بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Friday, January 9, 2015

Listrik Dinamis

Listrik Dinamis

Standar Kompetensi              
 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar                  
 3.2  Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian  serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
 




            Listrik yang digunakan di rumah penduduk berasal dari pembangkit tenaga listrik. Listrik tersebut mengalir melalui sebual kabel penghantar sehingga disebut listrik dinamis

A. Arus Listrik
            Seperti halnya air yang mengalir karena adanya perbedaan ketinggian, muatan listrik pun dapat mengalir karena adanya suatu perbedaan, yaitu perbedaan potensial listrik. Proton dan elektron dalam suatu muatan listrik mengalir dengan arah yang berbeda. Proton yang menyebabkan listrik bermuatan positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Sedangkan, electron (muatan listrik negatif) mengalir dari tempat yang potensialnya rendah ke tempat yang potensialnya tinggi. Yang disebut arus listrik adalah aliran proton atau muatan listrik positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
            Secara fisika, besar arus listrik atau disebut dengan kuat arus listrik, didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik positif yang mengalir pada suatu penghantar tiap satu satuan waktu, dapat ditulis oleh persamaan:
                        I = Q / t          atau     Q =I x t

dengan: Q  = muatan listrik (Coloumb, C)
             I  = kuat arus listrik (Ampere, A)
             t  = waktu (sekon, s)

Contoh:
Arus yang mengalir pada sebuah kawat tembaga dalam waktu 5 menit adalah 2 A. Hitunglah muatan listrik yang  mengalir pada kawat tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui :  I = 2 A
                 t = 5 menit = 300 s
Ditanya    :  Q.......?
Jawab:
                        Q  = I x t
   = 2 x 300
   = 600 C
Jadi, muatan listrik yang mengalir pada kawat tembaga tersebut adalah 600 C.


Latihan 6.1
1.Berapa banyaknya elektron yang mengalir selama 1,5 menit dalam suatu kawat penghantar jika dihasilkan arus listrik 15 mA? (muatan elektron =1,6 × 10-19C)
2.Pada sebuah kawat penghantar listrik mengalir muatan sebesar 5 coulomb dalam waktu setengah menit. Berapa kuat arus yang mengalir melalui kawat tersebut?

B. Beda Potensial
            Telah disebutkan bahwa dalam suatu penghantar arus listrik mengalir dari tempat yang potensialnya tinggi ke tempat yang potensialnya rendah. Selisih potensial antara dua tempat dalam penghantar ini disebut dengan beda potensial. Dalam Sistem Internasional, satuan beda potensial adalah volt (V).
            Aliran muatan dipengaruhi besar kecilnya  potensial dari satu titik ke titik yang lain. Dengan kata lain, besarnya beda potensial akan mempengaruhi banyaknya  muatan yang mengalir dalam suatu penghantar. Oleh karena itu, ada hubungan antara beda potensial dengan muatan listrik. Perpindahan muatan dari satu titik ke titik yang lain diperlukan energi. Jika muatannya  adalah muatan elektron, maka dapat ditulis kembali dalam persamaan,
                        W = Q x V
Dengan satuan untuk energi adalah joule, sehingga berdasarkan persamaan di atas, joule dapat dinyatakan dengan satuan coulombvolt atau elektronvolt (eV).
            Beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber listrik ketika saklar terbuka dan tidak mengalirkan arus disebut gaya gerak listrik (ggl), dinotasikan ε. Sedangkan, beda potensial antara kutub-kutub suatu elemen listrik ketika saklar ditutup dan mengalirkan muatan listrik disebut tegangan jepit, dilambangkan V. Nilai V berubah-ubah bergantung pada nilai hambatan bebannya. Hubungan antara ggl dengan sumber tegangan jepit dirumuskan sebagai berikut:
                        V  = ε I.r
dan tegangan jepit dapat dihitung dengan hambatan luar:
                        V  = I R
Dari kedua persamaan di atas, maka:
ε  – I r  = I R
ε  = I R +I r, sehingga
ε  = I (R +r), atau  I  =  ε / (R +r)

Contoh:
Gaya gerak listrik yang bekerja pada sebuah elemen  adalah 9 volt dengan hambatan dalam 1 ohm. Jika elemen tersebut dihubungkan dengan sebuah lampu pijar 2 ohm, berapa kuat arus yang mengalir pada lampu dan berapa tegangan jepitnya?

