بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Monday, January 5, 2015

KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP

KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP

A.    ADAPTASI
            Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kemampuan beradaptasi ini diturunkan dari nenek moyangnya. Ada tiga macam bentuk adaptasi yaitu :
1.      Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi ialah adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya berdasarkan bentuk tubuh dan alat-alat tubuh bagian luar. Adaptasi morfologi ini paling mudah diamati. Contoh adaptasi morfologi :
a.       Keanekaragaman bentuk paruh burung sesuai dengan makanannya, seperti paruh burung pipit, bentuknya pendek dan runcing, hal ini disesuaikan dengan jenis makanannya yang berupa biji-bijian, paruh bebek yang pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir yang berguna untuk menyaring makanan dari air atau lumpur, paruh burung elang yang bentuknya runcing dan agak panjang, hal ini disesuaikan dengan makanannya yang berupa daging.
 







b.      Keanekaragaman bentuk kaki burung sesuai dengan cara hidupnya, seperti kaki bebek mempunyai selaput renang yang terdapat pada celah-celah antara jari-jari kakinya, hal ini disesuaikan dengan lingkungan hidup dan berjalan diatas lumpur, kaki burung elang yang pendek dan cakarnya sangat tajam, hal ini sesuai dengan fungsinya untuk mencengkeram mangsanya atau daging, kaki ayam yang panjang dan tegap, hal ini sesuai dengan kebiasaan ayam hidup dan berjalan di darat.
 








c.       Berbagai bentuk/tipe mulut serangga sesuai dengan cara mengambil makanannya, seperti kupu-kupu mempunyai tipe mulut seperti belalai yang berfungsi untuk menghisap, belalang atau jangkrik mempunyai tipe mulut penggigit, nyamuk mempunyai tipe mulut penusuk dan penghisap.
 








d.      Struktur gigi pada hewan misalnya karnivora mempunyai gigi taring yang berkembang baik, herbivora mempunyai gigi geraham yang besar, hewan pengerat mempunyai gigi seri yang besar berbentuk seperti pahat.
e.       Adaptasi hewan air seperti ikan antara lain :
·         Bentuk tubuh langsing atau streamline
·         Permukaan tubuh berlendir dan bernapas dengan insang
·         Mempunyai gurat sisi dan sirip
f.       Adaptasi hewan di darat antara lain :
·         Mempunyai bulu
·         Kulit tebal dan terbuat dari zat tanduk
·         Alat gerak berupa kaki yang dilengkapi dengan jari dan bulu
·         Mempunyai kantong air seperti unta
g.      Adaptasi tumbuhan
1)      Tumbuhan xerofit yaitu tumbuhan yang hidup di tanah yang kering. Contohnya kaktus dan kurma. Cara adaptasinya yaitu :
·         Daunnya kecil seperti jarum, berduri, berbulu, lapisan lilin tebal, stomata sedikit untuk mengurangi penguapan
·         Batangnya berlapis lilin yang tebal untuk mengurangi penguapan
·         Memiliki jaringan untuk menyimpan air
·         Akarnya panjang dan lebat gunanya untuk mencari air yang dalam atau jauh.
2)      Tumbuhan hidrofit yaitu tumbuhan yang hidup di air. Contohnya teratai eceng gondok, genjer. Cara beradaptasi yaitu            :
·         Daunnya lebar, tipis, dan stomata banyak terutama dipermukaan atas daun yang berfungsi untuk mempercepat penguapan
·         Batang dan tangkai daun berongga
·         Akar lebat dan bercabang-cabang pendek
3)      Tumbuhan Higrofit yaitu tumbuhan yang hidup di tempat lembab, contohnya talas, pisang dan tumbuhan paku. Cara adaptanya yaitu       :
·         Daun lebar ,tipis dan stomatanya banyak baik baik dipermukaan atas daun maupun permukaan di bawahnya.
·         Batang berongga, akar lebat lebih panjang dibanding dengan tumbuhan hidrofit.
4)      Tumbuhan epifit yaitu tumbuhan yang melekat pada tumbuhan lain. Contohnya anggrek . Cara adaptasinya mempunyai akar yang lengket.
5)      Tumbuhan parasit yaitu tumbuhan yang menumpang hidup pada tumbuhan lain. Cara adaptasinya memiliki akar hisap.

 








Gambar 1.4 : Berbagai macam tumbuhan air yang beradaptasi dengan lingkungan air
Kegiatan 4.1
Adaptasi Morfologi
Tujuan             :     mengamati berbagai bentuk paruh burung dan berbagai bentuk kaki burung
Cara kerja        :
Kegiatan 1 Paruh Burung
1.      Perhatikan gambar berbagai macam bentuk paruh burung dan berbagai macam bentuk kaki burung pada tabel berikut
2.      Diskusikan dengan temanmu, tentang jenis makanan dan kebiasaan burung tersebut
Gambar Paruh
Bentuk Paruh
Jenis Makanan
Kebiasaan yang dilakukan dengan paruh
Pipit









Bebek







Elang







kakaktua







Ayam








Buatlah kesimpulan tentang adanya hubungan antara bentuk paruh burung atau unggas dan janis makananya!
Jawab: …………………………………………………………………………………………....................
………………………………………………………………………………………………………

Kegiatan 2 Kaki Burung
1.      Perhatikan gambar berbagai macam bentuk kaki burung pada tabel berikut!
2.      Diskusikan dengan temanmu, tentang hubungan antara bentuk kaki burung dan habitat kebiasaannya.
3.      Masukkan hasil diskusimu dalam tabel dibawah ini !

