A.
Pendahuluan
Ekskresi merupakan salah satu proses
pengeluaran zat dari tubuh. Selain ekskresi ada juga proses sekresi dan
defekasi.
a. Ekskresi
adalah proses pengeluaran sisa metabolisme. Zat tersebut diserap dan diangkut
oleh darah dan dikeluarkan bersama urine, keringat dan pernapasan.
b. Defekasi adalah proses pengeluaran sisa-sisa
pencernaan atau zat yang tidak mengalami pencernaan. Zat tersebut berupa feses
yang dikeluarkan melalui anus.
c. Sekresi
merupakan proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang masih digunakan oleh tubuh.
Zat yang dihasilkan berupa enzim dan hormon.
Alat-alat Ekskresi pada manusia
adalah Ginjal, paru-paru, kulit dan hati, sedangkan zat yang dikeluarkan dari
tubuh sebagai hasil proses ekskresi disebut ekskrit.
B.
Ginjal
Ginjal merupakan alat penyaring
darah yang bentuknya seperti biji kacang merah.Ginjal manusia terdiri dari 2
buah dan terletak di dalam rongga perut bagian belakang, di sebelah kanan kiri
tulang pinggang, sehingga sering disebut buah pinggang. Ginjal sebelah kanan
sedikit lebih rendah karena terdesak oleh hati. Setiap ginjal panjangnya 6 – 7½
sentimeter dan tebal 1½ - 2½ sentimeter. Pada orang dewasa beratnya kira-kira
140 gram.
Bagian-bagian Ginjal
Ginjal
terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri atas
jaringan fibrus, dan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Kulit
Ginjal ( Korteks Renalis )
Korteks renalis tersusun dari sel-sel ginjal atau
nefron yang berjumlah lebih kurang satu juta sel. Di dalam kulit ginjal
terdapat badan Malpighi yang terdiri atas glomerolus dan kapsula bowman.
-
Glomerolus adalah
kumpulan anyaman pembuluh darah kapiler di bagian korteks
-
Kapsula bowman adalah
lapisan yang melingkupi glomerolus, bentuknya seperti cawan dan berdinding
ganda.
Di dalam korteks terjadi proses penyaringan darah
(filtrasi)
2. Sumsum
Ginjal ( Medulla Renalis )
Medulla berbentuk kerucut dan merupakan tempat
berkumpulnya pembuluh darah kapiler dari kapsula bowman. Di dalam sumsum ginjal
terjadi proses reabsorpsi dan augmentasi.
3. Rongga
Ginjal ( Pelvis Renalis )
Pelvis renalis atau rongga ginjal berupa rongga yang
berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.
Kulit
Ginjal
|
Sumsum Ginjal
|
Ronga
Ginjal
|
Vena
|
Arteri
|
Ureter
|
Gambar 1.1. Potongan
melintang ginjal
Tubulus
kolektifitas
|
Tubulus
kontortus distal
|
Tubulus
kontortus proksimal
|
Arteri
renalis
|
Simpai
bowman
|
glomerulus
|
kapiler
|
Lengkung
henie
|
Vena
renalis
|
Gambar
1.2 Nefron adalah satuan struktural dan
fungsional ginjal
Pada ginjal
terdapat nefron. Nefron adalah bagian terkecil ginjal yang berfungsi untuk menyaring darah. Sebuah ginjal tersusun atas ± 1 juta nefron.
Setiap nefron
terdiri atas badan malpighi dan saluran-saluran (tubulus)
~ Badan malpighi yang terdapat di bagian kulit ginjal ( korteks)
terdiri atas :
a.
Glomerulus :
merupakan anyaman pembuluh darah kapiler tempat darah disaring
(difiltrasi).
b.Simpai Bowman : merupakan bangunan berbentuk mangkuk/cawan
yang melingkupi glomerulus.
~ Tubulus ginjal,
terdiri atas :
a.
Tubulus kontortus proksimal
b.
Lengkung Henle ( ansa
Henle) : merupakan saluran sempit
berbentuk U
c.
Tubulus kontortus distal
d.
Tubulus kolektivus
Pada dasarnya, nefron berfungsi untuk membuat urine. Caranya adalah
dengan menyaring darah, kemudian mengambil kembali bahan yang bermanfaat ke
dalam darah. Dengan demikian bahan yang
tidak berguna akan dikeluarkan dari nefron dalam suatu larutan yang dinamakan
urine.
Tahap-tahap
Pembentukan Urine pada Ginjal
1.