Penyelesaian:
Diketahui : ε  = 9 V;
 r = 1 ohm;
R = 2 ohm
Ditanya   :I dan V........?

Jawab:
            I  =  ε / (R +r)
   = 9 / (2 + 1)
   = 3 A
dan
V =I.R 
= 3 A x 2 ohm
 = 6 V
Jadi, kuat arus yang mengalir adalah 3 A dan tegangan jepitnya adalah 6 V.

Latihan 6.2
Sebuah aki mempunyai ggl sebesar 15 volt dan hambatan luarnya 1 ohm. Jika arus yang mengalir sebesar 10 A, berapa tegangan jepit pada kedua kutub aki?

C.Mengukur besar arus listrik dan beda potensial listrik
1. Mengukur besar arus listrik
            Untuk mengukur arus listrik, kita dapat menggunakan alat yang bernama amperemeter. Jarum amperemeter akan bergerak jika ada arus yang melaluinya. Adanya arus dapat dilihat dari nyala bola lampu atau kerja alat listrik lainnya. Untuk mengenal dan memahami cara kerja amperemeter, ikutilah eksperimen berikut!
Kegiatan 6.1
Tujuan                         : Mengenal cara kerja amperemeter dan mengukur arus  listrik.
Alat dan bahan             : Sebuah amperemeter, sebuah baterai, sebuah bola lampu kecil,            dan penjepit buaya.
Langkah kerja:
1.  Buatlah rangkaian alat seperti pada Gambar 8.4! Apakah bola lampu menyala?
2.  Hubungkan baterai dengan amperemeter menggunakan penjepit! Amati yang terjadi pada bola lampu dan jarum amperemeter!
3.  Lepaskan salah satu ujung penjepit dari amperemeter dan amati yang terjadi!
4.  Buatlah kesimpulan dari eksperimenmu!
                        
                                    Baterai dan amperemeter (dipasang seri)
Gambar 6.1     Cara mengukur arus listrik

2. Mengukur beda potensial
            Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial adalah voltmeter. Jarum pada voltmeter akan bergerak jika digunakan untuk mengukur rangkaian listrik yang memiliki beda potensial. Besarnya beda potensial rangkaian listrik yang diukur ditunjukkan oleh jarum voltmeter.
            Pada rangkaian listrik yang akan diukur, voltmeter dipasang secara paralel. Untuk lebih memahaminya, lakukan kegiatan berikut.
Kegiatan 6.2
Tujuan                         : Mengenal cara kerja voltmeter dan mengukur beda potensial.
Alat dan bahan            : Sebuah voltmeter, sebuah baterai, sebuah bola lampu kecil, dan enam buah penjepit buaya.
Langkah kerja:
1.  Buatlah rangkaian alat seperti pada Gambar 8.8! Apakah bola lampu menyala?
2.  Lepaskan salah satu penjepit yang menghubungkan baterai dengan voltmeter! Amati yang terjadi pada bola lampu dan jarum voltmeter!
3.  Hubungkan kembali ujung penjepit yang dilepas pada langkah (2) dan amati yang terjadi!
4.  Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini!
                  
                               
                                    Baterai dan voltmeter (dipasang paralel)
Gambar 6.2.  Cara mengukur beda potensial

Catatan: cara menentukan hasil pengukuran amperemeter dan voltmeter adalah:
            Hasil pengukuran = ( skala yang ditunjuk / skala maksimum) x batas ukur
           
            Perhatikan rangkaian yang kamu buat dalam dua eksperimen yang telah kamu lakukan dalam pelajaran ini. Rangkaian yang dibuat untuk mengukur beda potensial berbeda dengan rangkaian yang dibuat untuk mengukur arus listrik. Untuk mengukur beda potensial, voltmeter dipasang secara paralel dengan baterai yang akan diukur beda potensial antara kutub-kutubnya. Sedangkan, untuk mengukur arus listrik, amperemeter dirangkai seri dengan baterai dan lampunya.