Gambar Bentuk Kaki
Habitat
Kebiasaan
Bebek









Kakaktua








Pipit






Elang






Ayam







Buatlah kesimpulan tentang adanya hubungan antara habitat dan kebiasaan dengan bentuk kaki pada burung !
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2.      Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah adaptasi yang didasarkan pada proses dan fungsi alat-alat tubuh terhadap keadaan lingkungan. Adaptasi fisiologi tidak dapat dilihat dengan mudah seperti pada adptasi morfologi melainkan sangat erat hubungannya dengan reaksi-reaksi biokimia (kerja enzim) dalam saluran pencernaan. Contoh :
a.       Hewan herbivore mempunyai enzim selulase untuk mencerna selulosa pada rumput atau perdu. Enzim ini tidak dimiliki oeh hewan lain yang bersifat karnivora.
b.      Cacing teredonavalis yang hidup di laut mampu menghasilkan enzim selulase pada alat pencernanya. Enzim ini untuk mencernakan selulosa pada kayu yang menjadi makanannya. Teredonavalis merusak kayu kapal dan tiang-tiang kayu pada dermaga dan galangan kapal.
c.       Ikan air tawar beradaptasi terhadap lingkungannya dengan sedikit minum dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam air serta mengeluarkan banyak urine.
d.      Ikan air laut beradptasi terhadap lingkungannya yang berkadar garam tinggi dengan cara banyak minum, insangnya secara aktif mengeluarkan garam dan mengeluarkan sedikit urine yang lebih pekat dari pada ikan yang hidup di air tawar.
e.       Adanya pembagian atau pergantian kerja dalam system ekskresi pada tubuh manusia. Pada waktu udara dingin, alat ekskresi pada tubuh manusia yang lebih aktif adalah ginjal. Sedangkan pada waktu udara panas alat ekskresi yang aktif adalah kulit.
f.       Orang yang sebelumnya tinggal di dataran rendah, kemudian pindah ke dataran tinggi yang udaranya sedikit mengandung oksigen akan menyesuaikan diri. Tubuh orang itu akan menghasilkan lebih banyak sel darah merah untuk mengikat oksigen. Hal ini terjadi karena tekanan udara  di daerah pegunungan (dataran tinggi) relatif lebih rendah dibandingkan dengan dataran rendah. Dengan sel-sel darah merah yang lebih banyak, berarti makin banyak pula oksigen yang dapat diikat. Dengan demikian, kebutuhan oksigen yang diperlukan dapat terpenuhi.
g.      Setelah kita berada di tempat yang terang, kemudian kita ke tempat yang gelap, maka mata kita tidak dapat melihat melihat benda-benda yang ada disekitar kita. Namun setelah beberapa saat, mata kita segera dapat melihat karena retina mata kita segera menyesuaikan.

3.      Adaptasi Tingkah laku
      Adaptasi tingkah laku adalah jenis adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku makhluk hidup. Adaptasi ini dapat dilihat atau diamati seperti halnya adaptasi morfologi, contoh :
  1. Bunglon merubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya (mimikri) agar tidak dikenali oleh mangsanya.
  2. Rayap memakan kulitnya yang baru mengelupas, karena pada usus belakangnya yang ikut terkelupas terdapat flagellata yang menghasilkan selulose untuk mencernakan selulosa pada kayu yang dimakannya.
  3. Rayap yang baru menetas akan menjilati dubur (anus) induknya untuk mendapatkan flagellate karena rayap yang baru menetas ini belum memiliki flagellata di dalam ususnya.
  4. Paus dan lumba-lumba sering muncul ke permukaan laut secara periodik untuk menghirup udara yang digunakan dalam pernapsan.
  5. Cicak atau kadal memutuskan ekornya untuk mengelabui pemangsanya.
  6. Ikan salem yang hidup di laut akan menuju sungai saat musim bertelur.

B.Adaptasi Terhadap Lingkungan
1. Adaptasi Makhluk Hidup terhadap Lingkungan Air
         Beberapa faktor yang mempengaruhi cara beradaptasi terhadap lingkungan air adalah: kadar garam atau mineral, Kadar Oksigen, kedalaman air, intensitas cahaya matahari, derajat kesamaan atau kebasahan (pH) air, dan arus air.

2. Adaptasi Makhluk Hidup terhadap Lingkungan Darat
  1. Adaptasi Hewan di Lingkungan Darat.
Dalam melakukan adaptasi ini, setiap hewan  darat mempunyai cara-cara yang berbeda
1.      Onta memiliki kulit tebal dan dilapisi zat tanduk (kulit ari), dapat mempengaruhi besarnya penguapan air dari tubuh.
2.       Dalam tubuh unta juga terdapat kantung persediaan a ir yang dapat menampung kurang lebih 130 liter air.
3.      Pada beberapa jenis burung yang biasa terbang, misalnya burung merpati, mempunyai pundi-pundi udara yang berfungsi membantu pernapasan pada waktu terbang, mempunyai alat gerak yang berupa sayap, mempunyai otot dada yang kuat untuk menggerakkan sayap, dan tulang-tulang tubuhnya lebih ringan karena banyak berongga.
  1. Adaptasi Tumbuhan di Lingkungan Darat
Faktor-faktor yang mempengaruhi makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan darat, antara lain : persedian air, suhu atua temperatur lingkungan dan keadaan tanah.
·         Contoh : adaptasi tumbuhan untuk mengurangi penguapan air, antara lain :
1.      Pada musim kemarau, beberapa tumbuhan mematikan bagian tubuhnya untuk mengurangi penguapan air yang berlebihan seperti, pohon jati, Gramenia ( padi-padian )
2.      Daun kecil berbentuk jarum atau berbentuk sisik seperti tumbuhan kaktus.
3.      Daun tebal dan mempunyai stomata sedikit.
4.      Stomata terletak di bawah permukaan daun atau tersembunyi pada lekukan urat-urat daun.
5.      Daun berlapis kutikula tebal atau berbulu, dan
6.      Pada siang hari dau mengatup untuk mengurangi bagian daun yang terkena sinar matahari.
·         Contoh            : Adaptasi tumbuhan untuk menyediakan cadangan air.
1.      Mempunyai jaringan khusus untuk menyimpan cadangan atau persediaan air
2.      Mempunyai sistem perakaran yang kuat dan panjang.