Filtrasi (Penyaringan)
Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan
yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman. Cairan tersebut tersusun oleh
urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan
klor. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat
menembus pori–pori glomerulus.Cairan yang tertampung di simpai Bowman disebut urine
primer. Selama 24 jam darah yang tersaring dapat mencapai 170 liter.
2.
Reabsorbsi (Penyerapan
Kembali)
Proses
ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah
penyerapan kembali zat-zat yang masih dapat diperlukan oleh tubuh. Zat yang
diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik.
Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang dihasilkan dari
proses reabsorbsi disebuturine sekunder.
3.
Augmentasi
(Pengumpulan)
Proses
ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada
bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini
juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan yang
dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan kerongga
ginjal.
Urine
yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal dibuang keluar tubuh
melalui ureter, kandung kemih dan uretra.
Pada
Orang sehat, kandungan urine adalah :
-
Air 95%
-
Urea,ammonia dan asam
ureat yang merupakan hasil metabolism protein
-
Garam-garam mineral,
terutama garam dapur (NaCl)
-
Zat warna empedu
(bilirubin dan biliverdin) yang menyebabkan urine berwarna kuning
-
Zat-zat yang berlebihan
dalam darah seperti hormone dan vitamin
C.
Kulit
Kulit merupakan jaringan yang
terdapat pada bagian luar tubuh. Kulit memiliki banyak fungsi karena di
dalamnya terdapat berbagai jaringan. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu:
1.
Epidermis ( Kulit Ari )
Kulit
ari adalah kulit yang paling luar dan sangat tipis yang tersusun oleh sejumlah
lapisan sel yang pada dasarnya terdiri atas dua lapisan yaitu :
a.
Lapisan tanduk
Merupakan
lapisan epidermis paling luar. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah
dan serabut saraf, karena merupakan sel-sel mati dan selalu mengelupas. Lapisan
ini jelas sekali terlihat pada telapak tangan dan telapak kaki.
b.
Lapisan malpighi
Lapisan ini terdapat di bawah
lapisan tanduk. Lapisan ini terdiri dari sel-sel yang hidup dan selalu membelah
diri. Sel-sel yang hidup tersebut mengandung melanin, yaitu pigmen yang
mewarnai kulit dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar
matahari. Pigmen lainnya adalah keratin, jika pigmen melanin dan keratin
bergabung maka warna kulit menjadi kekuningan. Setiap orang mempunyai pigmen
yang berbeda-beda, sehingga ditemukan bermacam-macam warna kulit seperti putih,
kuning, sawo matang, hitam, dll.
Di
permukaan kulit ari terdapat pori-pori yang merupakan muara kelenjar minyak dan
ditumbuhi rambut, kecuali kulit ari yang terdapat pada telapak tangan dan kaki.
Kulit ari pada telapak tangan dan kaki ini terdiri dari 4 lapisan, yaitu :
- Stratum
korneum
- Stratum
granulosum
- Stratum
lusidum
- Stratum
germinalis
2.
Dermis ( Kulit Jangat )
Merupakan
lapisan kulit di bawah epidermis, di dalam lapisan ini terdapat beberapa
jaringan yaitu:
a. Kelenjar
keringat ( glandula sudorifera ) tersebar di seluruh permukaan kulit dan berfungsi untuk menghasilkan keringat.
Keringat tersebut bermuara pada pori-pori kulit.
b. Kelenjar
minyak ( glandula sebacea ) yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna
menjaga rambut tidak kering. Kelenjar ini letaknya dekat akar rambut.
c. Pembuluh
darah ( pembuluh kapiler ) yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel
atau jaringan termasuk akar rambut, dengan maksud untuk menyampaikan nutrisi
pada akar rambut dan sel kulit.
d. Ujung-ujung
saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung saraf perasa dan
peraba.
3.
Jaringan Ikat Bawah
Kulit
Di
bagian ini terdapat jaringan lemak (adiposa). Fungsinya antara lain untuk
penahan suhu tubuh, melindungi tubuh terhadap benturan dan sebagai sumber
energy cadangan
Gambar 1.3 Struktur
anatomi kulit
Fungsi
Kulit :
1.
Sebagai indra peraba
dan perasa, karena pada lapisan dermis terdapat kumpulan syaraf yang dapat
menangkap rangsangan yang berupa suhu, nyeri dan tekanan.
2.