D. Hambatan (R = Resistor)
            Pada 1927, seorangfisikawan Jerman bernama George Simon Ohmmelakukan penelitian untuk mencari hubungan antara beda potensial dan kuat arus listrik. Berdasarkan penelitian ini, Ohm membuat kesimpulan yang hingga kini dikenal dengan sebutan Hukum Ohm, yang berbunyi:“Pada suhu tetap, tegangan listrik V pada suatu penghantar sebanding dengan kuat arus yang mengalir pada penghantar tersebut”.
Kesimpulan ini dapat dirumuskan dengan persamaan:
                        R = V / I atau  V  = I x R
dengan: V  = beda potensial (volt, V)
             I  = kuat arus listrik (ampere, A)
             R  = hambatan (Ohm,Ω)

Contoh:
Hambatan pada setrika listrik yang dipakai pada tegangan 220 V adalah 40Ω. Berapakah kuat arus listrik yang harus dialirkan pada penghantar agar setrika tersebut dapat berfungsi?
Penyelesaian:
Diketahui :      V = 220 V
R = 40Ω.
Ditanya:          I = .................?
Jawab:
                        V = I x R
I = V / R
                        I = 220 / 40
  = 5,5 A
Jadi, arus listrik yang diperlukan setrika tersebut adalah sebesar 5,5 A.

Latihan 6.3
1.  Sebuah kawat yang memiliki hambatan 5 ohm diberi beda potensial 12 V. Hitunglah kuat arus yang mengalir pada kawat tersebut!
2.  Sebuah lampu senter dengan hambatan 3 ohm menyala ketika dialiri arus sebesar 2 A. Berapakah beda potensial antara ujung-ujung baterai yang digunakan pada senter tersebut?

1. Pengaruh Hambatan terhadap Jenis Bahan
            Hambatan yang dimiliki oleh suatu bahan penghantar ternyata dapat mempengaruhi kuat arus yang mengalir pada penghantar tersebut. Hambatan yang besar pada suatu bahan menyebabkan bahan tersebut sukar mengalirkan arus listrik, sedangkan bahan yang hambatannya kecil akan lebih mudah mengalirkan arus listrik. Berdasarkan kemampuannya  dalam menghantarkan arus listrik, bahan dibedakan menjadi:
a.       Konduktor
            Bahan konduktor adalah bahan yang mudah mengalirkan arus karena elektron-elektron di setiap atomnya tidak terikat kuat oleh inti atom sehingga mudah bergerak atau berpindah. Dengan kata lain, bahan konduktor adalah bahan yang memiliki hambatan kecil. Bahan yang termasuk konduktor di antaranya adalah besi, baja, dan tembaga.
b.       Isolator
            Bahan isolator memiliki sifat yang berlawanan dengan bahan konduktor. Bahan yang termasuk isolator sangat sulit, bahkan tidak bisa mengalirkan arus listrik. Pada bahan isolator, elektron-elektron di setiap atom pada bahan isolator terikat kuat oleh inti atom sehingga sangat sukar untuk bergerak dan berpindah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bahan isolator memiliki hambatan yang sangat besar. Namun, pada kondisi tertentu bahan isolator dapat berubah menjadi bahan konduktor. Kondisi tersebut adalah ketika bahan isolator mendapat tegangan yang sangat tinggi. Tegangan tinggi ini akan melepaskan elektron dari ikatan dengan inti atom sehingga elektron pada bahan isolator tersebut akan menjadi mudah bergerak dan berpindah. Bahan yang tergolong isolator adalah kayu dan plastik.
c.       Semi Konduktor
            Bahan semi konduktor adalah bahan-bahan yang kadang bersifat isolator dan kadang bersifat konduktor. Yang termasuk bahan ini adalah karbon, silikon, dan germanium.
d.      Super Konduktor
            Bahan super konduktor adalah bahan yang sangat kuat mengalirkan arus. Ilmuwan yang pertama kali menemukan bahan ini adalah tokoh yang berasal dari Belanda yang bernama Kamerlingh Onnes pada 1991. Bahan yang beliau temukan adalah raksa dan timah.

