sangat peka terhadap cahaya. Sifat albino dikendalikan oleh
gen resesif a, sedangkan alelnya gen A menentukan sifat yang normal. Jadi
penderita albino mempunyai genotipe aa, sedangkan orang yang normal mempunyai
fenotipe AA atau Aa.
2. Sifat Pengecap PTC
Suatu bahan kimia sintetis phenyl thiocarbamida (PTC) dapat
digunakan untuk menyelidiki apakah orang dapat merasakan rasa pahit atau tidak.
Orang yang dapat mengecap rasa pahitnya PTC disebut pengecap (taster), sedang
yang tidak merasakan pahitnya PTC disebut buta kecap (nontaster). Kemampuan
untuk merasakan rasa pahit ditentukan oleh gen dominan T, sehingga seorang
pengecap dapat mempunyai genotipe TT atau Tt. Alelnya resesif t menyebabkan
orang tidak merasakan pahitnya PTC. Jadi orang yang buta kecap memiliki
genotipe tt.
3. Kencing Manis (Diabetes Melitus)
Kencing manis atau sakit gula adalah suatu penyakit
metabolisme pada tubuh manusia yang disebabkan karena pankreas kurang
menghasilkan insulin. Akibatnya kadar gula dalam darah tinggi sekali dan
sebagian dibuang melalui air kencing. Penyakit kencing manis dapat membahayakan
jiwa penderitanya, misalnya dapat mengakibatkan luka sukar disembuhkan.
Dahulu penyakit ini diduga disebabkan oleh pola makanan yang
tidak teratur, tidur tidak teratur, dan gaya hidup. Namun penyelidikan lebih
lanjut diketahui bahwa kencing manis disebabkan oleh kurangnya produksi insulin
dari pankreas. Sifat ini ditentukan oleh gen resesif d. Jika seseorang pada
suatu waktu diketahui menderita diabetes, sedangkan kedua orang tuanya normal,
maka dapat dipastikan bahwa kedua orang tua itu heterozigotik.
4. Golongan Darah
Hubungan antara fenotipe dan genotipe golongan darah dapat
digambarkan pada tabel berikut.
Tabel genotipe dan fenotipe pada golongan darah sistem ABO.
Fenotipe Golongan Darah
|
Genotipe
|
Kemungkinan Macam Sel Gamet
|
A
B AB 0 |
IAIA,IAI0
IBIB,IBI0 IAIB I0I0 |
IA, I0
IB, I0 IA, IB I0 |
4 macam
|
6 macam
|
3 macam
|
Berdasarkan uraian tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa
keberadaan antigen A dikendalikan oleh gen IA, antigen B dikendalikan gen IB.
Gen I0 bersifat resesif terhadap gen IA maupun gen IB.
5. Kelainan Bawaan pada Manusia Bersifat Menurun
Beberapa kelainan pada manusia diturunkan melalui autosom
atau kromosom seks baik bersifat dominan ataupun resesif. Kelainan yang
diwariskan melalui kromosom seks antara lain buta warna dan hemofili. Kedua
kelainan ini diwariskan melalui kromosom X. Sedangkan penyakit keturunan yang
diwariskan melalui autosom dominan antara lain jari pendek (brakhidaktili),
jari bergabung (sindaktilli), dan jari lebih dari lima (polidaktili).
a. Buta Warna
Gen buta warna terpaut pada kromosom X dan bersifat resesif
(c). Gen normal (C) bersifat dominan terhadap gen buta warna (c). Gen buta
warna akan berpengaruh dan menyebabkan buta warna ketika tidak bersama dengan
gen normal (C). Maka kemungkinan genotipe yang dapat terjadi sebagai berikut.
XcY : pria buta warna
XCY : pria normal
XCXC : wanita normal
XCXc : wanita pembawa sifat buta warna (karier)
XcXc : wanita buta warna
Jadi jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal, kemungkinan keturunannya adalah sebagai berikut.
XcY : pria buta warna
XCY : pria normal
XCXC : wanita normal
XCXc : wanita pembawa sifat buta warna (karier)
XcXc : wanita buta warna
Jadi jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal, kemungkinan keturunannya adalah sebagai berikut.
Hasilnya adalah XCXc
yaitu wanita normal tetapi karier (membawa sifat) buta warna dan XCY yaitu pria
dengan penglihatan normal. Coba kamu buat diagram perkawinan jika seorang pria
buta warna menikah dengan wanita normal tetapi karier buta warna.
b. Hemofili
Hemofili ialah penya kit keturunan pada manusia yang
menyebabkan darah sukar membeku ketika terjadi luka. Hal ini disebabkan karena
tidak adanya faktor pembeku darah. Hemofili diwariskan melalui kromosom X
dengan gen bersifat resesif terhadap gen normal (H). Gen H dan gen h tersebut
terpaut pada kromosom X, bukan kromosom Y. Hemofili akan muncul jika gen h
tidak bersama gen H. Sehingga pria yang menderita hemofili akan memiliki
kromosom seks dengan genotipe XhY. Wanita hemofili tidak dijumpai karena
bersifat letal (mati dalam kandungan).
Genotipe yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut.
XHY : pria normal
XhY : pria hemofili
XHXH : wanita normal
XHXh : wanita pembawa sifat hemofili (karier hemofili)
XhXh : wanita hemofili (bersifat letal/mati)
XHY : pria normal
XhY : pria hemofili
XHXH : wanita normal
XHXh : wanita pembawa sifat hemofili (karier hemofili)
XhXh : wanita hemofili (bersifat letal/mati)
Jika seorang wanita normal karier menikah dengan pria
normal, akan diperoleh keturunan sebagai berikut.
Fenotipe F1 adalah: XHXH
: wanita normal
XHXh : wanita karier hemofili
XHY : pria normal
XhY : pria hemofili
Dari diagram di atas, tampak bahwa fenotipe yang dihasilkan adalah 75% normal dan 25% hemofili. Yang berfenotipe normal (75%) terdiri dari satu orang wanita normal, satu orang pria normal, dan satu orang wanita normal karier.
XHY : pria normal
XhY : pria hemofili
Dari diagram di atas, tampak bahwa fenotipe yang dihasilkan adalah 75% normal dan 25% hemofili. Yang berfenotipe normal (75%) terdiri dari satu orang wanita normal, satu orang pria normal, dan satu orang wanita normal karier.
c. Jari Lebih (Polidaktili)
Polidaktili ditentukan oleh gen dominan P, sedang alelnya
resesif p menentukan jari normal. Penderita polidaktili mempunyai jari tangan
atau jari kaki (atau jari tangan dan kaki) lebih dari 5.
No comments:
Post a Comment