Kegiatan 4.2
Tujuan             : Membedakan adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku
Cara kerja        :
Isikan kolom berikut di bawah ini dengan diberi tanda (Ö ) apabila sesuai dengan pernyataan dan tanda (-) apabila tidak sesuai dengan pernyataan !
No.
Pernyataan
Termasuk Adaptasi
Morfologi
Fisiologi
Tingkah Laku
1.
Pada siang hari yang terik kerbau berkubang



2
Bentuk kaki burung sesuai denagn kebiasaannhya



3
Herbivora memiliki enzim selulosa



4
Mengatupnya daun sikejut apabila disentuh



5
Ikan hidup di laut memiliki urin yang lebih pekat



6
Burung malam memiliki lebih banyak sel-sel batang pada retina matanya



7
Burung menelan kerikil untuk membantu pencernaan



8
Adanya selaput renang pada kaki katak



9
Cecak padang pasir memiliki kulit yang tahan air



10
Karnivota memiliki gigi taring yang tajam



11
Ikan lumba-lumba muncul kepermukaan air untuk menghirup udara



12
Tumbuhan jati menggugurkan daunnya pada musim kemarau



13
Tumbuhan xerofit memiliki jaringan air pada batangnya



14
Cumi-cumi mengeluarkan semacam cairan tinta pada saat dalam berbahaya.



15
Bentuk benang sari bunga rumput kecil-kecil dan kering sesuai dengan penyerbukan





C.    SELEKSI ALAM
Seleksi alam adalah proses yang dilakukan alam untuk memilih organisme yang paling mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Organisme yang mampu menyesuaikan diri dapat terus hidup, sedangkan yang tidak mampu menyesuaikan diri akan punah atau pindah mencari lingkungan baru.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya seleksi alam :
a.             Suhu lingkungan
b.            Makanan
c.             Perubahan keadaan lingkungan
d.            Cahaya matahari
e.             Ketahanan terhadap penyakit
f.             Kemampuan untuk menghindar dari predator
1.      Punahnya Suatu Jenis Organisme
Berdasarkan temuan fosil-dosil, dapat diketahui bahwa banyak jenis makhluk hidup yang hidup pada jaman dahulu tidak ditemukan lagi sekarang. Contohnya misalnya Dinosaurus Dinosaurus adalah hewan jenis reptil yang hidup berjuta-juta tahun yang lalu. Para ilmuwan telah berhasil menemukan fosil dinosaurus yang terkubur dalam tanah. Dengan mempelajari fosil itulah mereka banyak menemukan keterangan Dinosaurus. Dinosaurus  yang pertama hidup kira-kira 180 juta tahun lalu. Pada dasarnya ada dua kelompok, yaitu pemakan tumbuhan dan kelompok pemakan daging. Hasil penemuan kerangka salah satu jenis dinosaurus, yaitu Tyranosaurus panjang tubuhnya 14, 3 meter dan tingginya 5, 8 meter. Jenis dinosaurus yang lain, yaitu Brachiosaurus diperkirakan berat tubuhnya mendekati 90 ton. Semua hewan yang tergolong dinosaurus telah punah karena adanya seleksi alam.

2.      Terbentuknya Spesies Baru
a.       Di kepulauan Galapagos, dekat Ekuador, Amerika Selatan terdapat berbagai jenis burung yang sebelumya tidak pernah dikenal. Burung-burung itu mempunyai paruh dan kebiasaan makan yang berbeda-beda.
b.      Dua variasi pada sejenis kupu-kupu kecil yang satu mempunyai sayap putih berbintik hitam. Yang satu lagi bersayap hitam. Jenis yang bersayap hitam lebih banyak dijumpai di daerah industri, karena mereka sukar dilihat oleh burung pemangsanya, bila pohon-pohon yang dikotori oleh asap (jelaga), sedang yang bersayap putih mudah terlhat dan dimakan oleh pemangsanya.

D.    PERKEMBANGBIAKAN
Kelangsungan hidup makhluk hidup juga tergantung pada perkembangbiakannya. Hal ini karena perkembangbiakan atau reproduksi ditandai dengan adanya individu baru sebagai penerus generasi sebelumya. Tanpa perkembangbiakan makhluk hidup akan punah. Kemampuan organisme dalam mengembangbiakkan keturunannya berbeda-beda, ada yang mempunyai daya berkembangbiak tinggi dan rendah.
   Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembangbiak tinggi akan mudah menjaga kelestarian hidupnya. Misalnya tikus, kucing, ayam, rumput, dll.
Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembangbiak rendah sangat sulit menjaga kelangsungan dan kelestarian jenisnya. Misalnya badak, paling cepat jarak melahirkannya adalah 5 tahun. Masa bunting sekitar 16 bulan. Anak yang dilahirkan umumnya hanya 1 ekor. Perawatan oleh induknya dilakukan sampai anak berumur 1-2 tahun. Contoh lain adalah gajah, komodo, paus biru, jerapah, harimau, dll. Hewan yang mempunyai tingkat reproduksi rendah merupakan hewan-hewan yang terancam kelestariannya.

Kegiatan 4.3
Daya Berkembangbiak Makhluk Hidup
Tujuan       :     Mengetahui hubungan Daya Berkembangbiak Makhluk Hidup dengan Kelestarian Hidup
Cara Kerja :
1. Catatlah nama makhluk hidup yang kamu ketahui dan yang bisa kamu temukan di lingkungan sekitarmu
2. Diskusikan daya berkembangbiak dan pengaruhnya pada kelestrarian makhluk hidup tersebut !
3.      Buat kesimpulan dari data dan hasil diskusi dalam table berikut !
4.       
No
Nama Makhluk Hidup
Daya Berkembangbiak
Kepunahan
Tinggi
Sedang
Rendah
Cepat
Lambat
1






2






3






4






5






6






7






8






9






10







Analisis dan Diskusi :
1.      Adakah pengaruh daya berkembangbiak dengan kelangsungan hidup makhluk hidup ? Jelaskan !
      Jawab : ………………………………………………………………………………………………….
      …………………………………………………………………………………………………
2.      Makhluk hidup yang bagiamanakah menurutmu yang akan tetap lestari ?
Jawab : ………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
3.      Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini !
Jawab : ………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………

1.      Cara Perkembangbiakan Makhluk Hidup
Cara perkembangbiakan makhluk hidup dibedakan menjadi 2 yaitu : generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan secara generatif/seksual adalah perkembangbiakan yang diawali dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang kemudian menghasilkan zygot. Zigot berkembang menjadi individu baru yang mempunyai sifat bervariasi. Perkembangbiakan secara vegetatif/aseksual adalah perkembangbiakan yang tidak diawali dengan proses peleburan sel kelamin. Individu baru yang dihasilkan mempunyai sifat yang  sama dengan induknya.
a. Perkembangbiakan Tumbuhan
1).Perkembangbiakan Generatif / Seksual / Kawin
   Untuk melakukan perkembangbiakan generatif tumbuhan harus mempunyai alat-alat tubuh yang menghasilkan sel-sel kelamin. Pada Tumbuhan berbiji alat perkembangbiakannya berupa bunga. Bunga dibagi menjadi bagian-bagian antara lain :
a)      Alat perhiasan bunga :
·         Kelopak bunga / calyx : befungsi untuk melindungi bagian-bagian bunga sat masih kuncup
·         Mahkota bunga / Tajuk / Corolla : berfungsi untuk menraik serangga sehingga membantu penyerbukan
b).Alat Perkembangbiakan bunga :
·         Benang sari (stamen) merupakan alat kelamin jantan tersusun atas tangkai sari dan kepala sari (anthera)
·         Putik (pistilum), merupakan alat kelamin betina yang tersusun atas kepala putik (stigma), tangkai putik (stylus), dan bakal buah (ovarium).
 