2. Hambatan Kawat Logam
            Pada suatu kawat logam, hambatan listrik yang dimilikinya ternyata dipengaruhi oleh panjang bahan (kawat), luas penampang, dan hambatan jenis bahan kawat tersebut. Hambatan jenis suatu bahan (kawat) atau resistivitas adalah suatu besaranfisika dari suatu bahan yang tergantung pada temperatur dan jenis bahan tersebut. Bahan konduktor memiliki hambatan jenis yang kecil, sebaliknya bahan isolator memiliki hambatan jenis yang besar. Hambatan jenis beberapa bahan dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Hambatan Jenis Bahan
No.

Nama Bahan
Hambatan Jenis pada
suhu 20°C (ohm m)
1
Konduktor :
1.59 × 10-8
Perak

Tembaga
1.72 × 10-8
Emas
2.24 × 10-8
Aluminium
2.65 × 10-8
Tungsten
5.65 × 10-8
Besi.
971 × 10-8
Platina
10.6 × 10-8
Nikhron
100 × 10-8
2
Semikonduktor :


Karbon (grafit)
1.5 × 10-1

Germanium (murni)
 5 × 10-1

Silikon (murni)
 3 × 10 3
3
Isolator :


Kaca
10.7×1010

Kuarsa
7.5×1017
           
Berdasarkan hasil  percobaan, para ahli menyimpulkan bahwa makin panjang () dan makin besar hambatan jenis (ρ) kawat, maka hambatan (R) kawat pun akan makin besar. Tetapi, hambatan kawat logam tersebut akan berkurang jika luas penampang (A) kawat logam tersebut makin besar. Hubungan tersebut dapat ditulis dengan  persamaan:
                        R = ρ . / A
dengan: R  = hambatan kawat logam (ohm)
             ρ  = hambatan jenis kawat (ohm.m)
               = panjang kawat (m)
            A  = luas penampang kawat (m2)

E. Rangkaian Listrik
            Ketika saklar dimatikan, maka semua lampu padam. Hal ini dikarenakan lampu-lampu itu disusun dengan rangkaian seri, seperti rangkaian yang kamu buat pada eksperimen mengukur arus listrik. Sedangkan, alasan dibuat banyaknya saklar di rumah adalah untuk menghindari terhentinya semua aliran listrik jika kamu mematikan lampu. Banyaknya saklar menunjukkan bahwa rangkaian yang digunakan adalah rangkaian paralel, seperti yang kamu buat saat mengukur beda potensial.
           
                                               
                                                            V        saklar
   Gambar 6.3 Rangkaian seri
1. Rangkaian Seri
            Rangkaian seri adalah susunan komponen-komponen listrik secara berderet. Rangkaian seri dibuat untuk membagi beda potensial sekaligus memperbesar hambatan listrik.
Jika suatu hambatan listrik dirangkai seri, maka kuat arus yang mengalir pada masing-masing hambatan akan sama besar, meskipun hambatan masing-masing komponen berbeda. Sehingga, pada rangkaian ini berlaku:
a.  Itot  = I1 = I2 = I3  = ... = In
b.  Vtot = V1 + V2 + V3  + ... + Vn
c.  Berdasarkan hukum Ohm:
      I.Rtot = I.R1 +I R2 + I.R3 + ... +I.Rn
   Karena nilai I sama, maka untuk n buah hambatan yang disusun seri, hambatan penggantinya adalah.
Rtot = R1  + R2 + R3 + ... + Rn

Contoh:
Empat buah hambatan masing-masing besarnya 2Ω, 3Ω, 4Ω, dan 6Ω dirangkai seri dengan beda potensial yang masuk sebesar 30 V. Tentukanlah:
a. hambatan total
b. tegangan listrik yang melalui setiap hambatan
c. kuat arus di setiap resistor

Penyelesaian:
Diketahui: R1 = 2Ω, R2 = 3Ω, R3 = 4Ω, R4 = 6Ω;  V = 30 V
Ditanya  : a. Rtot ....?
                b. V1, V2, V3 dan V4
           c. I1 , I2,  I3 dan  I4