Sebagai pelindung tubuh
dari gangguan fisik berupa tekanan dan gangguan yang bersifat kimia, juga dari
gangguan yang bersifat biologis seperti serangan bakteri dan jamur. Selain itu
juga melindungi tubuh dari sinar ultraviolet dan menjaga tubuh agar tidak
kehilangan banyak air.
3.
Sebagi tempat
pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet cahaya
matahari
4.
Sebagai tempat
penyimpan kelebihan lemak
5.
Sebagai pengatur suhu
tubuh.
Dari berbagai fungsi tersebut yang
berkaitan dengan sistem ekskresi adalah kemampuan kulit sebagai pengatur suhu
tubuh. Suhu tubuh diatur oleh pusat pengatur panas di sumsum lanjutan agar konstan
36º C – 37,5º C. Bila suhu badan meningkat, maka kapiler darah melebar, kulit
menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat. Sehingga
terjadi penguapan cairan dalam bentuk keringat pada permukaan tubuh. Sebaliknya
bila tubuh merasa kedinginan, pembuluh darah mengkerut, kulit menjadi pucat dan
dingin, keringat dibatasi pengeluarannya.
Keringat yang dikeluarkan oleh
kelenjar keringat berisi larutan garam, urea dan air. Banyaknya keringat yang
dikeluarkan tergantung dari beberapa factor antara lain aktivitas tubuh, suhu
lingkungan, makanan, kesehatan dan emosi.
D.
Paru-paru
Pembahasan tentang organ paru-
paru sudah banyak dibahas pada
pokok bahasan sistem pernapasan. Selain berfungsi sebagai alat pernapasan,
paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Zat sisa yang dikeluarkan oleh paru-paru
adalah karbondioksida dan uap air. Untuk mengetahui bahwa zat yang dikeluarkan
dari paru-paru adalah karbondioksida dan uap air lakukan kegiatan berikut ini!
Gambar 1.4 Paru-paru sebagai organ ekskresi
Kegiatan 1.1
Membuktikan Paru-paru sebagai alat ekskresi
Tujuan
Membuktikan
bahwa paru-paru sebagai alat ekskresi mengeluarkan karbondioksida dan uap air
Alat
dan Bahan
Ø Tabung
reaksi
Ø Sedotan
Ø Air
kapur
Ø kaca
Cara
Kerja
1.
Masukkan air kapur ke
dalam tabung reaksi setinggi 2 cm, kemudian tiuplah dengan sedotan
2.
Bandingkan antara air kapur
yang sudah ditiup dengan air kapur sebelum ditiup
3.
Hembuskan napasmu ke
permukaan kaca, kemudian amati apa yang terjadi
Analisis
dan Diskusi
1. Apa
yang terjadi dengan air kapur yang ditiup dengan sedotan ? hal tersebut
membuktikan apa ? Jelaskan !
2. Perubahan
apa yang terjadi pada permukaan kaca setelah kamu menghembuskan napas? Hal
tersebut membuktikan apa ? jelaskan !
3. Buat
kesimpulan dari kegiatanmu !
E. Hati
Organ hati sudah kita singgung pada
pokok bahasan sistem pencernaan. Dari beberapa fungsi hati, yang terkait dengan
fungsi ekskresi adalah:
1.
Menghasilkan Getah Empedu
Getah empedu dihasilkan dari hasil
perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di dalam kantung empedu kemudian
disalurkan ke usus 12 jari.
Getah empedu pada dasarnya terdiri
atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu
berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi lemak.
Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga harus diekskresikan. Zat
warna empedu yang diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian menjadi sterkobilin,
yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh darah dibuang
melalui ginjal sehingga membuat warna pada urine yang disebut urobilin. Kedua
zat ini mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan.
2.
Menghasilkan Urea
Urea adalah salah satu zat hasil
perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi tubuh maka harus dibuang keluar
tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.
F.
Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi
1.
Kelainan dan Penyakit pada Ginjal
a.
Gagal Ginjal
Gagal
ginjal adalah kelainan ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya
(sebagai alat penyaring darah). Ada dua macam gagal ginjal yaitu gagal ginjal
yang bersifat sementara dan gagal ginjal tetap. Penderita gagal ginjal
sementara dapat ditolong dengan cuci darah secara berkala. Dengan menggunakan
alat yang disebut dialisator darah dari penderita dikeluarkan dari arteri
(tabung atas), melewati perangkap gelembung, dan masuk ke dalam ginjal tiruan.