Gambar : Bagian-baginan Bunga

a)      Penyerbukan
Penyerbukan/persarian adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari pada kepala putik. Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik, penyerbukan dibedakan menjadi :
  i.            Penyerbukan oleh angin (anemogami). Bunga yang penyerbukannya oleh angin memiliki ciri-ciri :
-      Bunga tidak bermahkota atau mahkotanya kecil
-      Warnanya tidak menarik
-      Kepala putik besar dan tangkai putik menjulur keluar
-      Berbulu dan bulunya terentang keluar
-      Tangkai bunga panjang
-      Serbuk sari kecil, ringan, dan jumlahnya sangat banyak
Contoh : bunga rumput, bunga padi, dan bunga jagung.
      ii.            Penyerbukan oleh hewan (zoidiogami).
 -  Penyerbukan oleh serangga (entomogami)
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Mahkota bunga besar dan berwarna mencolok
·         Mempunyai kelenjar madu (nektar)
·         Menghasilkan aroma yang khas
·         Serbuk sari mudah melekat
Contoh : bunga tembakau
-      Penyerbukan oleh burung (ornitogami)
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Bunga berwarna mencolok
·         Menghasilkan nektar yang encer
·         Benang sari cukup kuat
·         Bagian-bagian bunga tebal, kuat, dapat menahan patokan burung.
Contoh : bunga laranthace
-      Penyerbukan oleh kelelawar (kiropterogami)
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·          Bunga besar dan kuat
·          Bunga terletak pada batang dan bercabang-cabang
·          Mekar pada malam hari
Contoh : bunga durian
iii)                Penyerbukan oleh air (hidrogami)
      Bunga yang penyerbukannya dibantu oleh air, dan hanya terjadi pada tumbuhan yang hidup di air,  misalnya tumbuhan Hydrilla verticilata.
iv)                Penyerbukan oleh manusia (antropogami)
      Bunga yang penyerbukannya dibantu oleh manusia terjadi jika pengantar alami serbuk sari ke kepala putik tidak ada. Contoh : bunga vanili

Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi :
1.      Penyerbukan sendiri (autogami), terjadi bila putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga itu sendiri.
2.      Penyerbukan tetangga (geitonogami), terjadi bila serbuk sari dan putik berasal dari bunga lain yang berbeda   dalam satu pohon. Penyerbukan tetangga disebut juga penyerbukan serumah.
3.      Penyerbukan silang (alogami), terjadi bila serbuk sari dan putik berasal dari pohon lain yang sejenis.
4.      Bastar, terjadi bila serbuk sari dan putik berasal dari tanaman lain yang varietasnya berbeda.







b). Pembuahan
            Pembuahan adalah peristiwa meleburnya inti sel spermatozoid dengan inti sel telur yang terjadi di bakal biji dalam bakal buah. Ada 2 macam pembuahan yaitu : Pembuahan Tunggal dan Pembuahan Ganda.
            Pembuahan Tunggal yaitu terjadinya peleburan antara sel telur dengan sel sperma, yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka ( Gymnospermae ), misalnya : tumbuhan pakis haji, melinjo, pinusdan dammar. Sedangkan Pembuahan Ganda yaitu proses peleburan inti sperma, yang dalam hal ini ada 2 macam, yang pertama yaitu peleburan antara inti sperma dengan sel telur yang nantinya akan berkembangnya menjadi lembaga ( zigot ), dan yang kedua adalah peleburan antara sperma dengan inti kandung lembaga sekunder yang natinya akan membentuk jaringan endosperma (jaringan yang menyediakan cadangan makanan bagi lembaga). Pembuahan Ganda ini terjadi pada tumbuhan biji tertutup ( Angiospermae ), yaitu tumbuhan monokotil dan dikotil.
            Proses pembuahan terjadi sebagai berikut :
  1. Serbuk sari melekat di kepala putik
  2. Inti vegetatif pada serbuk sari membentuk buluh serbuk sari
  3. Inti generatif pada buluh serbuk sari membelah menjadi inti spermatozoid 1 dan inti spermatozoid 2.
4.      Inti spermatozoid 1 membuahi inti sel telur menjadi zygot, yang kemudian berkembang menjadi embrio. Inti spermatozoid 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder menjadi endosperma. Endosperma berfungsi sebagai cadangan makanan bagi perkembangan embrio.

2). Perkembangbiakan Vegetatif/Aseksual/Tak Kawin
            Perkembangbiakan vegetatif terjadi apabila individu baru terbentuk tanpa melalui peleburan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina.Perkembangbiakan vegetatif alami :
a)            Umbi batang merupakan batang yang tumbuh di dalam tanah dan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Contoh : kentang dan ubi jalar.
b)            Umbi lapis merupakan batang di dalam tanah yang tertutup lapisan berdaging. Contoh : bawang dan bakung
c)            Rhizoma (akar tinggal / rimpang) merupakan batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh : lengkuas, jahe, kunyit, bunga kana, dan temulawak.
d)           Geragih (stolon) merupakan batang yang tumbuh mendatar di atas permukaan tanah. Contoh : antanan (pegagan), arbei, dan rumput teki.
e)            Tunas merupakan calon individu baru yang berawal dari kuncup ketiak daun bagian tumbuhan di dalam tanah dan tumbuh tidak jauh dari induknya, sehingga membentuk rumpun. Contoh : pisang dan tebu.
f)             Tunas adventif (tunas liar) merupakan tunas yang tidak tumbuh dari ujung batang atau ketiak daun. Contoh : cocor bebek, cemara, sukun, sirsak, kesemek, dan apel.
 
