R4 = 6Ω

R3 = 4Ω


V = 30 V

R1 = 2Ω


R2 = 3Ω



        Gambar 6.4 Rangkaian Seri
Jawab:
a.       Rtot  = R1 +R2+R3+ R4
    = (2 + 3 + 4 + 6)Ω
    = 15Ω
b.Berdasarkan Hukum Ohm
     Itot = I1 = I2 = I3 = I4.
Dengan menggunakan Hukum Ohm, dapat dihitung:
            Itot  = V / Rtot
     = 30 / 15
     = 2A
            Jadi, arus yang mengalir melalui setiap hambatan sama dengan arus total yaitu 2 A.
c.Tegangan di setiap resistor:
            V1 = I1 x R1 = 2 A 2 ohm = 4 V
            V2 = I2 x R2 = 2 A 3 ohm = 6 V
            V3 = I3 x R3 = 2 A 4 ohm = 8 V
            V4 = I4 x R4 = 2 A 6 ohm = 12 V
Jadi, tegangan di R1= 4 V, di R2 = 4 V, di R3 = 8 V, dan di R4 = 12 V.

Latihan 6.4
Empat buah hambatan masing-masing besarnya 2Ω, 3Ω, 4Ω, dan 6Ω dirangkai secara seri, kemudian ujung-ujungnya ditutup oleh sumber tegangan sebesar 45 V. Tentukanlah:
a.hambatan total
b.kuat arus yang melalui setiap hambatan
c.tegangan di setiap resistor

2. Rangkaian Paralel
            Rangkaian paralel adalah susunan komponen-komponen listrik secara berjajar. Rangkaian ini berfungsi untuk membagi arus dan memperkecil hambatan listrik. Jika suatu hambatan listrik dirangkai paralel, maka beda potensial pada masing-masing hambatan akan sama besar sehingga pada rangkaian ini berlaku:
a. Vtot = V1 = V2 = V3 = ... = Vn
b. Itot = I1 + I2 +I3 + ... + In
c. Dari persamaan 1) dan 2), maka berdasarkan hukum Ohm:
Itot = I1 + I2 + I3 + ... + In
            Vtot /Rtot= V1/R1 + V2/R2+ V3 /R3 +....+ Vn /Rn
Karena nilai V sama, maka untuk n buah hambatan yang disusun paralel, hambatan penggantinya adalah:
1/Rtot = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3  + ... + 1/Rn

                                                           
Gambar 6.5 Rangkaian paralel
Contoh:
Tiga buah hambatan masing-masing besarnya 2Ω, 3Ω, dan dirangkai paralel, sehingga mengalir kuat arus sebesar 1,8 A. Tentukanlah:
a.hambatan total
b.tegangan listrik pada setiap hambatan
c.kuat arus yang mengalir resistor

Penyelesaian:
Diketahui: R1 = 2Ω,  R2 = 3Ω,  dan  R3 = 6Ω;  I = 1,8 A
Ditanya:   
a. hambatan total (Rtot)
b.V1 , V2 , V3
c.I1 , I2 , I3
Jawab:
a.       Hambatan penggantinya adalah:
            1/Rtot  = 1/R1  + 1/R2  + 1/R3 
            1/Rtot  = 1/2 +1/3 + 1/6
            1/ Rtot  = 3/6 + 2/6 + 1/6
 = 6/6
  Rtot  = 1
Jadi, hambatan penggantinya adalah 1 ohm.
b.      Berdasarkan Hukum Ohm, Vtot = V1 = V2 = V3
Dengan menggunakan Hukum Ohm, dapat dihitung:
Vtot Itot x Rtot
               =  1,8 A x

R1 = 2Ω

               =  1,8 V
Jadi, beda potensial hambatannya adalah 1,8 Volt.

R3 = 6Ω


I = 1,8 A

R2 = 3Ω

                                          
c.       Kuat arus listrik di setiap resistor:
    I1 = V/R1  = 18 /2  = 9 A
   I2 = V / R2 = 18 /3  = 6 A
   I3 = V/R3  = 18/6  = 3 A
 Jadi, kuat arus di R1 = 9 A, di R2= 6 A, dan di R3 = 3 A.