Darah yang sudah dimurnikan keluar dari ginjal buatan (bawah), dan dikembalikan
ke urat dalam lengan (tabung bawah). Penderita
gagal ginjal tetap dapat ditolong dengan mencangkok ginjal. Ginjal sakit yang dimiliki penderita biasanya
diambil. Arteri dan uratnya diikat (agar putus hubungan), kecuali cabang yang berhubungan
dengan kelenjar adrenal. Kemudian ginjal yang sakit tersebut diganti ginjal
yang sehat dari donor yang sesuai.
b.
Batu Ginjal
Batu
ginjal terbentuk karena adanya endapan garam kalsium yang makin lama makin mengeras dan membesar. Endapan ini pada
mulanya terdapat di rongga ginjal, kemudian terbawa arus urine, juga terdapat
di ureter dan kantong kemih. Batu ginjal dapat dihilangkan dengan beberapa cara
antara lain dengan pengobatan, yaitu mengkonsumsi obat yang dapat menghancurkan
batu ginjal. Namun bila dengan pengobatan sulit hancur dapat dilakukan dengan
pembedahan untuk mengambil batu ginjal tersebut.
c.
Diabetes Insipidus
Diabetes
insipidus adalah suatu penyakit yang penderitanya
mengeluarkan urine terlalu banyak. Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormone
ADH (Anti Diuretic Hormone), yaitu hormon yang mempengaruhi proses
reabsorbsi cairan pada ginjal. Bila kekurangan hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat
sampai 30 kali lipat.
d.
Nefritis
Nefritis
adalah peradangan pada nefron terutama glomerulus. Penyebabnya adalah infeksi
bakteri Streptococcus.
2.
Kelainan
dan Penyakit pada Kulit
a.
Biduran
Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang
tidak beraturan dan terasa gatal. Penyebab biduran bisa karena udara dingin,
alergi makanan atau alergi bahan kimia. Biduran dapat berlangsung beberapa jam
atau berhari-hari.
b.
Ringworm
Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi
kulit. Infeksi ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan
penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak
lembab. Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.
c.
Psoriasis
Gejala Psoriasis adalah timbulnya kulit kemerahan di
daerah kepala, sikut, punggungdan lutut. Penyebab penyakit ini diduga
berhubungan dengan adanya gangguan pada system kekebalan tubuh. Pada Psoriasis
terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit, ini menyebabkan kulit
menjadi meradang secara berlebihan.
3. Kelainan
dan gangguan pada Hati
a. Hepatitis
Hepatitis adalah radang
hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya
virus hepatitis A dan virus hepatitis B. Virus hepatitis B lebih berbahaya
daripada virus hepatitis A. Cara pencegahan penyakit ini adalah dengan
vaksinasi.
b. Penyakit
kuning
Penyakit kuning disebabkan
karena tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat
dialirkan ke dalam usus 12 jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah
menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata
juga berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi
karena di seluruh bagian tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah
berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu
4. Kelainan
dan gangguan pada paru-paru
a. Asma
Asma merupakan penyempitan
saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejalanya susah untuk bernapas (sesak
napas). Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan
memicu serangan asma.
b. Tuberculosis
(TBC)
TBC adalah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam
alveolus terdapat bintil-bintil
c. Pneumonia
Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru, khususnya di
alveolus. Penyakit ini menyebabkan Oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi
oleh cairan.
Kegiatan 1.2
Kelainan dan Penyakit
pada Sistem Ekskresi
Buatlah kliping tentang
berbagai macam kelainan dan penyakit pada system ekskresi yang diambil dari
berbagai sumber ( Majalah, Koran, Internet, dll), kemudian buatlah
pembahasannya yang bisa kamu diskusikan dengan teman dalam kelompok.
UJI KOMPETENSI I
A.
Pilihlah satu jawaban
yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!
Perhatikan
gambar berikut ini, untuk menjawab soal nomor 1-3.
1. Badan
malpighi ditunjukkan oleh nomor . . . .
a.
1
b.
2
c.
3
d.
4
2. Tubulus
kontortus proksimal ditunjukkan oleh nomor . . . .
a.
2
b.
3
c.
4
d.
5
3. Proses
augmentasi berlangsung pada bagian nomor . . . .
a.
2
b.
3
c.
4
d.
5
4. Urutan
proses pembentukan urine adalah . . . .
a.
Filtrasià
reabsorbsà augmentasi
b.
Reabsorbsià
filtrasià augmentasi
c.
Filtrasi à
augmentasi à reabsorbsi
d.