3). Perkembangbiakan vegetatif buatan :
a)            Setek, pembiakan dengan cara memotong bagian tubuh tanaman yang dapat ditanam.
-      Setek daun, seteknya berasal dari bagian daun yang dipotong dan ditanam. Contoh : cocor bebek dan begonia
-      Setek batang, seteknya berasal dari bagian batang (dahan/ranting) yang dipotong dan kemudian ditanam. Contoh : mawar, melati, nusa indah, tebu, dan singkong.
b)            Merunduk, menyentuhkan bagian batang (cabang, dahan, ranting) ke tanah, dan menimbunnya dengan tanah sehingga pada bagian yang tertimbun akan tumbuh akar. Contoh : alamanda, anyelir, selada air, bunga kertas, apel, pandan, dan kaca piring.
c)            Mencangkok, membungkus bagian batang (cabang) yang kulitnya telah dikelupas dan kambiumnya telah dibersihkan. Contoh : mangga, rambutan, jambu, jeruk, dan belimbing.
d)           Menempel (okulasi), menempelkan mata tunas dari tumbuhan yang satu pada tumbuhan yang lain, untuk menggabungkan dua sifat tanaman yang berbeda untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
e)            Menyambung (kopulasi), menyambung dua tanaman yang sejenis untuk mendapatkan jenis baru yang memiliki sifat yang lebih baik.
f)             Mengenten, prinsipnya sama dengan menyambung.
 













Kegiatan 4.4.
Penyerbukan

 










Perhatikan gambar berbagai macam penyerbukan di atas dan isilah table di bawah ini !
Peristiwa Nomor
Asal Serbuk Sari
Kepala Putik yang Dituju
Macam Penyerbukan
1.
2.
3.
4.




Pertanyaan
1.      Macam penyerbukan apa saja yang terjadi pada pohon yang sama ?
2.      Macam penyerbukan apa yang terjadi pada pohon yang berbeda ? Jika lebih dari satu, jelaskan perbedaannya.
3.      Dapatkah serbuk sari dari bunga D pada pohon II yang melekat pada kepala putik bunga E pada pohon III membentuk buluh serbuk dan melakukan proses fertilisasi ? Jelaskan !
4.      Apa saja yang dapat membantu pindahnya serbuk sari ke kepala putik ? Berikan contoh tanaman yang dibantunya.


Kegiatan 4.5
Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Tujuan    : memahami contoh-contoh tanaman yang berkembangbiak secara vegetatif alami
Alat dan bahan : gambar berbagai tanaman biji yang berkembangbiak dengan vegetatif alami.
Cara kerja        :
1.      Perhatikan gambar tumbuhan biji berikut ini !
 














2.      Tuliskan hasil pengamatanmu, manakah yang sesuai alat perkembangbiakan ?
3.      Carilah contoh tanaman lain yang sama cara perkembangbiakan vegetatif
Tabel Pengamatan
No.
Alat perkembangbiakan vegetatif alami
Tanaman
Contoh tanaman lain
1.
Umbi batang


2
Umbi akar


3
Umbi lapis


4
Rhizoma


5
Gerigih


6
Tunas batang


7
Tunas Adventif




b.     Perkembangbiakan  Pada Hewan
1). Perkembangbiakan Vegetatif
            Perkembangbiakan secara vegetatif biasanya terjadi pada hewan-hewan tingkat rendah, misalnya
-      Bertunas : terjadi pada hydra
-      Fragmentasi : yaitu pemutusan bagian tubuh untuk menjadi individu baru. Misalnya pada beberapa jenis cacing.
-      Membelah diri : terjadi pada beberapa hewan bersel satu, misalnya : amoeba.
-      Regenerasi : tumbuhnya beberapa bagian tubuh untuk menjadi individu baru, misalnya pada cacing planaria.

2). Perkembangbiakan Generatif
            Pada dasarnya, perkembangbiakan secara generatif adalah perkembangbiakan yang melibatkan sel kelamin jantan ( sperma ) dan sel kelamin betina ( ovum ). Organ penghasil sel kelamin ( gamet ) disebut gonade. Gonade yang menghasilkan gamet betina disebut ovarium, sedangkan yang menghasilkan sperma  disebut testis. Sel telur berukuran lebih besar dari pada sperma karena sel telur mengandung cadangan makanan untuk pertumbuhan embrio. Ada hewan yang menghasilkan sperma dan ovum dalam satu individu. Hewan seperti ini disebut hermafrodit, misalnya cacing, bekicot dan hidra.
            Meskipun hewan hermafrodit mempunyai dua jenis kelamin, tatapi pembuahan tetap memerlukan individu yang lain. Hal ini dikerenakan waktu matangnya sel kelamin, yaitu sperma dan sel telur tidak bersamaan sehingga tidak dapat melakukan pembuahan sendiri.

a). Pembentukan Sel Kelamin ( Gametogenesis )
Gametogenesis dibedakan atas spermatogenesis (pembentukan sel kelamin jantan atau sperma) dan oogenesis (pembentukan sel kelamin betina atau sel telur)
  i.            Spermatogenesis
           Proses pembentukan sperma terjadi di dalam testis. Spermatogenesis diawali dengan pertumbuhan spermatogonium menjadi spermatosit primer yang berukuran lebih besar. Selanjutnya, sel spermatoprimer mengalami dua tahap pembelahan secara meiosis.
            Pada tahap pertama, sel spermatosit primer membelah menjadi dua sel spermatosit skunder yang bersifat haploid (1n), artinya sel spermatosit skunder hanya mempunyai setengah dari jumlah kromosom spermatosit primer. Pada tahap kedua, tiap-tiap sel spermatosit sekunder membelah menjadi dua spermatid yng bersifat haploid. Akhirnya dari satu sel spermatosit primer terbentuk empat spermatid yang berukuran sama besar. Selanjutnya spermatid tumbuh menjadi sperma.
ii.            Oogenesis
         Proses pembentukan ovum terjadi di dalam ovarium. Oogenesis diawali dari pembelahan oogonium secara mitosis menjadi beberapa oogonium yang juga bersifat diploid. Selanjutnya oogonium berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer mengalami pembelahan meiosis dalam dua tahap.
         Pada tahap pertama, oosit primer membelah menjadi dua sel yang berukuran tidak sama. Kedua sel tersebut adalah oosit sekunder (berukuran besar karena menhandung kuning telur dan sitoplasma) dan badan kutup pertama (berukuran kecil dan hanya mengandung inti sel ).       Pada tahap kedua, oosit sekunder membelah menjadi dua sel yang berukuran tidak sama. Kedua sel itu adalah ootid (yang berkuran lebih besar dan bersifat haploid) dan badan kutup sekunder. Selanjutnya, ootid berkembang menjadi sel telur atau ovum yang bersifat haploid, sedang ketiga badan kutup yang berukuran kecil diserap kembali.