Latihan 6.5
            Tiga buah hambatan masing-masing 3 ohm dirangkai pararel. Jika arus yang mengalir ke dalam rangkaian tersebut adalah 1,5 A, tentukan:
a.hambatan total
b.tegangan listrik yang melalui setiap hambatan
c.kuat arus di setiap resistor

F.  Hukum I Kirchoff
            Pada pembahasan rangkaian listrik telah disebutkan bahwa arus listrik yang mengalir di setiap hambatan pada rangkaian seri sama besar. Sedangkan, arus listrik pada rangkaian paralel sebanding dengan beda potensial dan berbanding terbalik dengan hambatan resistornya.  Hubungan antara arus yang mengalir dan rangkaian hambatan listriknya pertama kali ditemukan oleh ilmuwan fisika bernama Kirchoff. Kesimpulan dari hasil penelitiannya yang hingga sekarang dikenal sebagai Hukum Kirchoff, menyatakan bahwa kuat arus yang masuk melalui suatu penghantar sama dengan kuat arus yang keluar dari penghantar tersebut. Kesimpulan ini dapat dituliskan dalam persamaan:

                        Jumlah Kuat arus yang masuk = Jumlah kuat arus yang keluar
                                                I masuk  = I keluar
Contoh:
Suatu penghantar listrik dirangkai seperti pada Gambar 8.14. Arus yang masuk pada rangkaian itu adalah 12 A dan arus yang mengalir di A adalah 3 A. Tentukanlah arus yang mengalir di B dan di C!
Penyelesaian:
Diketahui: Im = 12 A ;  IA = 3 A
Ditanya:  IB dan IC ...........?
Jawab:
Jumlah  Imasuk = Jumlah Ikeluar
-Karena arus yang keluar dari A seluruhnya masuk ke B, maka arus di B = arus di A.
            Jadi,  IB = IA = 3 A.
     IC = Im IA = 12 A – 3 A = 9 A
Jadi, arus yang melalui cabang B adalah 3 A dan arus yang melalui cabang C adalah 9 A.
                                      A      B
                                   
                                                      C
Gambar 6.6 rangkaian campuran
Latihan 6.6
Ketika dihubungkan dengan alat listrik, sebuah baterai mengalirkan arus sebesar 3 A. Jika arus yang mengalir pada R1 adalah 0,5 A, berapakah besar arus yang mengalir pada R2 dan Ik!

I1


R1
 



εr


R2

Im


I2


Ik

                      Gambar 6.7                 

Uji Kompetensi 6
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1.  Muatan listrik yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah disebut ....
a. beda potensial                                 c. hambatan listrik
b. arus listrik                                        d. gaya gerak listrik
2.  Peristiwa munculnya gelembung-gelembung gas hidrogen pada elektroda positif (tembaga) dalam sel  listrik disebut ....
a. polarisasi                                          c. polarisator
b. depolarisasi                                     d. depolarisator
3.  Timah dan raksa tergolong jenis bahan ....
a. isolator                                             c. konduktor
b. semi konduktor                               d. super konduktor
4.  Sel listrik yang tidak mengalami polarisasi adalah ....
a.sel volta                                            c. sel Weston
b.sel kering                                          d. akumulator
5.  Jika sebuah baterai HP dialiri arus sebesar 5 A selama 4 jam, muatan yang ada dalam baterai itu adalah ....
a.72 kC                                                c. 1200 C
b.36 kC                                               d. 20 C
6. Beda potensial sebuah baterai pada saat saklar terbuka adalah 6 volt dengan hambatan dalam 0,2 ohm. Jika saklar ditutup mengalir arus sebesar 10 A, beda potensial saat itu adalah ....
a. 3 V                                                   b. 4 V
c.5 V                                                    d. 6 V
7.  Suatu penghantar yang dihubungkan dengan sumber listrik yang beda potensialnya 9 V dapat mengalirkan arus sebesar 6 A. Hambatan penghantar tersebut adalah ....
a. 0,67 ohm                                        c. 3 ohm
b. 1,5 ohm                                          d. 54 ohm
8.Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya hambatan kawat logam, kecuali ....          a. massa jenis kawat                              c. panjang kawat
b.diameter kawat                                d. massa kawat
9.