Reabsorbsi àaugmentasi
àfiltrasi
5. Reabsorbsi
atau penyerapan kembali zat-zat yang masih berfungsi berlangsung di bagian . .
. .
a.
Glomerulus
b.
tubulus kontortus
distal
c.
tubulus kontortus
proksimal
d.
simpai Bowman
6. Urutan
jalannya urine adalah . . . .
a.
rongga ginjal à
uretra à kantong kemih à
ureter
b.
rongga ginjalàureter
àuretra
àkantong
kemih
c.
rongga ginjalàureter
àkantong
kemih à uretra
d.
rongga ginjal-kantong kemih-ureter-uretra
7. Zat
yang tidak terdapat di dalam urine
sehat adalah . . . .
a.
Garam
b.
Urea
c.
zat warna empedu
d.
glukosa
8. Kelenjar
keringat ditunjukkan oleh nomor . . . .
a.
1
b.
2
c.
3
d.
4
9. Lapisan
malpighi ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
10. Lapisan
tanduk ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
11. Bagian
terpenting dari kulit kita yang mendukung proses ekskresi adalah . . . .
a. kelenjar
keringat
b. kelenjar
minyak
c. lapisan
tanduk
d. saraf
12. Selain
sebagai alat ekskresi, hati memiliki fungsi yang lain, di antaranya adalah
sebagai berikut,kecuali. . . .
a. tempat
pembentukan trombin
b. tempat
pembentukan glikogen
c. tempat
pembongkaran sel darah merah
d. tempat
pengubahan provitamin D menjadi vitamin D
13. Gangguan
penyakit nefritis akut disebabkan karena adanya kerusakan ginjal dalam bagian
tertentu. Bagian yang dimaksud adalah . . . .
a. ureter
b. nefron
c. rongga
ginjal
d. korteks
ginjal
14. Lapisan
kulit yang selalu mengalami pengelupasan adalah . . . .
a. lapisan
tanduk
b. dermis
c. epidermis
d. lapisan
malpighi
15. Lapisan
kulit yang dapat melindungi jaringan di bawahnya dari sinar matahari yang panas
adalah lapisan . . . .
a. lemak
b. tanduk
c. Malpighi
d. dermis
16. Organ
tubuh yang bertanggungjawab untuk mengatasi zat racun yang masuk ke dalam tubuh
adalah ….
a. Glomerolus
b. Lengkung
henle
c. Kapsula
bowman
d. Tubulus
kontraktil
17. Paru-paru
sebagai organ ekskresi mengeluarkan ….
a. O
dan H2O
b. H2Odan
CO2
c. O
dan CO
d. H2O
dan O2
18. Infeksi
kulit yang disebabkan oleh jamur ditandai dengan munculnya bercak lingkaran di
kulit disebut penyakit ….
a. Biduran
b. Ringworm
c. Psoriasis
d. Kanker
kulit
19. Penyakit
kuning menyebabkan kulit penderita tampak kekuningan disebabkan karena ….
a. tersumbatnya
saluran empedu
b. serangan
virus Hepatitis
c. adanya
endapan garam kalsium dalam ginjal
d. adanya
kerusakan pada nefron
20. Akibat
dari penyakit pneumonia adalah ….
a. bagian
dalam alveolus terdapat bintil-bintil
b. oksigen
susah masuk ke dalam alveolus karena infeksi bakteri
c. alveolus
membengkak
d. alveolus
tersumbat oleh lemak
B.
Jawablah pertanyaan
berikut dengan singkat dan jelas!
1.
Lengkapilah gambar
berikut ini dengan keterangan nama-nama bagiannya!
6
|
5
|
3
|
4
|
2
|
1
|
2.
Sebutkan
lapisan-lapisan kulit beserta fungsinya!
3.
Sebutkan dan jelaskan
tiga tahap terbentuknya urine!
4.
Jelaskan fungsi kulit
sebagai pengatur suhu tubuh!
5.
Sebutkan dan jelaskan 3
kelainan atau penyakit pada sistem ekskresi!
6.
Hati dapat berfungsi
sebagai alat sekresi dan ekskresi. Apa perbedaan sekresi dan ekskresi pada hati
?
7.
Apa yang menyebabkan
terjadinya hepatitis B ? bagaimana cara pencegahannya ?
8.
Jelaskan cara mengobati
penyakit TBC !
9.
Apa yang dimaksud
dengan gagal ginjal ? dan bagaimana cara mengatasinya ?
Jelaskan
tentang nefritis
No comments:
Post a Comment