 







b).Pembuahan ( Fertilisasi )
         Peristiwa peleburan sperma dengan ovum disebut pembuahan atau fertilisasi, berdasarkan tempat terjadi, fertilisasi dibedakan menjadi dua , yaitu fertilisasi eksternal dan fertilisasi internal. Pada fertilisasi internal pembuahan berlangsung di dalam tubuh induk. Contoh reptil, burung dan mamalia.
         Pada fertilasi eksternal, pembuahan berlangsung di luar tubuh induknya, contohnya pada ikan dan katak. Pada umumnya hewan yang pembuahannya secara eksternal menghasilkan sel telur dan sperma dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini untuk mengatasi hal-hal berikut :
-      Sel telur sudah mati sebelum bertemu dengan sel sperma.
-      Sel telur dimakan oleh hewan-hewan lain
-      Kemungkinan terjadinya pembuahan sangat ecil.
-      Sel telur dan sel sperma dilepaskan pada waktu yang tidak bersamaan.
Ovum yang telah dibuahi oleh sperma disebut zigot yang selanjutnya berkembang menjadi individu baru. Karena berasal dari dua induk (jantan dan betina), individu baru mewarisi sifat dari dua induknya. Akibatnya individu yang dihasilkan secara generatif akan mempunyai sifat yang bervariasi.
Berdasarkan perkembangan embrio sampai menjadi individu baru, perkembangbiakan pada vertebrata dibedakan menjadi tiga kelompok.
-        Ovivar, yaitu perkembangbiakan dengan cara bertelur.
-        Vivipar, yaitu perkembangbiakan dengan cara beranak (melahirkan)
-        Ovovivipar, yaitu perkembangbiakan dengan cara bertelur dan beranak

c. Perkembangbiakan Generatif pada Vertebarata
1)      Ikan (Pisces)
Organ kelamin jantan ikan sebagai berikut :
-      Sepasang testis
-      Saluran sperma vasdeferens. Saluran itu bersatu dan bertemu dengan urter (saluran kencing ) membentuk saluran urogenital.
Organ kelamin betina pada ikan sebagai berikut :
-      Sepasang ovarium (indung telur) yang menghasilkan sel telur (ovum)
-      Sepasang telur (oviduk) merupakan saluran tempat keluarnya telur dari ovarium. Saluran ini juga bertemu dan bersatu dengan ureter membentuk saluran urogenital. Lubang urogenital berada di belakang anus.

2)      Amfibi (Amphibia)
            Amphibi hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Ketika masih muda, hewan ini hidup di air , sedangkan setelah dewasa, hewan hidup di darat. Contoh amfibi adalah katak. Pembuahan pada katak berlangsung di luar tubuh induknya. Pada saat akan bertelur, katak menuju daerah yang berair. Organ kelamin katak jantan sebagai berikut :
-      Sepasang testis, yang  menghasilkan sperma
-      Selaput tipis yang menghubungkan testis dan ginjal.
-      Saluran urospermatika, yang merupakan saluran bersama untuk sperma dan seni.
-      Kloaka, tempat bermuara saluran urospermatika dan saluran pencernaan.
Organ kelamin katak jantan sebagai berikut :
-      Sepasang ovarium yang menghasilkan ovum, Ovum yang telah masak keluar dari ovarium dan selanjutnya  masuk ke rongga perut.
-      Saluran telur (oviduk) dengan corong yang bersila (osteum tuba). Telur dari rongga pert masuk melalui osteum tuba ke oviduk. Di oviduk, telur katak dilapisi selaput lendir.
-      Uterus merupakan kantong telur sementara.
-      Kloaka, sebagai tempat keluarnya telur.
-      Pada alat reproduksi katak terdapat badan lemak. Badan ini berfungsi sebagai nutrisi untuk pematangan gamet

3)      Reptil (Reptilia)
Reptil disebut bhewan melata, Sebagian besar hewan reptil hidup di darat. Pada umumnya reptil bersifat ovipar atau berkembang biak dengan cara bertelur. Namun ada pula reptil yang bersifat ovovivipar, misalnya kadal.
Organ kelamin kadal jantan sebagai berikut :
-      Sepasang testis, sebelah kanan letaknya lebih tinggi
-      Saluran eferen bermuara di saluran epi-didymis yang selanjutnya menjadi saluran deferen yang bermuara di hemipenis.
-      Hemipenis, organ penyalur sperma ke tubuh induk betina.
Organ kelamin kadal betina sebagai berikut :
-    Sepasang ovarium, sebelah kanan letaknya lebih tinggi.
-    Sepasang ostuem tuba, untuk merangkap sel telur yang dilepaskan oleh ovarium.
-    Saluran telur (oviduk), merupakan tempat terjadinya pembuahan.
-    Uterus, merupakan tempat pelepasan sel telur yang telah dibuahi dengan cangkang telur.

4)      Burung (Aves)
      Burung merupakan verteberata yang tubuhnya diselimuti oleh bulu. Hewan ini berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar. Organ kelamin burung jantan sebagai berikut:
-    Sepasang testis yang dihubungkan dengan ginjal oleh jaringan ikat mesorkium. Testis menghasilkan sperma dan cairan (semen)
-    Pembuluh eferensia, menyalurkan sperma ke saluran deferens yang bermuara di kloaka. Selain saluran kelamin, dimuara juga bermuara saluran kencing dan saluran pencernaan.
Organ kelamin burung betina sebagai berikut.
-      Sebuah ovarium yang menghasilkan sel telur. Organ ini terletak di sebelah kiri dan dihubungkan dengan ginjal oleh meo-varium.
-      Saluran telur, hanya terdapat di sebelah kiri. Saluran ini terdiri atas osteum tuba dan oviduk yang berdinding tebal dan berliku-liku.
-      Uterus, mengandung banyak kelenjar yang dapat menghasilkan albumen, selaput, dan cangkang telur. Perhatikan gambar di samping !
Telur burung mempunyai susunan sebagai berikut :
-      Cangkang telur berpori dan terbuat dari zat kapur. Cangkang berfungsi sebagai alat pelindung dan untuk membentuk tulang, sedangkan pori-pori pada cangkang berfungsi untuk jalan udara dari dan ke dalam telur. Di sebelah dalam cangkang terdapat  membran yang membentuk rongga udara di salah satu ujung telur . Pada membran terdapat pembuluh darah sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran gas, yaitu antara O2 dan CO2.
-      Rongga udara, sebagai tempat pertukaran udara. Bagian ini terletak pada ujung telur yang tumpul.
-      Albumen (putih telur), berfungsi sebagai cadangan makanan (sumber protein, misalnya mineral, air, dan vitamin) yang akan digunakan untuk perkembangan embrio. Selain itu, bagian ini juga untuk melindungi sel telur dari goncangan atau bahaya lainnya.
-      Kuning telur, berfungsi sebagai cadangan makanan (sumber protein dan lemak). Makanan ini disalurkan ke embrio melalui pembuluh darah yang banyak terdapat disekitar kuning telur.
-      Kalaza (tali kuning telur) untuk mempertahankan agar embrio selalu tetap pada tempatnya (selalu terdapat pada bagian atas kuning telur).
-      Keping lembaga,yaitu embrio awal yang terdapat di kuning telur.









5)      Hewan Menyusui (mamalia)
Mamalia berkembangbiak dengan cara beranak atau bersifat vivipar, kecuali monotremata yang bertelur. Contoh mamalia bertelur adalah hewan berparuh bebek dan landak semut. Ciri khusus mamalia adalah mempunyai kelenjar susu (mammae).
Organ Kelamin jantan mamalia (misalnya tikus) sebagai berikut :
-      Sepasang testis, yang terdapat dalam kantong (skrotum). Testis menghasilkan sperma.
-      Saluran Epididymis yang dilanjutkan ke saluran deferens (vas deferens) yang bermuara di uretra.
o   Gambar di samping alat kelamin tikus jantan.
-      Penis, sebagai alat untuk menyalurkan sperma ke organ kelamin betina.
Selain itu terdapat kelenjar-kelenjar pembantu, misalnya kelenjar vesikulosa, kelenjar prostata, dan kelenjar cowperi.
Organ kelamin betina mamalia (tikus) sebagai berikut :
-      Sepasang ovarium, yang menghasilkan sel telur
-      Saluran telur, terdiri atas tuba fallopi yang berbentuk berliku-liku dan osteum tuba yang berbentuk corong.
-      Sepasang uterus (rahim), sebagai tempat pertumbuhan embrio hingga siap dilahirkan
-      Vagina, sebagai tempat menerima sperma.

d. Pembuahan dan Perkembangan  embrio mamalia
·         Sel  telur yang masak akan dikeluarkan dari ovarium
·         Peristiwa keluarnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi
·         Waktu terjadinya ovulasi berbeda-beda misalnya :
a.       Tikus, 4 hari sekali
b.      Babi, 21 hari sekali
c.       Manusia, 28 hari sekali
·         Pada mamalia terjadi pembuahan di dalam tubuh (fertilisasi internal) yaitu terjadi di saluran telur, ada yang hanya satu, ada yang lebih dari satu.maka beberapa mamalia melahirkan anak hanya 1, ada pula yang lebih dari 1.
·         Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam uterus (rahim)
·         Masa embrio (masa kehamilan) berbeda-beda, misalnya :
1. Tikus, 3 minggu atau 21 hari                                         6. Biri-biri, 21 minggu atau 147 hari
2. Mamut, 4 minggu atau 25 hari                                      7. Manusia, 37 minggu atau 259 hari
3. Kucing, 8 minggu atau 56 hari                                      8. Kuda, 48 minggu atau 336 hari
4. Anjing, 10 minggu atau 70 hari                                    9. Gajah, 84 minggu atau 588 hari
5. Babi, 18 minggu atau 126 hari
·         Setelah melalui masa embrio sudah cukup, maka dinding uterus akan berkontraksi mendorong janin keluar melaui vagina


UJI KOMPETENSI 4
  1. Makhluk hidup dapat bertahan hidup dan terhindar dari kepunahan karena mempunyai kemampuan…….
a.       Beradaptasi        c.   Iritabilita                    
b.      bersosialisasi       d.   berpindah tempat
  1. Adaptasi makhluk hidup berdasarkan bentuk tubuhnya disebut adaptasi…….
a.       Morfologi           c.   Fisiologi                     
b.      tingkah laku       d.   alami
  1. Burung pipit adalah jenis burung pemakan biji-bijian, oleh karena itu bentuk paruhnya…….
a.       seperti sisir                                                  
b.      pendek dan runcing
c.       runcing dan agak panjang                           
d.      panjang dan melengkung
  1. Tipe mulut penghisap terdapat pada
a.       Jangkrik              c.   kupu-kupu
b.      Lalat                   d.   lebah
  1. Salah satu contoh adaptasi morfologi untuk hewan yang hidup di air adalah…….
a.       banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine
b.      mempunyai jaringan untuk menyimpan air
c.       bentuk tuibuh langsing atau streamline
d.      sekali-sekali muncul ke permukaan air untuk mengambil oksigen
  1. Tumbuhan xerofit beradaptasi terhadap lingkungan hidupnya yang kering dengan cara…….
a.       daun lebar,tipis dan stomata banyak
b.      akar lebat ,bercabang-cabang pendek
c.       batang dan tangkai daun berongga
d.      daunnya kecil seperti jarum, berduri, berbulu, stomata sedikit
  1. Tumbuhan yang menumpang hidup pada tumbuhan lain cara adaptasinya…….
a.       memiliki akar panjang dan lebat                 
b.      memiliki akar napas
c.       memiliki akar pendek dan bercabang          
d.      memiliki akar hisap
  1. Manakah peristiwa di bawah ini yang termasuk adaptasi morfologi ?
a.       daun tumbuhan yang belang-belang           
b.      tanaman mangga berbuah lebat bila dipupuk
c.       gugurnya daun jati pada musim kemarau   
d.      tumbuhan teratai mempunyai daun yang lebar
  1. Hewan herbivora beradaptasi secara fisiologi dengan…….
a.       memakan kelupasan kulitnya                      
b.      menelan kerikil untuk membantu pencernaan
c.       memiliki enzim selulase untuk mencerna sel tumbuhan
d.      mempunyai jaringan penyimpan air
  1. Ikan air tawar beradaptasi dengan cara…….
a.       sedikit minum, banyak mengeluarkan urine yang encer
b.      sedikit minum, banyak mengeluarkan urine yang pekat
c.       banyak minum, sedikit mengeluarkan urine yang encer
d.      banyak minum, sedikit mengeluarkan urine yang pekat
  1. Manakah peristiwa di bawah ini yang termasuk adaptasi fisiologi ?
a.       pada siang hari terik kerbau berkubang
b.      bentuk benangsari bunga rumput kecil-kecil dan kering
c.       karnivora memiliki gigi taring yang tajam
d.      burung malam memiliki lebih banyak sel-sel batang pada retina matanya
  1. Orang yang tinggal di dataran tinggi mempunyai sel-sel darah merah lebih banyak daripada orang yang hidup di dataran rendah, karena…….
a.       kadar oksigen di dataran tinggi lebih rendah daripada kadar oksigen di dataran rendah
b.      kadar oksigen di dataran tinggi lebih tinggi daripada kadar oksigen di dataran rendah
c.       kadar oksigen di dataran tinggi sama dengan kadar oksigen di dataran rendah
d.      kadar oksigen di dataran tinggi sebanding dengan kadar oksigen di dataran rendah
  1. Bunglon mempunyai kemampuan untuk merubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, hal ini bertujuan untuk…….
a.       memudahkan bergerak
b.      menghindari musuhnya
c.       menarik perhatian lawan jenisnya
d.      membantu pertumbuhan
  1. Pada beberapa tumbuhan daunnya mengatup pada siang hari, tujuannya adalah untuk…….
a.       membantu fotosintesis
b.      mengurangi penguapan
c.       melindungi dirinya
d.      menghemat energi
  1. Beberapa faktor yang mempengaruhi cara beradaptasi terhadap lingkungan air adalah…….
a.       kadar oksigen,intensitas cahaya matahari, kadar garam
b.      keadaan tanah, intensitas cahaya matahari,derajat keasaman
c.       kadar oksigen, persediaan air, suhu
d.      persediaan air, suhu, keadaan tanah
  1. Manakah di bawah ini yang merupakan contoh adaptasi tingkah laku ?
a.       cicak memutuskan ekornya
b.      onta mempunyai kulit yang tebal
c.       kaktus mempunyai daun seperti jarum
d.      ikan air tawar sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine
  1. Salah satu contoh adaptasi tumbuhan untuk menyediakan cadangan air yaitu…….
a.       mempunyai sistem perakaran yang pendek
b.      mempunyai daun yang lebar dan tipis
c.       mempunyai sistem perakaran yang kuat dan panjang
d.      mempunyai banyak stomata pada daun
  1. Proses yang dialakukan oleh alam untuk memilih jenis organisme yang paling mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut…….
a.       Adaptasi             c.   fisiologi
b.      Reproduksi         d.   seleksi alam
  1. Bentuk dan mekanisme seleksi alam terjadi karena hal-hal berikut ini, kecuali……
a.       persaingan (kompetisi)
b.      ketahanan terhadap penyakit
c.       perubahan lingkungan
d.      tingkat reproduksi
  1. Salah satu contoh peristiwa seleksi alam adalah…….
a.       Adanya pembagian kerja dalam sistem ekskresi manusia
b.      Adanya usaha makhluk hidup untuk selalu berada pada habitatnya
c.       Adanya species baru yang terbentuk
d.      Adanya interaksi antara organisme yang satu dengan yang lainnya
  1. Peleburan antara 2 sel gamet akan menghasilkan…….
a.       Telur                   c.   larva
b.      Sperma               d.   zigot
  1. Konjugasi adalah…….
a.       peleburan antara 2 gamet yang ukuran dan bentuknya sama
b.      peleburan antara 2 gamet yang tidak sama
c.       peleburan anatara 2 gamet yang belum diketahui jantan dan betinanya
d.      peleburan antara 2 gamet yang jantan aktif bergerak dan yang betina tidak bergerak
  1. Peleburan gamet yang ukurannya tidak sama, disebut…….
a.       Konjugasi           c.   Anisogami
b.      Isogami              d.   Oogami
  1. Sifat keturunan yang dihasilkan dari perkembangbiakan secara generatif adalah…….
a.       sama dengan induknya
b.      tidak sama dengan induknya
c.       bervariasi
d.      sama dengan induk betina
  1. Dahlia dan ketela pohon berkembangbiak dengan…….
a.       umbi akar           c.   umbi lapis
b.      umbi batang       d.   rhizoma

II JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN SINGKAT DAN JELAS !
2.         Apa yang dimaksud dengan adaptasi morfologi ? jelaskan dan berikan contoh adaptasi morfologi pada hewan dan tumbuhan !
3.         Apa yang dimaksud dengan adaptasi fisiologi? Jelaskan !
4.         Jelaskan tentang Selesksi Alam dan berikan satu contohnya !
5.         Bagaimana cara ikan air tawar dan ikan air laut beradaptasi terhadap lingkungannya ?
6.         Jelaskan 3 perbedaan perkembangbiakan secara generatif dan secara vegetatif !
7.         Jelaskan mengapa bisa terjadi munculnya species baru pada makhluk hidup !
8.         Apa yang dimaksud dengan Fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal ? berilah  contohnya !
9.         Sebutkan cirri-ciri makhluk hidup yang tidak dapat melestarikan jenisnya !
10.     Jelaskan apa yang dimaksud dengan Seleksi Alam !

11.     Apa bentuk adaptasi hewan-hewan di padangpasir agar dapat bertahan hidup ?

No comments:

Post a Comment