R2

R1

R3
Jika R1 = 4 Ω, R2 = dan R3 =
Suatu penghantar dirangkai seperti pada gambar di atas. Jika dihubungkan dengan beda  potensial 6 V, kuat arus yang mengalir adalah ....
a. 0,1 A                                                c. 1 A
b. 0,2 A                                               d. 2 A
10. Jumlah kuat arus yang masuk melalui suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar darinya.  Pernyataan tersebut dikenal dengan ....
a.hukum Ohm                                     c.hukum Ampere
b.hukum Kirchoff                               d. hukum listrik

11. Banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui suatu penghantar dinamakan . . . .
a. arus electron                                    c. arus listrik
b. kuat arus                                          d. kapasitas
12. Arus listrik dapat mengalir dalam suatu rangkaian tertutup, jika . . . .
a. terdapat hambatan
b. terdapat beda potensial di antara dua titik
c. dipasang sumber tegangan sehingga potensialnya menjadi sama
d. dipasang sakelar
13. Perbedaan antara arus listrik dan kuat arus listrik, yaitu . . . .
a. arus listrik memiliki arah sedangkan kuat arus listrik tidak
b. arus listrik besaran skalar sedangkan kuat arus listrik besaran vektor
c. keduanya memiliki arah yang berlawanan
d. arus listrik terjadi dari muatan sedangkan kuat arus listrik terjadi dari elektron
14. Ani mengukur besar arus yang lewat pada suatu penghantar. Ternyata ia dapatkan hasil 36 miliampere. Data yang diperoleh Ani ini setara dengan . . . .
a. 3,6 x 10–3 ampere
b. 3,6 x 10–2 ampere
c. 3,6  ampere
d. 36  ampere
15. Muatan listrik sebesar satu coulomb yang mengalir selama satu detik disebut . . . .
a. satu farad                                        c. satu ohm
b. satu coulomb detik                          d. satu ampere
16. Seorang anak hendak mengukur besar arus yang mengalir melalui bola lampu pijar menggunakan amperemeter. Maka amperemeter dan lampu pijar harus disusun secara . . . .
a. campuran
b. seri
c. paralel
d. seri dan dapat pula paralel
17. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1) Aliran arus listrik dari potensial tinggi ke rendah.
2) Aliran arus listrik selalu melawan arah aliran elektron.
3) Besarnya arus listrik tidak dapat diukur.
4) Arus listrik mengalir memerlukan penghantar.
Pernyataan di atas yang benar adalah . . . .
a. 1, 2
b. 1, 2, dan 3
c. 1, 2, dan 4
d. 1, 2, 3, dan 4
18. Selama sepuluh detik banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam penghantar sebesar 20 coulomb, maka kuat arus listriknya . . . .
a. 200 ampere
b. 20 ampere
c. 10 ampere
d. 2 ampere

B.  Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Empat buah baterai masing-masing memiliki  GGL  1,5 volt dan hambatan dalam 0,1 ohm, dirangkai seri. Kemudian dihubungkan dengan hambatan 5,6 ohm sehingga terjadi aliran listrik. Hitunglah besar arus yang keluar dari sumber tegangan tersebut!

2. Empat buah baterai masing-masing memiliki GGL dan hambatan dalam 1,5 volt dan 0,1 ohm. Keempat baterai dirangkai paralel. Kemudian rangkaian ini dihubungkan dengan hambatan sebesar 5,975 ohm sehingga terjadi aliran listrik. Hitunglah besar arus yang timbul pada rangkaian ini!

3. Sebuah penghantar dilalui arus listrik sebesar 150 miliampere. Berapakah muatan listrik yang dapat dipindahkan selama 10 menit?

4. Sebuah sumber tegangan mengeluarkan energi sebesar 2.500 joule untuk memindahkan 100 coloumb muatan listrik dan satu titik ke titik lain. Berapakah beda potensial sumber tegangan tersebut?


5. Sebuah baterai mobil mainan mampu menyimpan hingga 50.000 Coulomb. Jika baterai tersebut dapat mengalirkan arus sebesar 5 A, berapa usia pakai baterai tersebut?

2 comments: